Jun 29, 2025

Harga XRP Bersiap Untuk ‘Pergerakan Kuat’ di Atas $ 2,90 Karena Metrik Sentimen Memberi Sinyal Optimisme

Default Featured Image

XRP Berada di Zona Kritis untuk Keputusan Harga

XRP mengalami penurunan signifikan mengikuti tren pasar kripto secara umum. Meskipun demikian, altcoin ini masih mempertahankan sebagian besar dari kenaikan 300% yang diraih pada akhir tahun 2024. Selama periode 7 hingga 9 Januari, XRP berhasil menghindari penurunan lebih dalam dan saat ini bergerak mendekati garis tren menurun dengan peluang menembus area resistensi utama di kisaran $2,50 hingga $2,60.

Ketika aset kripto utama seperti Bitcoin (BTC), Ether (ETH), dan Solana (SOL) mendekati titik swing low dalam 24 jam terakhir, XRP tetap bertahan di atas level $2,30. Level ini merupakan titik kendali (POC) sejak XRP menembus $2 pada 1 Desember. Bertahannya harga di atas POC menandakan bahwa pergerakan harga masih didominasi oleh pihak pembeli (bulls).

Valeriya, seorang trader kripto dan forex, menilai bahwa XRP saat ini berada di zona yang sangat penting untuk menentukan arah pergerakan selanjutnya. Menurutnya, reaksi harga terhadap level $2,15 hingga $2,20 menunjukkan “langkah besar yang akan diambil oleh pelaku pasar utama.” Ia juga menambahkan,
“Jika zona support mampu bertahan, kemungkinan akan terjadi lonjakan harga agresif dengan target terdekat di $2,91, yang merupakan area dengan konsentrasi likuiditas penjual.”

Valeriya juga menyarankan agar para trader memantau pergerakan harga XRP secara intensif, mengingat potensi pergerakan besar yang tengah dipersiapkan.

Sejalan dengan pendapat Valeriya, analis kripto Daan Crypto menilai bahwa pasangan altcoin ini memiliki potensi perdagangan yang menarik karena XRP memiliki pola pergerakan yang sering mengikuti level teknikalnya. Ia juga mencatat adanya formasi pola segitiga atau pennant pada grafik 4 jam XRP, yang biasanya memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk bergerak ke atas dalam kondisi pasar bullish.

Sentimen Pasar terhadap XRP Mengarah Positif

Selain kondisi pasar yang mendukung, ekosistem XRP juga mendapatkan sejumlah sentimen positif yang dapat menarik minat spekulan. Presiden Ripple mengungkapkan bahwa ETF spot untuk XRP kemungkinan akan segera disetujui. Sementara itu, CEO Ripple, Brad Garlinghouse, baru-baru ini memposting foto bersama Presiden terpilih Donald Trump, yang memicu spekulasi mengenai potensi kenaikan harga XRP setelah pelantikan Trump pada 20 Januari mendatang.

Menurut data dari Santiment, sentimen positif terhadap XRP menunjukkan peningkatan. Meskipun pada akhir November 2024 angka ini lebih tinggi, saat ini sentimen pasar kembali menguat.

Dari sudut pandang teknikal, XRP telah bergerak dalam pola konvergen di antara garis tren selama beberapa pekan terakhir. Harga altcoin ini masih bertahan di atas EMA 200 hari, yang menjadi level penting dalam analisis teknikal. Apabila XRP berhasil menembus garis tren menurun, ada peluang besar untuk mencapai likuiditas di area $2,42 hingga $2,50, yang dapat memicu kenaikan menuju level tertinggi baru di atas $2,90.

Namun demikian, untuk memastikan pergerakan bullish, konfirmasi breakout harian di atas level resistensi $2,50 dan $2,60 tetap menjadi faktor kunci.

Harga XRP Bersiap Untuk ‘Pergerakan Kuat’ di Atas $ 2,90 Karena Metrik Sentimen Memberi Sinyal Optimisme
by Albert Agung


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan