Ethereum (ETH) tampaknya mengalami kesulitan mempertahankan posisinya sebagai raja di dunia altcoin setelah mengalami penurunan harga sebesar 7,3% antara 1 Oktober dan 8 Oktober 2024.
Penurunan ini mencerminkan tren lebih luas di pasar altcoin, mengindikasikan bahwa pergerakan negatif ini bukan hanya karena faktor internal di ekosistem Ethereum. Dengan investor yang semakin skeptis, banyak yang bertanya-tanya apakah Ethereum masih memiliki potensi untuk kembali ke level $2.600 dalam waktu dekat.
### Peluncuran ETF Ethereum yang Gagal dan Penurunan Dominasi DeFi
Salah satu faktor utama yang menahan harga Ethereum adalah peluncuran ETF Ether di AS yang tidak berjalan sesuai harapan.
Data dari Farside Investors menunjukkan tidak ada arus masuk bersih ke ETF ini pada 7 Oktober, bahkan terjadi aliran keluar kumulatif sebesar $548 juta sejak diluncurkan pada Juli lalu. Sentimen pasar terhadap produk ini mencerminkan ketidakpastian dan minimnya minat investor institusional.
Selain itu, Ethereum juga menghadapi persaingan ketat dari jaringan blockchain lain yang mengutamakan skalabilitas seperti Solana (SOL), BNB Chain, Tron (TRX), Avalanche (AVAX), dan Sui. Meskipun sering dikritik karena risiko sentralisasi, blockchain ini telah mengumpulkan total nilai terkunci (TVL) sebesar $19,5 miliar, yang setara dengan 43% dari deposito Ethereum yang bernilai $45,6 miliar.
### Ethereum Kehilangan Pangsa Pasar DEX dan Layer-2 Menjadi Harapan Baru
Dominasi Ethereum dalam volume perdagangan di bursa terdesentralisasi (DEX) juga merosot tajam dari 64% pada Januari 2023 menjadi hanya 22% saat ini, dengan Solana memimpin di sektor ini.