Jun 29, 2025

Reli XRP ke $3 bertahan, menyalip pencarian Bitcoin di Google Trends

Default Featured Image

XRP Tembus $3 untuk Pertama Kalinya Sejak 2018

Harga XRP berhasil mencapai $3,05, menandai momen penting sejak terakhir kali berada di level tersebut pada 2018. Dalam 15 hari terakhir, nilai aset kripto ini melonjak hingga 41%, menjadikannya pemimpin di antara 10 besar aset kripto utama pada tahun 2025. Dengan lonjakan ini, harga XRP hanya 12,9% di bawah rekor tertingginya di $3,40.

Banyak analis memprediksi bahwa pasar akan memasuki fase “penemuan harga” dalam beberapa minggu ke depan, yang berpotensi membawa nilai XRP ke level yang lebih tinggi.

XRP Ungguli Bitcoin dalam Tren Pencarian Google

XRP dan komunitas pemegangnya terus menunjukkan kekuatan yang signifikan di tengah volatilitas pasar kripto. Sementara aset utama seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) mengalami penurunan tajam, XRP hanya mencatat koreksi harga yang relatif kecil.

Data dari Google Trends menunjukkan bahwa pencarian global untuk XRP berhasil melampaui Bitcoin pada 15 Januari 2025. Ini bukan pertama kalinya XRP memimpin dalam volume pencarian; hal serupa terjadi dua kali sebelumnya, termasuk pada November 2024.

Selain itu, grafik XRP/BTC juga berhasil menembus resistansi menurun yang bertahan selama delapan tahun. Hal ini menandakan bahwa XRP terus memperkuat posisinya terhadap Bitcoin di pasar. Di sisi lain, komunitas “XRP army” terus tumbuh dengan tambahan 58.000 pemegang baru pada 2025. Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan komunitas terhadap potensi jangka panjang aset ini.

Reli XRP Didukung oleh Permintaan Investor Spot

Berbeda dengan Bitcoin dan Ethereum yang sering didorong oleh pasar derivatif selama periode kenaikan harga, reli terbaru XRP sebagian besar digerakkan oleh permintaan dari investor spot. 

Menurut Dom, seorang analis alur pesanan, kenaikan harga XRP hingga $3 sepenuhnya didorong oleh aktivitas pembelian investor spot, tanpa ada lonjakan signifikan dalam tingkat pendanaan atau premi pembelian.

Komunitas juga optimis bahwa XRP memiliki peluang besar untuk melampaui Ethereum jika keduanya mempertahankan tren kenaikan harga serupa. Meski Ethereum sering dianggap memiliki fundamental yang lebih baik, XRP mendapat dukungan dari kebijakan regulasi yang menguntungkan, terutama dengan pemerintah pro-kripto di Amerika Serikat yang akan memulai masa jabatannya pada 20 Januari 2025. Hal ini menjadi katalis positif untuk masa depan XRP.

Reli XRP ke $3 bertahan, menyalip pencarian Bitcoin di Google Trends
by Albert Agung


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan