Pengertian Bear Market
“Bear Market” adalah istilah yang digunakan dalam dunia investasi untuk menggambarkan pasar di mana harga-harga aset, seperti saham atau komoditas, sedang mengalami penurunan secara signifikan atau terus-menerus. Biasanya, kondisi ini didefinisikan dengan penurunan 20% atau lebih dari puncaknya.
Faktor Penyebab Bear Market
- Perekonomian: Ketika perekonomian memasuki fase resesi atau perlambatan ekonomi, pasar biasanya merespon dengan menjadi bearish.
- Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter yang ketat dari bank sentral, seperti peningkatan suku bunga, dapat menyebabkan bear market.
- Faktor Eksternal: Krisis politik, konflik, atau bencana alam juga bisa memicu bear market.
Tahapan dan Karakteristik Bear Market
Bear market biasanya melalui beberapa tahap, dimulai dari puncak pasar saat investor merasa euforia, kemudian kekhawatiran mulai muncul, dan akhirnya mencapai titik terendah saat investor merasa takut dan putus asa.
Karakteristik utama bear market adalah penurunan harga aset secara signifikan dan berkelanjutan. Selain itu, volatilitas biasanya meningkat, dan investor cenderung menjadi pesimis.
Contoh kasus nyata bear market:
- Salah satu contoh bear market terkenal adalah “The Great Depression” pada tahun 1930-an, di mana pasar saham Amerika Serikat jatuh lebih dari 80%.
Kenapa Disebut Bear Market?
Istilah “bear market” berasal dari cara beruang menyerang mangsanya – mereka melibasnya ke bawah, sama seperti pasar yang jatuh. Istilah ini telah digunakan sejak abad ke-18 untuk menggambarkan pasar yang sedang turun.
Pemahaman tentang bear market sangat penting bagi investor, karena ini dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dalam kondisi pasar yang sulit. Meskipun bear market dapat menakutkan, mereka juga bisa membuka peluang bagi investor yang sabar dan berpendidikan.
0 comments