Aliran Bitcoin ke bursa kripto Binance melonjak dalam dua minggu terakhir, di tengah ketidakpastian terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan rilis data Consumer Price Index (CPI) AS yang akan datang, menurut analisis dari beberapa pengamat pasar.
Meskipun lonjakan ini bisa menjadi sinyal potensi aksi jual besar-besaran, analis lain justru menyebutnya bisa juga jadi pertanda tren bullish yang sedang berkembang.
Investor Bersiap Jelang Rilis CPI dan Kebijakan Tarif Trump
Kontributor CryptoQuant, Maarten Regterschot, mengatakan bahwa cadangan Bitcoin di Binance meningkat sebesar 22.106 BTC dalam 12 hari terakhir setara dengan sekitar $1,82 miliar hingga totalnya mencapai 590.874 BTC. Ia menyebut lonjakan ini sebagai sinyal bahwa para investor sedang mengantisipasi ketidakpastian makro dan rilis CPI.
Sementara itu, harga Bitcoin melonjak 8,8% menjadi $82.474, setelah Trump mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari untuk semua negara kecuali China. Tarif untuk China justru dinaikkan hingga 125% karena dianggap memberlakukan tindakan balasan terhadap AS.
Menurut analis Swyftx, Pav Hundal, pergerakan dana besar ke Binance bisa jadi bukan tanda aksi jual, melainkan persiapan menghadapi lonjakan permintaan. Ia menyebut pasar saat ini sangat cair dan penuh kemungkinan.