Jul 12, 2024

Inilah Beberapa Pilihan Teratas untuk Membeli Altcoin di Waktu yang Tepat!

Analis Kripto, Sheldon The Sniper akhir-akhir ini mengklaim bahwa ini adalah kesempatan terakhir untuk membeli Altcoin, menunjukkan bahwa massive rally mungkin akan terjadi. Sebagian besar dari analisisnya, ia menyebutkan bahwa token kripto dapat bekerja dengan baik ketika musim Altcoin telah kembali, dan memberikan titik masuk utama bagi mereka yang ingin masuk ke Altcoin.

Pilihan Teratas untuk Musim Altcoin

Dalam video di kanal YouTube-nya, Sheldon menyebutkan XRP, Solana, Dogecoin, Injective, dan Avalanche sebagai Altcoin yang ingin ia trading. Dia menyarankan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengumpulkan koin, karena dia percaya titik rendahnya akan tercapai.

Ia pun menyatakan bahwa XRP menunjukkan kekuatan besar yang menunjukkan bahwa koin kripto secara signifikan dari tingkat harga saat ini. Analis kripto membahas potensi Solana yang mencatat yang memecahkan tembok resistensi penting Bitcoin pada 10 Juli.

Ia pun menyebutkan bagaimana Solana turun dari $154 menjadi $120, tetapi telah pulih dan kembali menjadi $140. Dia percaya bahwa Solana dapat kembali ke kisaran $150 dan menghapus semua kerugian dari downtrend pasar akhir-akhir ini. Dia pun menyoroti pola bullish pada chart Solana yang menunjukkan bahwa itu merupakan long term hold.

Sheldon menyebutkan bahwa Dogecoin akhir-akhir ini break out dan ingin menguji ulang kenaikan harga. Untuk injective, Analis kripto mencatat bahwa koin tersebut mematahkan long trend dan saat ini sedang mempertahankan. Dia mengklaim bahwa injective terlihat sangat bagus dan memberikan ide trades bagi mereka yang ingin masuk. 

Dia menyatakan bahwa kisaran sekitar $20,78 adalah titik masuk yang baik untuk injective trade dan harus stop loss pada $20,36. Berdasarkan grafik yang dibagikan, injective bisa naik hingga $22 dalam waktu dekat. Untuk Avalanche, ia mengungkapkan bahwa dia akan mencari trade koin pada tingkat harga saat ini dan menunggunya hingga sekitar $32 atau bahkan $36, dia juga mengisyaratkan bahwa Avalanche bisa naik hingga $50 ketika pasar sepenuhnya pulih.

Aksi Harga Bitcoin dan Signifikansinya untuk Altcoins

Sheldon menjelaskan bahwa Bitcoin saat ini menghadapi massive resistance di kisaran harga $58.000, dan mengklaim hal ini disebabkan oleh adanya tekanan pada kripto andalan dan fakta bahwa ia kehilangan Moving Average (MA) 200 hari setelah downtrend. Ia mencatat bahwa Bitcoin telah jauh berada di atas MA untuk sementara waktu, karena September 2023 adalah terakhir kalinya Bitcoin kehilangan MA.

Analis kripto mengatakan bahwa Bitcoin dapat terus sideways trade dalam kisaran $50,000 sementara masih di bawah MA 200 hari. Dia mencatat bahwa keuntungan dari harga ini dapat mengalihkan perhatian ke Altcoins dan memungkinkan significant rebound

Inilah Beberapa Pilihan Teratas untuk Membeli Altcoin di Waktu yang Tepat!
by Ajeng Sri

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan