Jun 30, 2025

Harga Dogecoin Dibidik ke $3,6 Seiring Faktor Bullish Mulai Berkumpul

Default Featured Image

Harga Dogecoin (DOGE) dikabarkan tengah bersiap untuk mengalami breakout besar, seiring dengan analisis teknikal dan indikator makroekonomi yang menunjukkan potensi reli bullish. Meskipun DOGE sempat mengalami penurunan besar dalam beberapa bulan terakhir, seorang analis kripto memperkirakan bahwa harga Dogecoin bisa menargetkan rekor baru di $3,6.

Dogecoin Siap Breakout ke $3,6

Sebuah analisis grafik makro terbaru menyoroti adanya setup kuat untuk lonjakan harga Dogecoin ke $3,6. Secara historis, pergerakan harga DOGE sering kali mengalami fase konsolidasi panjang dalam pola Descending Wedge atau kanal menurun sebelum akhirnya meledak dengan pergerakan harga yang tajam.

Pola ini pernah terjadi secara dramatis saat bull run 2021-2022, dan kini tampaknya pola tersebut mulai terulang dalam siklus pasar saat ini. 

Berdasarkan analisis grafik berjudul Dogecoin Long From Here? Possible 300% Extension Could Be Profit-Making Opportunity yang dibagikan oleh Kevin, seorang analis kripto di X (sebelumnya Twitter), Dogecoin disebut telah berhasil keluar dari tren turun multi-tahun. 

!Meme coin ini juga disebut sedang berhasil melakukan retest terhadap kanal teknikal penting, memperkuat peluang untuk pergerakan naik yang baru.

Secara teknikal, analisis ini menyoroti zona retracement dan extension Fibonacci, dengan target extension 1.618 yang memproyeksikan kenaikan harga hingga $3,6. Melihat kecenderungan historis Dogecoin yang sering kali mengungguli pasar saat kondisi mendukung, grafik tersebut memperkirakan pola ini bisa saja terulang kembali, terlebih lagi dengan dinamika pasar yang mulai berubah.

Sebelumnya, Dogecoin sempat mencatatkan reli besar dan bahkan mengungguli Bitcoin serta altcoin lainnya. Kevin juga mencatat bahwa kondisi makroekonomi saat ini juga mulai berpihak pada Dogecoin, memperkuat potensi kelanjutan tren bullish-nya.

Faktor Makroekonomi Mendukung Reli Dogecoin

Kevin menambahkan bahwa Federal Reserve (FED) diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni atau Juli, berdasarkan data dari CME FedWatch Tool. Jika ini terjadi, maka diperkirakan akan ada tambahan likuiditas besar yang masuk ke pasar keuangan.

Pada saat yang sama, pasokan uang juga mulai meningkat kembali, membalikkan efek dari program Quantitative Tightening (QT) yang berkepanjangan. Selain itu, data dari indikator inflasi alternatif seperti Truflation menunjukkan bahwa tekanan inflasi mulai mereda.

Potensi berakhirnya program QT dari FED dinilai bisa membuka peluang lebih besar bagi aliran modal masuk ke aset berisiko seperti kripto. Kombinasi dari breakout teknikal yang kuat dan perbaikan kondisi makroekonomi ini dinilai bisa menjadi landasan bagi Dogecoin untuk mencatatkan lonjakan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Target Harga DOGE Jangka Pendek

Sejalan dengan sentimen bullish terhadap masa depan DOGE, Emma, seorang analis kripto di X, juga memproyeksikan dua target harga jangka pendek untuk Dogecoin. 

!



Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan