Jun 24, 2025

Technical Rebound

Web Banner Logo Nanovest

Dalam bidang keuangan dan ekonomi, _rebound_ merujuk pada pemulihan dari periode aktivitas yang buruk atau kerugian sebelumnya. Contohnya, bisnis yang membukukan hasil yang kuat setelah mengalami kerugian selama satu tahun atau Perusahaan yang meluncurkan produk baru yang sukses setelah awal yang buruk. 

Dalam konteks saham atau sekuritas lainnya, _rebound_ berarti harga naik dari level yang lebih rendah. Secara umum, _rebound_ berarti aktivitas ekonomi telah meningkat dari level yang lebih rendah, seperti bangkit kembali setelah resesi.

Apa Itu _Technical_ _Rebound_?

Sebagai bagian dari siklus bisnis, _rebound_ adalah peristiwa normal yang terjadi dalam ekonomi sebagai fase ekspansi dan kontraksi. Siklus bisnis selalu mengalami resesi ekonomi dan penurunan pasar yang terjadi ketika pertumbuhan bisnis melampaui pertumbuhan ekonomi.

Dengan cara yang sama, pasar saham menurun ketika harga saham terlalu tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika penawaran komoditas, seperti minyak, melebihi permintaan, harganya turun. 

Dalam situasi ekstrim, seperti gelembung perumahan (_housing bubble_), harga dapat turun karena nilai aset menjadi terlalu tinggi karena spekulasi. Meskipun demikian, dalam setiap situasi, peningkatan selalu diikuti oleh penurunan.

Menurut para ekonom, resesi adalah dua kuartal berturut-turut tanpa pertumbuhan ekonomi, dan ekonomi juga didefinisikan sebagai periode pemulihan dari periode aktivitas yang lesu atau penyusutan produk domestik bruto (PDB).

Resesi adalah fase normal dalam siklus ekonomi yang selalu berulang. Setelah melewati masa sulit resesi, ekonomi akan mengalami pemulihan yang ditandai dengan pertumbuhan kembali. Kebijakan Pemerintah seperti stimulus ekonomi dapat mempercepat proses pemulihan ini.

!Rebound 1.webp

Langkah-langkah untuk Mengidentifikasi _Technical_ _Rebound_

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan _trader_ untuk mencari tahu terjadinya _rebound_ setelah terjadinya resesi.

1.

Temukan Titik _Support danResisten

Cara pertama untuk mengetahui adanya pemulihan teknik adalah dengan mencari titik _support_ dan resisten. Support, akan menahan harga saham agar tidak jatuh terlalu dalam, dan resisten, atau akan menahan harga saham agar tidak naik terlalu tinggi.

_Horizontal line, trend line, round number, moving average_, target pola grafik, atau fibonacci _retracement_ adalah beberapa _tools_ yang dapat digunakan untuk menentukan _support_ dan resisten. 

Langkah ini penting agar _trader_ dapat memproyeksikan ke mana harga saham akan bergerak. Karena penurunan tertahan, saham yang menyentuh _support_ biasanya dapat mengalami pemulihan teknik setelah turun signifikan.

2.

Temukan Area _Retracement

Setelah terjadi _breakout_ yang kuat pada harga saham, strategi mencari area _retracement_ dapat menjadi pilihan yang menarik. 

_Retracement_ adalah koreksi sementara pada tren yang sedang berlangsung. Dengan menggunakan alat Fibonacci, kita dapat mengidentifikasi level-level harga potensial di mana retracement mungkin terjadi. Caranya adalah dengan menggambar garis Fibonacci dari titik terendah (_swing low_) ke titik tertinggi (_swing high_) sebelumnya.

3.

Pahami Volume Konvergen

Meskipun sebuah saham sedang mengalami penurunan, masih ada kemungkinan terjadinya pembalikan arah. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan adalah dengan mengamati volume _trading_. 

Ketika volume mulai bergerak searah dengan pergerakan harga (konvergen) dan pola _candlestick_ membentuk reversal dengan ekor atas, hal ini dapat mengindikasikan adanya perubahan sentimen pasar yang mengarah pada potensi kenaikan harga.

Penyebab _Market_ Mengalami _Rebound_

Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu _market_ mengalami _rebound_. Salah satunya adalah kondisi jual berlebihan. Ketika sebagian besar investor telah menjual saham mereka, harga dapat jatuh ke level yang tidak mencerminkan nilai intrinsik Perusahaan. 

Kondisi ini dapat menarik minat investor jangka panjang untuk membeli saham dengan harga yang menarik. Selain itu, perbaikan kondisi ekonomi secara umum, seperti peningkatan permintaan agregat dan pertumbuhan bisnis, juga dapat mendorong kenaikan harga saham. Kenaikan laba Perusahaan yang diproyeksikan akan menarik minat investor dan mendorong harga saham untuk naik.

_Rebound_ jangka pendek seringkali disebabkan oleh aktivitas _trading_ jangka pendek, seperti penutupan posisi pendek atau aksi beli akibat sinyal teknis yang salah. Fenomena ini sering disebut _dead cat bounce_, di mana harga naik sementara sebelum melanjutkan tren penurunannya karena tidak didukung oleh fundamental yang kuat.

_Dead Cat Bound_ (DCB) dan _Reversal Trend_ dalam _Rebound_

_Rebound_ bisa mengindikasikan perubahan tren dari _bearish_ ke _bullish_. Namun, perlu diwaspadai kemungkinan _rebound_ tersebut hanya bersifat sementara (_dead cat bounce_) sebelum harga melanjutkan tren penurunannya.

_Dead cat bounce_ (DCB) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kenaikan harga sementara yang terjadi setelah penurunan yang tajam. Kenaikan ini seringkali memberikan harapan palsu akan pembalikan tren, namun pada kenyataannya harga akan kembali melanjutkan tren penurunannya.

Seringkali tren penurunan dihentikan oleh pemulihan singkat atau _rally_ kecil, ketika harga kembali stabil sementara. Ini bisa terjadi karena investor atau _trader_ menutup posisi pendek atau membeli karena mereka pikir sekuritas telah mencapai titik terendah.

Setelah mengetahui _Technical Rebound_ mulai dari definisi, langkah-langkah untuk mengidentifikasi terjadinya _rebound_, penyebab, serta hubungan antara DCB dan _Reversal Trend_ dalam _rebound,_ sudah saatnya untuk melakukan investasi agar kamu bisa mengaplikasikan pemahamanmu!

Nanovest menjadi _platform_ investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 2000 saham US, aset kripto, dan emas. 

Unduh aplikasinya sekarang juga!

Technical Rebound
by Ajeng Sri

0 comments


Artikel lainnya