Jul 12, 2024

Pasar Emas dan Kripto Diharapkan Akan Mengalami Kenaikan

Menyusul data CPI terbaru yang dirilis Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, pasar keuangan diperkirakan akan menguat. Laporan CPI menunjukkan tingkat inflasi yang melambat secara bulanan maupun dari tahun sebelumnya. Menurut data CPI, inflasi Amerika Serikat menurun 0,1% dari bulan sebelumnya.

Hal ini membuat angka tahunan menjadi 3%, dimana angka ini merupakan titik terendah sejak pandemi. Penurunan tahunan ini merupakan yang pertama dalam tiga tahun terakhir dan memicu sentimen positif terhadap kondisi makro yang menguntungkan di pasar tradisional dan digital. Tingkat indeks sepanjang masa turun dari 3,3% di bulan Mei. Sementara harga gas anjlok 3,8%, harga tempat tinggal dan pangan naik 0,2%.

CPI Ke Pasar Reli

Berdasarkan data CPI AS, Pasar keuangan termasuk saham, aset kripto, dan harga emas telah mencatat pergeseran sentimen. Emas meroket di atas $2.400 karena meningkatnya harapan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Logam mulia mencapai $2,414, melonjak lebih dari 1,8% di tengah perdagangan harian. Sentimen serupa juga terjadi pada saham meski ada beberapa aset yang melemah.

Chris Larkin, E-Trade MD of Trading and Investing di Morgan Stanley menjelaskan bahwa data CPI membawa pasar keuangan selangkah lebih dekat ke antisipasi penurunan suku bunga oleh The Fed. “Banyak hal yang bisa terjadi saat ini sampai tanggal 18 September, tapi setidaknya sebagian besar angka kembali ke ‘hot territory’, alasan The Fed untuk tidak menurunkan suku bunganya mungkin tidak dapat dibenarkan lagi.”

Hal ini mendekati target inflasi tahunan Federal Reserve sebesar 2% dan mempertahankan benchmark suku bunga di tengah penurunan inflasi yang progresif selama bertahun-tahun.

Sentimen makroekonomi yang positif menjadi indikasi kuat masuknya arus masuk ke pasar kripto. Ketika Fed mengurangi tekanan pada market, investor sering kali mengirimkan lebih banyak dana ke aset berisiko yang menandakan pertumbuhan Bitcoin dan aset lainnya. Koin meme juga diperkirakan akan kembali lagi setelah mengalami lompatan yang diantisipasi. Pada saat berita ini dimuat, Bitcoin diperdagangkan pada $57,545, turun 0,3% dalam 24 jam terakhir sementara kapitalisasi pasar yang lebih luas berada pada $2,12 triliun beberapa jam setelah rilis data CPI.

Pasar Emas dan Kripto Diharapkan Akan Mengalami Kenaikan
by Atikah

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan