Jun 29, 2025

Proyek Stargate Siap Dongkrak Microsoft dan Saham Infrastruktur Listrik, Investasi Capai $500 Miliar

Default Featured Image

Microsoft (NASDAQ: MSFT) dan sejumlah perusahaan teknologi serta infrastruktur listrik berpotensi mendapatkan dorongan besar setelah pengumuman Proyek Stargate, sebuah inisiatif investasi raksasa senilai $500 miliar untuk memperluas infrastruktur kecerdasan buatan (AI) di Amerika Serikat.

Diumumkan di Gedung Putih, proyek ini melibatkan raksasa teknologi seperti OpenAI, Oracle (NYSE: ORCL), SoftBank (TYO:9984), Nvidia (NASDAQ: NVDA), dan Microsoft sendiri. Sejumlah analis memperkirakan bahwa proyek ini dapat meningkatkan kapasitas pusat data AS hingga dua kali lipat, sekaligus mendongkrak permintaan listrik sebesar 5-10% di seluruh negeri.

Tidak hanya menguntungkan sektor AI, investasi ini juga akan memberikan dampak positif pada saham infrastruktur listrik dan industri konstruksi, dengan potensi kenaikan laba hingga 15% untuk perusahaan terkait.

Microsoft dan OpenAI: Duo Kuat di Balik Proyek Stargate

Salah satu pilar utama dari proyek ini adalah pembangunan 10 pusat data baru seluas 500.000 kaki persegi di Texas, yang akan digunakan secara eksklusif oleh OpenAI. Dalam proyek ini:

Microsoft akan berfokus pada peningkatan kemampuan inference AI di Azure Cloud, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam komputasi awan.
OpenAI akan menangani operasi pusat data, sementara SoftBank mengelola sisi keuangan proyek.
Oracle akan menyediakan infrastruktur cloud tambahan untuk menopang peningkatan kapasitas.
Nvidia akan menyuplai unit pemrosesan grafis (GPU) canggih yang sangat dibutuhkan dalam model AI generatif.

Langkah ini sejalan dengan strategi Microsoft untuk memanfaatkan AI dalam meningkatkan konsumsi layanan cloud. Dengan nilai pasar saat ini mencapai $3,26 triliun dan pertumbuhan pendapatan 16,44% dalam 12 bulan terakhir, Microsoft diperkirakan akan menjadi salah satu pemenang terbesar dalam proyek ini.

Efek Domino pada Saham Infrastruktur Listrik dan Konstruksi

Selain Microsoft, perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur listrik dan konstruksi juga diprediksi akan menikmati lonjakan permintaan. Menurut laporan Bernstein, setiap $100 miliar investasi dalam proyek ini dapat meningkatkan pasar untuk beberapa sektor industri sebagai berikut:

* Kontraktor listrik: TAM (Total Addressable Market) naik $20 miliar
* Peralatan konstruksi: Naik $5 miliar
* Peralatan listrik: Naik $5 miliar
* Penyewaan alat berat: Naik $2 miliar

Perusahaan seperti Quanta Services (NYSE: PWR), Eaton Corporation (NYSE: ETN), dan Hubbell Inc. (NYSE: HUBB) diperkirakan akan mengalami kenaikan laba 3% untuk setiap $100 miliar yang diinvestasikan. Jika seluruh $500 miliar digunakan, keuntungan mereka bisa melonjak 10-15% pada 2025.

Sementara itu, perusahaan konstruksi seperti Oshkosh Corporation (NYSE: OSK), Caterpillar (NYSE: CAT), United Rentals (NYSE: URI), dan Deere & Co. (NYSE: DE) juga akan mendapatkan tambahan keuntungan dari peningkatan kebutuhan infrastruktur pusat data.

Investasi Raksasa di Tengah Gejolak Kebijakan Energi AS

Menariknya, lonjakan permintaan listrik akibat proyek ini muncul di saat kebijakan energi AS mengalami perubahan besar. Pemerintahan baru disebut-sebut berencana mencabut insentif pajak untuk kendaraan listrik (EV), yang sebelumnya dianggap dapat menekan permintaan listrik.

Namun, analis percaya bahwa ekspansi AI yang pesat dapat mengimbangi bahkan melampaui penurunan konsumsi akibat regulasi baru. Dengan demikian, proyek Stargate bisa menjadi faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan permintaan energi di masa mendatang.

Microsoft Tetap Kuat Meski Target Harga Saham Diturunkan

Meskipun investasi ini membawa potensi besar, Morgan Stanley (NYSE: MS) baru-baru ini menurunkan target harga saham Microsoft dari $548 menjadi $540. Alasannya? Beberapa metrik keuangan Microsoft masih perlu dikaji lebih dalam, terutama terkait kemitraan strategisnya.

Namun, optimisme pasar tetap tinggi. Firma riset lain seperti Jefferies, KeyBanc Capital Markets, dan Evercore ISI tetap mempertahankan rating positif pada Microsoft, dengan alasan:
Pertumbuhan AI yang kuat melalui kemitraan dengan OpenAI.
Kinerja solid di sektor cloud computing dengan Azure sebagai ujung tombaknya.
Strategi inference AI yang dapat mempercepat adopsi produk berbasis AI di berbagai sektor.

Laporan keuangan Microsoft yang dijadwalkan rilis pada 29 Januari 2025 akan menjadi penentu apakah ekspektasi tinggi ini sejalan dengan realitas bisnis perusahaan.

Apakah Proyek Stargate Akan Mengubah Lanskap Teknologi AS?

Dengan skala investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Proyek Stargate berpotensi menjadi pilar utama transformasi digital AS. Microsoft dan OpenAI berada di garis depan, sementara perusahaan infrastruktur listrik dan konstruksi juga siap menerima efek domino dari ekspansi pusat data ini.

Namun, masih ada beberapa tantangan:
Apakah jaringan listrik AS mampu mengimbangi lonjakan permintaan energi?
Bagaimana pendanaan proyek ini akan dikucurkan secara bertahap?
Akankah pasar saham merespons proyek ini dengan optimisme jangka panjang?

Yang jelas, proyek ini menegaskan bahwa AI bukan sekadar tren sementara, tetapi sebuah revolusi yang akan terus membentuk masa depan teknologi global.

Bagaimana menurutmu? Apakah Proyek Stargate bisa menjadi game-changer bagi industri teknologi dan energi?

Proyek Stargate Siap Dongkrak Microsoft dan Saham Infrastruktur Listrik, Investasi Capai $500 Miliar
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan