Jun 24, 2025

Downtrend

Web Banner Logo Nanovest

Definisi _Downtrend_

_Downtrend_ menggambarkan penurunan berkelanjutan dalam harga suatu aset atau secara keseluruhan di _market_. Kondisi ini ditandai dengan serangkaian harga terendah yang baru dan berturut-turut, berbeda dengan tren naik yang ditandai dengan serangkaian harga tertinggi baru.

Harga mungkin bergerak naik atau turun sesekali, tetapi _downtrend_ ditandai dengan puncak dan lembah yang lebih rendah. Karena tren menurun menunjukkan sesuatu yang lebih dari serangkaian kekalahan acak, Analis Teknis memperhatikannya. 

Sekuritas dalam tren menurun tampaknya lebih mungkin untuk terus turun hingga kondisi _market_ berubah, yang menunjukkan bahwa _downtrend_ menunjukkan kondisi yang secara substansial memburuk.

Peralihan dari tren _bullish_ ke _bearish_ umumnya tidak terjadi secara diskontinu. Sebelum perubahan tren terjadi, seringkali terdapat fase konsolidasi di mana pergerakan harga dalam tren _bullish_ mulai kehilangan momentum. 

Setelah fase konsolidasi, tren _bearish_ akan mulai terbentuk dengan ditandai oleh serangkaian _swing highs_ dan _swing lows_ (_peaks_ _are even_ _numbered_, _troughs are odd_) yang semakin menurun.

!Downtrend 1.webp

Tiga Ciri Umum _Downtrend_

Dinamika yang digambarkan dalam ilustrasi mencakup berbagai skenario perubahan tren dari _bullish_ ke _bearish_. Meskipun setiap skenario memiliki karakteristik yang spesifik, terdapat tiga ciri umum yang dapat diidentifikasi dalam setiap transisi tren.

1. Aksi harga jatuh di bawah palung terbaru.
2. Pada puncak berikutnya gagal naik lebih tinggi dari sebelumnya.
3. Tren penurunan meningkatkan kemungkinan kelanjutannya.

Tanda pertama adalah ketika tren mulai berbalik dari naik ke turun menandakan adanya pergeseran dalam keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Pada titik ini, tekanan jual lebih kuat daripada tekanan beli, yang mengindikasikan bahwa para pelaku pasar menilai harga aset saat ini tidak lagi berkelanjutan.

Tanda kedua adalah semakin banyak pelaku pasar yang memutuskan untuk mengurangi atau bahkan menjual kepemilikan mereka atas aset tersebut. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah penjual dan penurunan jumlah pembeli.

Tanda ketiga ialah adanya berita atau informasi baru yang mengkonfirmasi kekhawatiran para Investor yang ingin menjual aset mereka. Berita ini semakin mendorong banyak pembeli untuk mundur dan mendorong penjual untuk segera bertindak, baik untuk merealisasikan keuntungan atau membatasi kerugian.

Pola dalam _Downtrend_

Analis Teknikal seringkali mengamati pola-pola tertentu pada grafik harga untuk mengidentifikasi tren penurunan. Beberapa pola _downtrend_ yang sering muncul antara lain sebagai berikut.

1. _Lower Highs_

Munculnya serangkaian puncak yang lebih rendah menunjukkan bahwa setiap kali harga mencapai level tertinggi baru, level tersebut lebih rendah dibandingkan dengan puncak sebelumnya. Ini adalah karakteristik utama dari _downtrend_.

2. _Lower Lows_

Selain _lower highs_, lembah yang lebih rendah menunjukkan bahwa setiap kali harga turun, lembah tersebut lebih dalam dibandingkan dengan lembah sebelumnya.

3. _Moving Averages_

Investor  dapat menemukan _downtrend_ dengan menggunakan _moving averages_, seperti _moving average_ eksponensial atau sederhana. Ketika harga berada di bawah _moving average_ selama periode tertentu, ini dapat menunjukkan adanya _downtrend_.

4. Polynomial Regression Channel

Ini adalah alat analisis yang menggunakan garis regresi polinomial untuk menentukan kekuatan dan arah tren. Kanan regresi ini juga dapat membantu menemukan pola _downtrend_.

_Trading_ dalam _Downtrend_

Mayoritas _trader_ saham cenderung fokus pada strategi membeli rendah dan menjual tinggi, sehingga mereka lebih tertarik pada tren naik. Meskipun demikian, tren turun adalah bagian tak terhindarkan dari _stocks market_. _Trader_ yang ingin memaksimalkan profit atau mengurangi risiko kerugian perlu mampu mengidentifikasi _downtrend_ secepat mungkin.

Ketika _market_ tren menunjukkan penurunan, para _trader_ cenderung lebih hati-hati dalam membuka posisi baru untuk membeli. Keraguan ini semakin memperlemah permintaan dan memperkuat _downtrend_. Sebaliknya, _trader_ yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi _market_ melihat ini sebagai kesempatan untuk memanfaatkan momentum penurunan harga.

_Short seller_ adalah _trader_ yang bertaruh bahwa harga suatu aset akan turun. Mereka memulai dengan meminjam saham dari broker, lalu menjualnya di _market_. 

Jika prediksi mereka benar dan harga saham turun, mereka kemudian membeli kembali saham tersebut dengan harga yang lebih rendah, mengembalikannya ke broker, dan mengantongi selisih harganya sebagai keuntungan. 

Dengan menjual saham saat harga masih tinggi, penjual pendek sebenarnya menambah tekanan jual, yang pada gilirannya mempercepat penurunan harga.

_Trader_ sering menggunakan rata-rata bergerak dan indikator seperti RSI atau ADX untuk mengkonfirmasi _downtrend_. Jika harga berada di bawah rata-rata bergerak dan indikator menunjukkan kekuatan _downtrend_, ini bisa menjadi sinyal untuk melakukan _short position_.

Setelah mengetahui _downtrend_ mulai dari definisi, tiga ciri umum, pola, dan _trading_ dalam _downtrend,_ sudah saatnya untuk melakukan investasi agar dapat mengaplikasikan pemahaman kamu mengenai _downtrend_.

Nanovest menjadi _platform_ investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 2000 saham US, aset kripto, dan emas. 

Unduh aplikasinya sekarang juga!

Downtrend
by Ajeng Sri

0 comments


Artikel lainnya