Jun 29, 2025

Pasar Kripto Rebound Karena Trump Menunda Tarif Kanada dan Meksiko

Default Featured Image

Pasar kripto melonjak tajam setelah Presiden AS, Donald Trump, memutuskan untuk menunda sementara rencana penerapan tarif terhadap Kanada dan Meksiko, seiring berlangsungnya negosiasi dengan kedua negara tersebut.

Pada 3 Februari, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengumumkan melalui platform X bahwa setelah berbicara dengan Trump, tarif sebesar 25% akan dihentikan sementara selama 30 hari. Kedua negara sepakat untuk berkolaborasi lebih lanjut. 

Trudeau menyatakan bahwa Kanada akan meningkatkan “kerja sama dengan mitra Amerika” melalui rencana pengamanan perbatasan senilai $1,3 miliar, yang mencakup penunjukan pejabat khusus untuk menangani peredaran Fentanyl, mengklasifikasikan kartel sebagai kelompok teroris, serta memperkuat perbatasan AS-Kanada dengan dukungan helikopter dan tambahan personel.

Tarif terhadap Meksiko juga ditangguhkan selama satu bulan. Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dalam pernyataan pada 3 Februari di platform X, menyebutkan bahwa kedua negara telah “mencapai serangkaian kesepakatan,” termasuk langkah-langkah untuk memperkuat perbatasan darat yang menghubungkan kedua negara.

“Tim kami akan mulai bekerja hari ini pada dua aspek utama: keamanan dan perdagangan. Tarif akan dihentikan selama satu bulan ke depan,” ujar Sheinbaum.

Meski begitu, dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Trump mengungkapkan bahwa kesepakatan terkait tarif antara AS dan Meksiko belum sepenuhnya tercapai dan masih ada kemungkinan tarif tersebut diberlakukan di masa mendatang.

Perintah eksekutif tertanggal 1 Februari yang menetapkan tarif untuk Kanada dan Meksiko juga mengenakan tarif sebesar 10% terhadap China, yang belum dihentikan. Laporan dari Wall Street Journal pada 3 Februari menyebutkan bahwa pemerintah China bersedia untuk bernegosiasi. Proposal awal dari pihak China termasuk pemulihan perjanjian dagang Tahap 1 yang ditandatangani pada 2020, di mana China diwajibkan meningkatkan pembelian ekspor AS sebesar $200 miliar dalam dua tahun.

Di sisi lain, platform prediksi kripto Polymarket menunjukkan bahwa peluang Trump untuk menghapus tarif terhadap Meksiko sebelum Maret adalah 24%, sementara untuk Kanada sebesar 22%. Sebaliknya, peluang China hanya sebesar 9% untuk tarif tersebut dicabut bulan depan.

Harga mata uang kripto sempat anjlok pada 3 Februari setelah Trump mengumumkan potensi tarif baru terhadap barang dari China, Meksiko, dan Kanada. Beberapa laporan memperkirakan likuidasi modal mencapai $10 miliar akibat kejadian ini.

Namun, setelah pengumuman dari para pemimpin dunia, pasar kripto mulai mengalami pemulihan.

Bitcoin (BTC) berhasil melampaui angka $100,000, mencapai $101,731 setelah sebelumnya turun hingga $92,000 sehari sebelumnya, menurut CoinMarketCap. Sementara itu, Ether (ETH) juga mengalami pemulihan dari posisi terendah $2,451 menjadi $2,880.

Indeks Crypto Fear & Greed, yang mengukur sentimen pasar terhadap Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, turut meningkat. Indeks ini kini berada di zona “greed” dengan skor 72 dari 100, setelah sebelumnya berada di zona “fear.”

Pasar Kripto Rebound Karena Trump Menunda Tarif Kanada dan Meksiko
by Albert Agung


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan