Jun 29, 2025

Cadangan Kripto Trump Akan Didominasi Bitcoin dan Lebih Besar dari Perkiraan

Default Featured Image

Rencana Presiden AS Donald Trump untuk membentuk cadangan kripto nasional semakin menarik perhatian investor global. Meskipun awalnya diumumkan akan mencakup beberapa altcoin besar seperti Solana (SOL), XRP, dan Cardano (ADA), analis kini memperkirakan bahwa Bitcoin (BTC) akan menjadi komponen utama, bahkan hampir seluruhnya menguasai cadangan tersebut.

Menurut Matt Hougan, Chief Investment Officer Bitwise, pasar awalnya bereaksi negatif terhadap berita ini karena campuran aset yang diumumkan. Namun, ia percaya bahwa setelah semua polemik mereda, cadangan ini akan hampir seluruhnya terdiri dari Bitcoin dan jumlahnya lebih besar dari yang diperkirakan banyak orang.

Bitcoin Jadi “Jantung” Cadangan Kripto AS

Sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret, rencana cadangan kripto AS telah memicu perdebatan panas. Awalnya, Trump menyebutkan bahwa selain Bitcoin dan Ethereum (ETH), beberapa altcoin besar akan masuk ke dalam cadangan ini.

Namun, banyak analis dan eksekutif industri yang mengkritik inklusinya terhadap altcoin, termasuk CEO Coinbase, Brian Armstrong, yang menegaskan bahwa hanya Bitcoin yang layak dimasukkan karena merupakan suksesor emas di era digital.

Hougan pun setuju, dengan menyatakan bahwa penambahan aset spekulatif seperti Cardano lebih bersifat politis ketimbang strategis. Namun, ia tetap optimis bahwa rencana ini, meskipun memiliki banyak kelemahan awal, akan menjadi katalis bullish bagi pasar kripto.

Naik-Turun di Tengah Spekulasi

Bitcoin sempat melonjak saat pengumuman pertama mengenai cadangan kripto ini, tetapi kemudian mengalami koreksi tajam hingga $83.000, sebelum akhirnya pulih ke $90.000 setelah Trump menunda tarif otomotif untuk Kanada dan Meksiko.

Meski demikian, banyak investor masih skeptis terhadap bentuk akhir dari rencana ini. Beberapa skenario yang mungkin terjadi:

Bitcoin Mendapat Status Khusus – Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick memberi sinyal bahwa Bitcoin mungkin akan memiliki status unik dalam cadangan ini, sementara altcoin lain akan diperlakukan secara berbeda.

Cadangan Bisa Berubah atau Dibatalkan – Jika ada tekanan politik yang cukup besar, Trump bisa saja membatasi cakupan cadangan hanya pada aset digital yang sudah disita oleh pemerintah AS.

Efek Domino Global – Jika AS benar-benar membentuk cadangan Bitcoin nasional, negara lain bisa saja ikut mempertimbangkan langkah serupa untuk mengamankan kepemilikan BTC mereka sebelum terlambat.

Demokrat vs Republik, Siapa yang Akan Menang?

Salah satu pertanyaan besar yang muncul adalah apakah cadangan Bitcoin ini akan bertahan jika Trump tidak lagi menjabat sebagai Presiden.

Namun, Hougan percaya bahwa terlepas dari siapa yang berkuasa, kemungkinan besar AS akan mempertahankan cadangan BTC ini untuk jangka panjang, sama seperti cadangan emas negara.

“Para pemimpin Demokrat tidak akan ingin mengasingkan pemilih hanya untuk mendapatkan sedikit keuntungan politik. Pemilih yang pro-kripto jumlahnya jauh lebih besar dibanding mereka yang menolaknya,” jelas Hougan.

Sejarah politik terbaru membuktikan hal ini. Dalam pemilu terakhir, strategi Partai Republik yang lebih ramah terhadap kripto berhasil menarik lebih banyak pemilih, sementara sikap anti-kripto dari sebagian Partai Demokrat tidak memberikan dampak politik yang signifikan.

Apakah AS Akan Menjadi Pemilik Bitcoin Terbesar?

Jika cadangan Bitcoin ini benar-benar terbentuk dengan jumlah yang besar, AS bisa saja menjadi salah satu pemilik BTC terbesar di dunia. Hal ini dapat memberikan pengaruh besar terhadap regulasi kripto global dan harga Bitcoin di masa depan.

Namun, apakah ini akan menjadi langkah strategis atau hanya permainan politik jangka pendek? Yang jelas, pasar masih mencermati bagaimana kebijakan kripto Trump akan berkembang setelah Crypto Summit Gedung Putih pada 7 Maret.

Jika keputusan final menunjukkan bahwa Bitcoin akan mendapatkan status spesial sebagai cadangan nasional, maka kita mungkin akan melihat era baru dalam adopsi institusional BTC di seluruh dunia.

Cadangan Kripto Trump Akan Didominasi Bitcoin dan Lebih Besar dari Perkiraan
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan