Pernah dengar yang namanya quality investor atau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia adalah investor kualitas? Aneh, ya? Secara sederhana, pengertian quality investor adalah investor yang hanya memilih saham bluechip, saham dengan kinerja keuangan prima, dan telah melantai lama di bursa saham. Biasanya, seorang quality investor akan mencermati pertumbuhan dividen hingga market positioning saat memilih suatu saham. Artinya, investor benar-benar hanya membeli atau berinvestasi pada saham yang menjanjikan pertumbuhan dan keuntungan. Hal ini akan dilihat dari berbagai aspek. Di bursa saham global atau Amerika Serikat (USA) misalnya, bisa dicontoh adalah JP Morgan. Quality investor ini tidak terlepas dari yang namanya quality investing, salah satu strategi yang bisa kita terapkan saat berinvestasi di bursa saham global. Penasaran? Yuk simak ulasan lengkapnya! Sejarah adanya quality investing
Berinvestasi saham di bursa global harus jeli mencermati momentum. Ketika timing-nya pas, kamu bisa mendapatkan harga beli saham terbaik atau harga jual tinggi. Dengan begitu, keuntungan investasi saham kamu akan lebih maksimal. Pertanyaannya, bagaimana melihat momentum yang pas? Adakah momentum investor di pasar saham global? Ternyata memang ada! Jadi, momentum investasi adalah salah satu strategi dalam berinvestasi —termasuk pasar saham global— yang bisa kamu terapkan untuk mendapatkan keuntungan besar. Bagaimana caranya? Bagi kamu yang baru masuk bursa saham global seperti bursa New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street di Amerika Serikat (USA), yuk cari tahu apa itu momentum investor, cara memahami, metode, dan ulasan lainnya di sini. Apa itu momentum investasi? Momentum investasi adalah strategi yang bertujuan untuk memanfaatkan kelanjutan dari tren pasar yang ada. Momentum investasi biasanya melibatkan seperangkat aturan ketat berdasarkan indikator teknis yang menentukan titik masuk dan keluar pasar pada sekuritas tertentu. Beberapa manajer investasi atau sekuritas profesional memanfaatkan momentum i
Istilah bullish dan bearish lazim digunakan dalam dunia saham. Bagi kamu yang ingin masuk pasar saham global seperti Amerika Serikat (USA), istilah ini wajib kamu pahami. Sebab, jika salah mengetahui pengertian dari dua istilah ini, kamu bisa mengalami kerugian. Jadi apa itu bullish dan bearish? Secara sederhana, pengertian bullish adalah kondisi yang menggambarkan pasar saham di mana harga saham sedang mengalami tren penguatan atau naik. Sedangkan bearish adalah kebalikannya, kondisi pasar saham di mana harga saham sedang mengalami tren melemah atau turun. Penasaran? Yuk, kita simak ulasan lengkap terkait bullish dan bearish di pasar saham global plus cara menghadapinya! Pengibaratan bull dan bear Asal istilah bull market vs bear market sebenarnya tidak berhubungan dengan pasar saham. Istilah bear market didasarkan pada teknik
Salah satu cara memilih saham terbaik dalam investasi saham global adalah melakukan analisis fundamental. Analisis ini lebih ditujukan pada investor yang ingin melakukan investasi jangka panjang. Namun, investor yang hanya ingin trading di pasar saham global seperti Amerika Serikat (USA), juga perlu memperhatikan perusahaan pilihan dari sisi fundamental. Jadi, apa itu analisis fundamental saham? Pengertian analisis fundamental saham adalah satu satu cara analisis saham dengan melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan untuk menentukan prospek kenaikan harga saham jangka panjang. Analisis fundamental saham dilakukan dengan melakukan analisa laporan keuangan, kondisi ekonomi makro dan mikro, termasuk kondisi industri sejenis. Sedangkan, analisis teknikal memprediksi harga saham dengan melihat data historis dan pola pergerakannya harga saham dan volumenya. Berbeda dari analisis teknikal yang banyak digunakan dalam trading saham jangka pendek, analisis fundamental saham digunakan oleh investor saham jangka panjang, lebih dari satu tahun. Bagi kamu yang ingin berinvestasi di pasar saham global, yuk simak ulasan lengkap mengenai analisis saham fundamental dari jenis dan
Investasi saham, apalagi di bursa Amerika Serikat, adalah salah satu jenis investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi. Namun, investasi saham butuh perhitungan cermat. Dalam dunia saham, ada salah satu jenis strategi yang bisa kamu terapkan yaitu growth investing. Strategi investasi yang satu ini menitikberatkan pada potensi perkembangan bisnis. Investor menaruh harapan pada potensi keuntungan yang bisa didapatkan dalam beberapa tahun mendatang. Seorang growth investor melakukan pembelian saham tanpa memperhitungkan harganya. Mereka akan melakukan transaksi saat saham berada pada harga murah ataupun mahal. Selanjutnya, mereka berharap harga saham akan mengalami kenaikan seiring perkembangan bisnis. Hasilnya, saham yang mereka miliki mempunyai harga berlipat ganda. Ingin jadi growth investor? Yuk, simak ulasan strategi, contoh saham yang digemari growth investor di bursa Amerika Serikat, serta perbedaan growth investor dan value investor di sini. Pengertian growth investing dan contoh sahamnya
Warren Buffett adalah salah satu investor sukses di bursa saham Amerika Serikat. Salah satu rahasia kesuksesannya adalah berinvestasi berdasarkan nilai (value investing). Itu sebab, Buffett disebut sebagai value investor. Sebelum membedah apa itu value investor, kamu perlu memahami apa itu value investing dalam investasi saham. Pengertian value investing adalah metode untuk membeli saham di bawah harga wajarnya atau sering disebut dengan saham yang undervalue, untuk kemudian dijual di harga wajarnya. Membahas value investing tidak bisa terlepas dari sosok Ben Graham dan David Dodd. Paradigma investasi yang berasal dari ide-ide investasi duo cerdas ini mulai diajarkan di Columbia Business School pada 1928. Kemudian pada 1934 melalui buku mereka, Security Analysis, ide mengenai value investing dikembangkan. Strategi value investing cocok bagi investor yang punya tingkat kesabaran tinggi karena keuntungan maksimal justru diperoleh saat saham dijual beberapa tahun kemudian. Bagi kamu yang mau coba berinvestasi saham di Amerika Serikat dan mencontek cara Buffett sebagai value investor, simak ulasan berikut ini. Cara menjadi value investor
Warren Buffett adalah salah satu sosok berpengaruh dalam dunia investasi saham. Lelaki yang juga berprofesi sebagai pengusaha ini punya kekayaan melimpah berkat kemampuannya berinvestasi, termasuk lewat perusahaan konglomerasi (holding company) Berkshire Hathaway. Setiap Buffett melakukan pembelian atau penjualan saham, banyak investor mengikuti jejaknya. Gak heran, lelaki kelahiran 30 Agustus 1930 ini begitu populer dalam dunia saham. Salah satu “contekan” yang paling banyak ditiru investor adalah koleksi saham Warren Buffett. Bagi kamu yang mau masuk pasar saham Amerika, gak ada salahnya memilih saham-saham yang dikoleksi Buffett. Penasaran apa saja saham jagoan Warren Buffett? Yuk, simak ulasan lengkap berikut ini. Siapa itu Warren Buffett? Warren Edward Buffett adalah seorang pengusaha Amerika Serikat yang diakui sebagai salah satu investor tersukses di dunia. Ia berhasil mengumpulkan kekayaan yang berlimpah berkat kemampuan dan kepandaiannya dalam berinvestasi melalui perusahaan Berkshire Hathaway. Berkat kepiawaian tersebut, ia mendapat berbagai julukan seperti "Wizard of Omaha", "Oracle of Omaha", atau "S
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang populer belakangan ini. Selain menjadi alat tukar, mata uang kripto juga banyak dijadikan aset investasi karena harganya terus meningkat karena permintaan pasar yang tinggi. Saat ini, ada lebih dari 6 ribu cryptocurrency yang tersedia di pasaran. Banyaknya pilihan tentunya bikin kita bingung, mana sih mata uang kripto yang paling bagus? Bagaimana cara memilih cryptocurrency yang tepat untuk berinvestasi? Untuk memahami lebih dalam, mari simak beberapa tips memilih cryptocurrency di dalam artikel berikut Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih cryptocurrency Berikut adalah tips memilih cryptocurrency yang tepat dengan cara memperhatikan beberapa faktor fundamental seperti asal usul mata uang kripto, cara kerja, kapitalisasi pasar, riwayat harga, hinggai perbincangan warganet. Asal usul mata uang kripto Saat hendak melakukan riset mata uang k
Crypto atau cryptocurrency adalah mata uang digital yang banyak menjadi perhatian masyarakat belakangan ini
BTC atau Bitcoin adalah pionir aset kripto yang popularitasnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Buktinya, harga Bitcoin melonjak drastis dari Rp45 ribu di tahun 2012 menjadi Rp700 juta di tahun 2021!
Fear and Greed Index adalah indeks yang awalnya dirancang oleh media CNNMoney untuk mengukur kinerja pasar saham. Indeks ini penting untuk memahami sentimen investor terhadap pasar. Lantas, apa pengertian Fear and Greed Index dan bagaimana cara menghitungnya baik di pasar saham maupun cryptocurrency? Simak ulasannya berikut ini! Pengertian Fear and Greed Index Fear and Greed Index adalah indeks yang digunakan untuk mengukur sentimen investor terhadap pasar. Indeks ini menggambarkan apakah pasar sedang bullish (optimis) atau bearish (pesimis) berdasarkan tingkat rasa takut dan rasa serakah investor. Terkadang, investor akan menjadi tidak rasional ketika kondisi pasar sedang ekstrim. Contohnya, investor akan ketakutan ketika pasar sedang lemah dan serakah ketika pasar sedang kuat. Nah, Fear and Greed Index memberikan informasi kondisi pasar dengan memahami kondisi emosional investor tersebut. Mengutip kata Warren Buffett, “Takutlah ketika orang-orang serakah, dan serakah lah ketika orang-orang sedang ketakutan”. Artinya, ketika orang serakah dan banyak membeli saham, harga saham akan ikut naik dan lebih baik kamu diam dan tunggu saja. Sebaliknya, ketika orang-orang tak
Apakah kamu tahu bahwa New York Stock Exchange (NYSE) alias Wall Street punya “cabang” pasar saham? Namanya adalah American Stock Exchange (AMEX) yang merger bersama NYSE menjadi NYSE American. Jauh sebelum merger, AMEX berdiri sendiri sebagai pasar modal tempat jual-beli saham. Berlokasi di Kota New York, AMEX adalah organisasi yang dimiliki para anggotanya. HIngga 1929, AMEX populer dengan julukan New York Curb Exchange. Meski telah merger, AMEX pernah menjadi bursa saham terbesar ketiga di Amerika Serikat (AS) setelah NYSE dan NASDAQ. Pada 2008, AMEX diakuisisi NYSE Euronext dan resmi menyandang nama NYSE AMEX Equities pada 2009. Tertarik berinvestasi di pasar modal Amerika Serikat? Yuk, ketahui sejarah salah satu bursanya —AMEX yang kini menjadi NYSE American— serta daftar saham dan perbedaannya dengan NYSE. Sejarah AMEX Sejarah AMEX diawali pada masa kolonial. Kala itu, para pialang saham menciptakan pasar informal untuk memperdagangkan sekuritas pemerintah. Pada 1842, AMEX hanya pasar di trotoar Jalan Broad Street yang terletak dekat gedung bursa. Para pialan