Jun 30, 2025

Whale Kumpulkan XRP, Harga Bertahan di Atas $2: Siap Breakout ke $3?

Default Featured Image

Ripple (XRP) kembali mencuri perhatian pelaku pasar kripto. Di tengah gejolak makro dan minimnya aktivitas jaringan, harga XRP justru menunjukkan ketahanan yang mencolok: bertahan kokoh di atas support psikologis $2.00.

Namun yang lebih menarik bukan hanya harga melainkan apa yang terjadi di balik layar: akumulasi masif oleh para “paus” dan arus keluar dari bursa yang signifikan.

Apakah ini tanda bahwa XRP sedang bersiap menembus resistensi $3.00? Atau justru trik tenang sebelum badai?

Whale Masuk, Retail Menunggu Strategi Sunyi di Tengah Konsolidasi

Data dari Santiment mengungkapkan bahwa alamat-alamat besar dengan kepemilikan antara 10 juta hingga 100 juta XRP secara aktif mengakumulasi aset ini. Dari hanya menguasai 10,91% pasokan pada 1 April, kelompok ini kini mengontrol 11,83% per 18 April.

Lebih mengejutkan lagi, kelompok super besar yang memegang lebih dari 1 miliar XRP juga ikut naik dari 37,67% menjadi 39,37%.

Dalam konteks perilaku pasar, ini adalah sinyal risk-on saat para pemain besar tak sekadar percaya, tapi bersedia bertaruh besar. Kapan terakhir kali Anda melihat dua kelompok paus utama melakukan aksi serentak dalam akumulasi?

Outflow dari Bursa Petunjuk Penting dalam Siklus Akumulasi

Data dari CryptoQuant melengkapi narasi ini. Volume inflow ke bursa—indikator seberapa banyak investor ingin menjual aset mereka terjun bebas. Dari puncaknya di awal tahun yang menyentuh 2,7 miliar XRP, kini hanya 74 juta XRP yang masuk ke bursa pada hari Senin lalu.

Penurunan tajam di Binance, bursa dengan volume harian terbesar, semakin menguatkan argumen bahwa investor lebih suka menyimpan XRP ketimbang melepasnya. Dalam dunia kripto, ini disebut sebagai supply crunch, yang sering menjadi bahan bakar reli harga.

Sinyal Teknis Campuran Antara Potensi dan Kewaspadaan

Meski fundamental terlihat kuat, sisi teknikal memberikan sinyal yang lebih hati-hati. Harga XRP saat ini berkisar di $2.08, dengan support penting di $2.00 dan resistensi dinamis di $2.22, ditandai oleh rata-rata pergerakan eksponensial 100 hari (EMA-100).

Indikator RSI (Relative Strength Index) masih menunjukkan optimisme, karena tetap di atas garis tren menurun. Namun belum berhasil menembus garis tengah RSI, menandakan tekanan jual masih membayangi.

Jika harga berhasil menembus $2.22, kita bisa menyaksikan FOMO rally menuju target psikologis $3.00. Namun jika support $2.00 jebol, bersiaplah untuk penurunan hingga $1.96 atau bahkan $1.62 level terendah 7 April yang bisa menjadi zona akumulasi ulang sebelum potensi rebound.

Penurunan Aktivitas Jaringan Bahaya Tersembunyi?

Satu catatan penting yang bisa merusak narasi bullish: aktivitas di jaringan XRP Ledger menurun drastis. Dari sekitar 612.000 alamat aktif harian pada 19 Maret, kini hanya tersisa 36.000. Ini penurunan lebih dari 94%.

Apakah ini hanya efek dari akumulasi sunyi oleh investor besar? Atau justru pertanda menurunnya minat dan utilisasi? Jika tren ini berlanjut, harga bisa kehilangan dukungan dari partisipasi jaringan yang sehat yang seringkali menjadi tulang punggung tren naik jangka panjang.

XRP Bisa Meledak Tapi Bisa Juga Terjun

Dengan aksi paus yang konsisten, tekanan jual yang mereda di bursa, dan dukungan psikologis yang masih kokoh di $2.00, XRP saat ini sedang berdiri di titik kritis. Kenaikan menuju $3.00 bukanlah mimpi jika para spekulan terus mendukung tren ini.

Namun, bagi investor dan trader, penting untuk tidak hanya melihat harga, tetapi juga memperhatikan data jaringan dan sinyal teknikal. Karena dalam dunia kripto, haluan bisa berubah dalam hitungan jam.

Whale Kumpulkan XRP, Harga Bertahan di Atas $2: Siap Breakout ke $3?
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan