Jun 30, 2025

Meme Coin Menggila! Dogecoin Meledak, $FEPE Tawarkan APY 1300%

Default Featured Image

Seperti ledakan tawa yang tiba-tiba menggema di ruang konferensi serius, Dogecoin (DOGE) kembali mengguncang pasar dengan gaya khasnya. Dalam 24 jam terakhir, DOGE mencatatkan volume perdagangan lebih dari $2 miliar, mengirimkan satu pesan yang sangat jelas ke seluruh komunitas kripto global: “Meme season is back.”

Dan kali ini, tampaknya lebih panas dari sebelumnya.

Lonjakan ini bukan sekadar angka. Ini adalah sinyal kebangkitan kolektif dari investor retail, komunitas kripto, dan para spekulan daring, yang tampaknya rindu akan gejolak liar seperti tahun 2021 masa ketika DOGE naik dari sekedar lelucon menjadi legenda digital, menginspirasi jutaan orang untuk bertaruh pada kekuatan komunitas dan internet culture.

DOGE Dari Lelucon ke Legenda

Diciptakan oleh Billy Markus dan Jackson Palmer pada Desember 2013, Dogecoin awalnya dimaksudkan sebagai sindiran terhadap spekulasi gila-gilaan di pasar kripto. Namun, dalam plot twist ala film Hollywood, token ini malah mendapatkan basis komunitas global yang solid, dengan misi amal dan semangat inklusivitas.

DOGE pernah diperdagangkan di angka serendah $0.0000869, tapi mencapai puncaknya di $0.7316 pada Mei 2021 momen yang kini menjadi mitos dalam narasi kripto. Saat ini, DOGE berada di kisaran $0.1817, namun volume $2 miliar ini bisa menjadi pemicu baru untuk reli yang lebih liar.

Tak hanya hype, komunitas Dogecoin juga dikenal lewat aksi sosialnya, termasuk penggalangan dana untuk proyek sumur bersih di Kenya dan kolaborasi dengan figur besar seperti MrBeast dan Mark Rober melalui kampanye TeamSeas, yang bertujuan membersihkan laut dari 30 juta pon sampah.

Meme Coin Bangkit Lagi Fenomena atau Bubble Kedua?

Kebangkitan DOGE tidak terjadi dalam ruang hampa. Pasar kripto saat ini tengah mengalami gelombang optimisme baru, dipicu oleh narasi politik di AS yang semakin ramah terhadap kripto, serta ketertarikan investor terhadap aset dengan komunitas kuat dan potensi viral tinggi.

Di tengah situasi ini, muncul juga pemain baru seperti $FEPE, koin meme berbasis game sepak bola dan AI. Dengan imbal hasil APY 1300% dan sistem prediksi pertandingan sepak bola berbasis teks, $FEPE menggabungkan DeFi, gaming, dan budaya meme menjadi satu platform yang menghibur sekaligus spekulatif. Mereka telah mengumpulkan lebih dari $213 ribu dengan 703.000 token $FEPE yang sudah di-stake.

Melalui model prediksi pertandingan 60 detik, $FEPE membawa pendekatan baru pada kripto gaming, menghadirkan “meme leagues”, sistem tata kelola komunitas, dan potensi staking yang menggiurkan.

Kombinasi ini menciptakan ruang baru yang sebelumnya belum banyak dieksplorasi: crypto entertainment finance.

Volatilitas adalah Nama Permainannya

Namun perlu dicatat di balik semua euforia ini, volatilitas tetap menjadi karakter utama dalam panggung meme coin. Ketika harga bisa melonjak dalam hitungan jam, ia juga bisa terjun bebas tanpa peringatan. Bagi sebagian orang, ini adalah ladang emas digital. Bagi yang lain, ini bisa menjadi jebakan berbalut FOMO.

Dogecoin sekali lagi membuktikan bahwa kekuatan komunitas dan narasi bisa mengalahkan logika pasar tradisional. Volume $2 miliar bukan hanya angka, melainkan simbol bahwa “meme power” masih relevan dan bahkan mungkin sedang memanas menuju titik didih baru.

Apakah ini awal dari gelombang bullish baru seperti 2021? Atau hanya gelombang sesaat dalam badai kripto yang belum stabil? Satu hal yang pasti: permainan telah dimulai, dan meme kembali berkuasa.

Meme Coin Menggila! Dogecoin Meledak, $FEPE Tawarkan APY 1300%
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan