Jun 30, 2025

Dogecoin Bukan Lagi Sekadar Meme: 21Shares Ajukan ETF dan Prediksi Harga Tembus $1,42

Default Featured Image

Siapa bilang koin anjing ini cuma bahan tertawaan? Dogecoin (DOGE), yang dulunya dikenal hanya sebagai “meme coin” penuh canda tawa, kini mulai memasuki fase baru fase yang lebih serius dan institusional.

Dan loncengnya dibunyikan oleh salah satu manajer aset terkemuka dunia: 21Shares.

Setelah resmi mengajukan Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Dogecoin ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), 21Shares langsung merilis laporan analisis lengkap yang bisa membuat para investor bahkan yang skeptis mengernyitkan dahi: mungkinkah Dogecoin akan menjadi bagian portofolio investasi serius? Mereka menjawab: iya, sangat mungkin.

Bukan Sekadar Meme Lagi Dogecoin Masuk Radar Institusi

Langkah 21Shares untuk membawa DOGE ke ranah ETF adalah sinyal kuat bahwa Dogecoin tak lagi hanya berkutat di ranah komunitas Reddit dan cuitan Elon Musk. Ini adalah langkah formal ke ruang legitimasi.

Dalam laporan resminya, 21Shares menyatakan bahwa Dogecoin telah “bertransformasi” dan pantas dipertimbangkan dalam alokasi aset strategis.

Mereka bahkan menyebut bahwa penambahan DOGE ke dalam struktur portofolio 60/40 (saham/obligasi)  jika ditambah 3% Bitcoin dan 1% DOGE berpotensi meningkatkan imbal hasil secara signifikan. Itu bukan basa-basi; itu model berbasis data historis dan proyeksi yang konkret.

Skenario Bullish: Dogecoin ke $1,42, Bisa Jadi Nyata?

Dalam skenario paling optimistis, 21Shares memproyeksikan harga DOGE dapat menyentuh $1,42 dalam dua tahun mendatang. Ini didasarkan pada Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 189%, angka yang pernah terjadi sebelumnya antara siklus 2020 – 2021.

Dari titik terendah $0.007 menuju lonjakan historis $0.73, Dogecoin punya rekam jejak pertumbuhan eksplosif. Kini, dengan posisi bottom di sekitar $0.0585, kisah itu bisa saja terulang bahkan melebihi.

21Shares mengidentifikasi empat katalis utama untuk pertumbuhan ini:

1. Kembalinya mania meme coin, dipicu komunitas yang semakin besar dan terhubung.
 
2. Adopsi dunia nyata, termasuk kemungkinan integrasi pembayaran DOGE di X (sebelumnya Twitter).
 
3. Kejelasan regulasi, terutama jika ETF disetujui oleh SEC.
 
4. Momentum Elon Musk, yang masih menjadi tokoh sentral dalam narasi DOGE.

Jika kombinasi ini terwujud, maka Dogecoin bukan hanya kembali ke puncaknya tetapi bisa menggandakannya.

Skenario Netral dan Bearish Realistis, Tapi Masih Potensial

Tentu, 21Shares tidak asal optimistis. Mereka juga menyusun dua skenario lain yang lebih konservatif:

* Skenario Netral: Jika kapitalisasi pasar kripto global mencapai $5 triliun dan DOGE mengambil 3% pangsa pasar (turun dari 4% sebelumnya), maka DOGE bisa bernilai sekitar $1, dengan kapitalisasi $150 miliar.
 
* Skenario Bearish: Jika DOGE hanya tumbuh 10% CAGR dari puncaknya di 2021, maka pada 2025 harganya akan berada di kisaran $0.38 tetap naik, tapi jauh dari ekspektasi ledakan harga.

Penting dicatat, meskipun “bearish”, angka $0.38 itu tetap berarti kenaikan lebih dari 2x lipat dari level saat ini (sekitar $0.175). Ini mempertegas bahwa risiko Dogecoin kini dibarengi dengan kemungkinan imbal hasil yang menarik, bahkan dalam kondisi pasar moderat.

ETF Pintu Gerbang Institusionalisasi Meme Coin

Mengapa ETF penting? Karena ETF adalah produk yang bisa diakses oleh investor institusi, dana pensiun, hingga investor ritel yang lebih konservatif. Ini bukan soal meme lagi ini soal akses likuid dan teregulasi ke pasar kripto, sesuatu yang bisa mendorong Dogecoin masuk ke portofolio yang sebelumnya tertutup bagi aset-aset “berisiko tinggi”.

Jika disetujui, Dogecoin ETF dari 21Shares bisa menjadi pemicu arus modal baru yang belum pernah terjadi dalam sejarah DOGE. Dan mengingat kecenderungan pasar terhadap narasi dan komunitas, ini bisa memperkuat daya angkatnya secara sosial dan finansial.

Dogecoin sedang berada di titik persimpangan antara lelucon dan legitimasi. Jika ETF disetujui, dan narasi institusional semakin menguat, maka DOGE bisa menjadi kisah kebangkitan paling spektakuler dalam sejarah kripto.

Bagi sebagian orang, ini mungkin masih terdengar gila. Tapi di dunia kripto, kadang yang gila justru jadi kenyataan.

Dogecoin Bukan Lagi Sekadar Meme: 21Shares Ajukan ETF dan Prediksi Harga Tembus $1,42
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan