Cisco Systems Inc. (NASDAQ: CSCO) memulai tahun fiskal dengan optimisme tinggi. Perusahaan jaringan raksasa asal AS ini memperkirakan pendapatan kuartal pertama akan melampaui ekspektasi Wall Street, didorong oleh lonjakan permintaan perangkat jaringan akibat ledakan adopsi kecerdasan buatan (AI) di sektor cloud computing.
AI: Bahan Bakar Baru untuk Bisnis Cisco
Ledakan investasi AI dari raksasa teknologi seperti Microsoft, Amazon, dan Alphabet sedang mengubah lanskap infrastruktur IT global. Mereka berlomba membangun kapasitas untuk memenuhi permintaan AI yang terus melonjak bahkan setelah beberapa kuartal menggelontorkan miliaran dolar belanja modal.
Bagi Cisco, situasi ini adalah berkah. Pesanan infrastruktur AI pada kuartal IV 2024 mencapai lebih dari USD 800 juta, dan secara total untuk tahun fiskal 2025 sudah menembus USD 2 miliar dua kali lipat dari target awal.
CEO Chuck Robbins menyebut capaian ini sebagai tonggak penting yang memperkuat posisi Cisco di jantung transformasi AI global.
“Kami melihat peluang AI kedaulatan (sovereign AI) akan semakin matang di paruh kedua tahun fiskal 2026. Cisco akan menjadi penyedia inti sistem untuk pembangunan kluster AI berskala besar,” ujar Robbins.
Pasar Enterprise Tetap Solid
Menurut analis Edward Jones, David Heger, pengeluaran perusahaan (enterprise spending) untuk memperkuat infrastruktur digital demi mengakomodasi AI akan menjadi pendorong pertumbuhan baru, terutama karena Cisco memiliki posisi dominan di pasar ini.
Produk jaringan seperti switching, enterprise routing, industrial IoT, dan server mencatat pertumbuhan pesanan dua digit di kuartal terakhir, menunjukkan kesehatan permintaan yang konsisten di luar pasar cloud hyperscale.
Jejak Global: Dari Silicon Valley ke Teluk Arab
Cisco juga memperluas pengaruhnya lewat kemitraan internasional. Perusahaan bekerja sama dengan Humain, perusahaan AI yang didukung pemerintah Arab Saudi, serta menyediakan solusi digital untuk infrastruktur telekomunikasi dan informasi pemerintah Bahrain.
Langkah ini mempertegas ambisi Cisco untuk tidak hanya menjadi pemain utama di AS, tetapi juga mitra strategis dalam pengembangan AI global.
Kinerja Keuangan Menggembirakan
Untuk kuartal pertama tahun fiskal, Cisco memproyeksikan pendapatan USD 14,65 – USD 14,85 miliar, sedikit di atas konsensus analis USD 14,62 miliar (LSEG). Pendapatan kuartal IV 2024 yang berakhir 26 Juli tercatat USD 14,67 miliar, juga mengalahkan perkiraan pasar.
Meski ada sedikit tekanan dari tarif perdagangan, perusahaan tidak melihat adanya percepatan permintaan yang mengindikasikan penarikan order ke depan (demand pull-forward), sehingga prospek pertumbuhan dianggap organik.
Analisis: Cisco di Persimpangan Emas AI
Jika tren belanja AI hyperscale terus berlanjut, Cisco berpotensi menjadi salah satu “pemenang infrastruktur” terbesar dekade ini. Dengan diversifikasi pasar yang mencakup enterprise tradisional hingga pemerintah asing, Cisco berada di jalur untuk memanfaatkan dua gelombang besar sekaligus: transformasi digital enterprise dan revolusi AI global.
Namun, investor perlu mencermati dua hal:
- Ketergantungan pada siklus belanja hyperscale – yang bisa melambat jika ekonomi global menekan CAPEX big tech.
- Persaingan di sektor infrastruktur AI – dari pemain seperti Nvidia (GPU), Arista Networks (switching), hingga Huawei di pasar global.
Jika Cisco berhasil menjaga momentum order dan memperluas ekosistem AI globalnya, tidak berlebihan jika menyebut perusahaan ini sedang berada di awal babak baru pertumbuhan.