Jun 29, 2025

Bitwise Meluncurkan ETF Treasury Perusahaan Bitcoin

Default Featured Image

Bitwise telah merilis dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang berisi saham perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin dalam jumlah besar, sebagaimana diumumkan pada 11 Maret.

ETF ini, yang dikenal sebagai Bitwise Bitcoin Standard Corporations ETF (OWNB), bertujuan untuk mengikuti indeks Bitwise Bitcoin Standard Corporations Index, yaitu indeks ekuitas baru yang mencakup perusahaan yang memiliki setidaknya 1.000 Bitcoin dalam kas mereka.

Peluncuran ETF ini merupakan bagian dari tren investasi terbaru yang memberikan eksposur terhadap perusahaan dengan cadangan Bitcoin yang signifikan.

“Banyak orang bertanya mengapa perusahaan membeli dan menyimpan Bitcoin? Jawabannya sederhana: alasannya sama seperti individu,” ujar Matt Hougan, Chief Investment Officer Bitwise.

“Perusahaan-perusahaan ini melihat Bitcoin sebagai aset cadangan strategis yang likuid, langka, dan tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah atau pencetakan uang.”

Perusahaan dengan Kepemilikan Bitcoin Besar

Beberapa perusahaan publik menjadi pemegang Bitcoin institusional terbesar.

Per 11 Maret, sejumlah kepemilikan terbesar dalam ETF ini termasuk MicroStrategy (MSTR), yang berperan sebagai dana Bitcoin tidak resmi milik Michael Saylor, serta perusahaan penambang Bitcoin seperti MARA Holdings (MARA), CleanSpark (CLSK), dan Riot Platforms (RIOT).

ETF ini juga mencakup saham dari perusahaan lain seperti Boyaa Interactive di sektor game serta Galaxy Digital (GLXY) dalam bidang manajemen investasi.

Bitwise menyusun indeks ini berdasarkan jumlah Bitcoin yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan, dengan batas maksimal 20% untuk kepemilikan terbesar.

Pertumbuhan Cadangan Bitcoin Perusahaan

Pada tahun 2024, kenaikan harga Bitcoin menyebabkan lonjakan saham MicroStrategy lebih dari 350%, menurut data dari FinanceCharts. Tren ini mendorong semakin banyak perusahaan untuk mulai mengakumulasi Bitcoin dalam kas mereka.

Berdasarkan BitcoinTreasuries.NET, kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan-perusahaan telah melampaui 54 miliar dolar per 11 Maret, dengan MicroStrategy sebagai pemegang terbesar yang memiliki lebih dari 41 miliar dolar dalam cadangannya.

Bahkan, pemerintah Amerika Serikat juga telah mulai mengembangkan cadangan Bitcoin strategis, yang awalnya terdiri dari Bitcoin yang diperoleh melalui penyitaan oleh otoritas hukum.

Selain Bitwise, beberapa manajer aset lainnya juga memperkenalkan produk investasi serupa. Pada Desember lalu, Strive, perusahaan yang didirikan oleh mantan kandidat presiden Amerika Serikat Vivek Ramaswamy, mengajukan izin kepada regulator untuk meluncurkan ETF yang berinvestasi pada obligasi konversi yang diterbitkan oleh MicroStrategy dan perusahaan lain yang memiliki kepemilikan Bitcoin.

ETF ini dirancang untuk memberikan eksposur terhadap “Bitcoin Bonds,” yang merupakan sekuritas konversi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tujuan menginvestasikan sebagian besar hasilnya untuk membeli Bitcoin.

Selain itu, REX Shares juga mengumumkan rencananya untuk meluncurkan ETF cadangan Bitcoin perusahaan pada 10 Maret.

Bitwise Meluncurkan ETF Treasury Perusahaan Bitcoin
by Albert Agung


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan