Jul 8, 2024

Solana Berpengaruh Besar Terhadap Pasar Kripto Afrika

Kepala pemasaran (CMO) Flincap, Oladotun Wilfred Akangbe, menekankan bahwa komunitas Kripto Afrika semakin dekat dengan adopsi arus utama. Ricards, seorang pengamat industri Kripto juga menambahkan bahwa kemitraan Solana tidak hanya akan mendorong adopsi kripto di Afrika tetapi juga meningkatkan aksesibilitas di seluruh benua dan menyediakan ‘solusi blockchain yang scalable’.

Akangbe mengatakan Solana membangun ekosistem yang kuat di seluruh Afrika melalui lokakarya pendidikan, pertemuan, dan hackathon. Dia menegaskan bahwa dampak komunitas Solana di Afrika secara perlahan mulai terasa meskipun pasar bergejolak. 

Solana Memperjuangkan Adopsi Web3 di Afrika

Akangbe mengungkapkan bahwa beberapa aktivitas yang diprakarsai oleh Solana mendukung masuknya banyak orang Afrika ke dalam ekosistemnya secara efektif. Menurutnya inisiatif ini mendorong adopsi praktis teknologi blockchain. 

Akangbe juga menyebutkan Nigerian Solana Allstars sebagai salah satu kelompok terdesentralisasi yang aktif mempromosikan adopsi Solana di seluruh dunia. Dia mencatat bahwa upaya itu mendorong komunitas kripto untuk fokus pada kegunaan proyek Solana di dunia nyata. 

Menurut Satoshi Talks, ekosistem Solana cocok untuk pasar Afrika yang sedang berkembang karena kecepatan transaksinya yang tinggi dan biaya transaksi yang rendah  yaitu ~$0,00025 per transaksi.

Solana Menarik Komunitas Kripto Afrika

Menurut Akangbe, Nigeria berada di garis depan dalam menampilkan komunitas Afrika Solana yang berkembang di berbagai belahan benua. Dia menyebutkan bahwa Foundation telah menerapkan banyak inisiatif yang berfokus pada Solana di negara asalnya, Nigeria, untuk membantu lebih banyak warga Afrika. 

CoinEx Exchange menegaskan bahwa ekosistem Solana telah menunjukkan ketahanan meskipun menghadapi ‘masalah kinerja jaringan’ dan runtuhnya bursa FTX. Menurut CoinEx, sektor DeFi Solana mengalami pertumbuhan yang signifikan karena Total Value Locked (TVL) meningkat dari $421 juta menjadi $1,27 miliar. CoinEx juga menyebutkan bahwa pasar NFT Solana menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang substansial.

Akangbe menambahkan bahwa Solana lebih selaras dengan masalah komunitas kripto yang menjadi fokus penyelesaiannya di Afrika. Dia menunjukkan bahwa Afrika telah memiliki komunitas teknologi yang dinamis dan sangat penting untuk mendorong adopsi ekosistem Solana secara luas di seluruh benua.   

Pernyataan dari Solana Allstars terungkap bahwa festival kripto Solana yang diselenggarakan di Nigeria merupakan perpaduan dari ‘warisan budaya dan teknologi Afrika yang kaya.’ Acara tersebut merayakan Solana dengan sentuhan budaya Afrika yang beragam.

Solana Berpengaruh Besar Terhadap Pasar Kripto Afrika
by Atikah

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan