Mei 22, 2024

Persetujuan ETF Ether Bisa Angkat Harga ETH ke $10K, Target 2025

Pengajuan persetujuan ETF Ether di Amerika Serikat bisa menjadi pemicu terbesar bagi harga Ether (ETH) untuk mencapai $10.000, meskipun proses persetujuannya mungkin tertunda hingga tahun 2025. 

Menurut Andrey Stoychev, kepala broker utama di Nexo, meskipun proses persetujuan ETF oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat dapat memakan waktu berbulan-bulan, peluncuran ETF ini bisa menjadi katalis signifikan bagi harga Ether. 

Stoychev menjelaskan bahwa produk ETF di Amerika Serikat dan Asia bisa menjadi pendorong yang membantu aset ini mencapai $10.000 pada akhir 2024, mengejar kinerja Bitcoin setelah peluncuran ETF-nya.

Prediksi ini muncul setelah lonjakan harga Ether yang signifikan, di mana dalam 24 jam terakhir, Ether naik lebih dari 21% dan diperdagangkan pada level tertinggi dua bulan di $3.771 pada pukul 12:08 siang UTC, berdasarkan data dari CoinMarketCap.

Lonjakan harga Ether ini mengikuti laporan bahwa SEC Amerika Serikat telah berbalik arah mengenai ETF Ether spot, mungkin karena tekanan politik. Laporan menyatakan bahwa SEC telah meminta bursa ETF untuk memperbarui pengajuan 19b-4 mereka.

Meskipun jangka waktu untuk ETF Ether spot potensial masih sulit diprediksi, langkah terbaru SEC ini adalah tanda positif, menurut Stoychev dari Nexo. Ia menambahkan bahwa perubahan persepsi ini mungkin menandakan perubahan sikap dari SEC, dengan spekulasi bahwa pemilihan presiden AS yang akan datang menyoroti bahwa pengguna kripto mungkin memainkan peran penting, terutama di negara bagian swing.

Batas waktu SEC berikutnya adalah 23 Mei untuk proposal ETF Ether dari VanEck. Analis senior ETF Bloomberg, Eric Balchunas, telah meningkatkan peluang persetujuan untuk proposal ini menjadi 75%, naik dari 25%. Namun, peningkatan kemungkinan ini hanya berlaku untuk formulir 19b-4.

Selain itu, penerbit ETF Ether juga perlu mendapatkan persetujuan pengajuan S-1 mereka. Analis ETF Bloomberg, James Seyffart, menulis dalam postingan X pada 20 Mei bahwa persetujuan S-1 bisa memakan waktu minggu hingga bulan sebelum kita melihat persetujuan S-1 dan ETF Ether yang siap diperdagangkan.

Yunus Ozkaya, CEO dan pendiri aplikasi FreeBnk, menyatakan bahwa ia tidak mengharapkan persetujuan S-1 lebih awal dari 2025. Namun, ketika persetujuan itu terjadi, akan memiliki dampak positif yang sangat besar pada pasar, bahkan jika persetujuan S-1 memakan waktu lebih lama. Ozkaya memperkirakan bahwa pengajuan 19b-4 dari VanEck akan disetujui oleh SEC pada batas waktu 23 Mei.

Melihat data terbaru dari CoinMarketCap, Ether mengalami lonjakan signifikan, mencapai $3.771, yang merupakan kenaikan 21% dalam 24 jam terakhir. Hal ini menunjukkan sentimen positif pasar terhadap kemungkinan persetujuan ETF Ether. 

Jika kita melihat tren historis, peluncuran ETF Bitcoin sebelumnya telah memicu lonjakan harga yang signifikan, dan situasi serupa diharapkan terjadi pada Ether. Dengan mempertimbangkan analisis data ini, ada potensi besar bahwa peluncuran ETF Ether dapat menarik investasi institusional yang lebih besar. 

ETF memungkinkan investor untuk berinvestasi dalam Ether tanpa harus langsung membeli dan menyimpan aset digital, yang sering kali dianggap lebih aman dan menarik bagi investor tradisional. Ini bisa meningkatkan permintaan Ether secara signifikan, yang pada gilirannya mendorong harga naik.

Persetujuan ETF Ether memiliki potensi untuk menjadi katalis utama yang mendorong harga Ether hingga $10.000. Meskipun proses persetujuan mungkin tertunda hingga 2025, langkah-langkah yang diambil oleh SEC menunjukkan tanda-tanda positif bagi masa depan ETF Ether. 

Lonjakan harga terbaru mengindikasikan sentimen pasar yang optimis, dan dengan meningkatnya peluang persetujuan pengajuan 19b-4 dari VanEck, pasar kripto berada di ambang perubahan besar yang dapat membawa Ether ke level harga baru yang lebih tinggi. 

Dengan perspektif jangka panjang, investasi dalam Ether melalui ETF bisa menjadi langkah strategis yang menguntungkan, memberikan akses lebih luas kepada investor dan meningkatkan likuiditas pasar kripto secara keseluruhan.

Persetujuan ETF Ether Bisa Angkat Harga ETH ke $10K, Target 2025
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan