Jun 29, 2025

Bitcoin Sentuh $76.700, Koreksi Berakhir atau Bear Market Dimulai?

Default Featured Image

Bitcoin (BTC) turun ke level terendah dalam empat bulan di $76.700 pada 11 Maret setelah mengalami penurunan mingguan sebesar 6%, seiring dengan koreksi di pasar saham. Indeks S&P 500 anjlok ke level terendah dalam enam bulan akibat meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

Meskipun Bitcoin telah turun 30% dari rekor tertingginya di $109.350, ada empat indikator utama yang menunjukkan bahwa koreksi ini mungkin sudah berakhir.

Apakah Bitcoin Memasuki Bear Market?

Beberapa analis berpendapat bahwa Bitcoin telah memasuki fase bear market. Namun, pola pergerakan harga saat ini berbeda dengan kejatuhan pada November 2021, yang saat itu mengalami penurunan tajam sebesar 41% dari $69.000 menjadi $40.560 hanya dalam 60 hari.

!bear market akhir 2021, nilai dolar AS menguat terhadap mata uang asing, sebagaimana tercermin dalam indeks DXY yang naik dari 92,4 pada September 2021 menjadi 96,0 pada Desember 2021.

Namun, kali ini DXY justru mengalami penurunan dari 109,2 pada awal 2025 menjadi 104. Karena Bitcoin sering bergerak berlawanan dengan DXY, kondisi ini mendukung stabilitas harga BTC.

!55827c52a5a1e316a4cba17fadb01c7701/0195854155827c52a5a1e316a4cba17fadb01c7701.webp”>01958541-5582-7c52-a5a1-e316a4cba17f.webp

Premi tahunan Bitcoin berjangka 2 bulan. Sumber: laevitas.ch

Selain itu, tingkat pendanaan pada kontrak berjangka Bitcoin saat ini mendekati nol, menunjukkan keseimbangan antara permintaan posisi long dan short. Biasanya, kondisi pasar bearish mendorong permintaan berlebih untuk posisi short, yang menyebabkan tingkat pendanaan negatif.

Di sisi lain, beberapa perusahaan publik dengan valuasi di atas $150 miliar mengalami penurunan harga saham yang tajam dari level tertingginya, termasuk Tesla (-54%), Palantir (-40%), Nvidia (-34%), Blackstone (-32%), Broadcom (-29%), TSM (-26%), dan ServiceNow (-25%). Sentimen investor, terutama di sektor kecerdasan buatan (AI), memburuk akibat meningkatnya kekhawatiran resesi.

Selain itu, para trader juga waspada terhadap potensi shutdown pemerintah AS pada 15 Maret jika anggota parlemen gagal mencapai kesepakatan terkait plafon utang. Menurut Yahoo Finance, Partai Republik masih terpecah dalam membahas proposal Ketua DPR Mike Johnson, terutama terkait peningkatan anggaran pertahanan dan kebijakan imigrasi.

Jika kesepakatan tercapai, pasar aset berisiko seperti Bitcoin kemungkinan akan merespons positif.

Krisis Real Estate Tidak Selalu Berdampak Buruk untuk Bitcoin

Tanda-tanda awal krisis real estate dapat mempercepat aliran modal ke aset-aset langka lainnya seperti Bitcoin. Berdasarkan data Asosiasi Realtor Nasional AS pada 27 Februari, jumlah kontrak rumah yang ditandatangani mencapai titik terendah sepanjang sejarah pada Januari 2025.

Selain itu, laporan dari The Wall Street Journal pada 23 Februari menyebutkan bahwa lebih dari 7% pinjaman yang diasuransikan oleh Federal Housing Administration (FHA) telah menunggak lebih dari 90 hari. Angka ini bahkan melampaui puncak krisis subprime mortgage pada 2008.

Kesimpulannya, peluang Bitcoin untuk kembali ke level $90.000 didukung oleh beberapa faktor, termasuk melemahnya dolar AS, sejarah yang menunjukkan bahwa koreksi 30% bukan pertanda bear market, stabilitas pasar derivatif BTC, ketidakpastian akibat potensi shutdown pemerintah AS, serta dampak dari krisis real estate yang sedang berkembang.

Bitcoin Sentuh $76.700, Koreksi Berakhir atau Bear Market Dimulai?
by Rian Jakawardana


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan