Mar 14, 2024

Bitcoin dan Emas: Lonjakan Nilai yang Mengesankan di Pasar Keuangan

Bitcoin dan Emas: Lonjakan Nilai yang Mengesankan di Pasar Keuangan

Bitcoin dan emas kini tengah menarik perhatian yang signifikan dalam pasar keuangan global dengan performa yang mengesankan. Keduanya telah menunjukkan performa yang mengesankan, meskipun dengan alasan yang sangat berbeda. Kenaikan nilai keduanya memberikan indikasi potensi yang menarik bagi para investor yang mencari peluang pertumbuhan.

Bitcoin, mata uang kripto paling terkenal, telah menorehkan kenaikan yang luar biasa sejak awal tahun ini. Dalam periode yang relatif singkat, nilai Bitcoin melonjak hampir 75%, mencapai harga yang melebihi $73.000. Pencapaian ini mencatat rekor tertinggi baru dalam sejarah Bitcoin. 

Dorongan besar bagi kenaikan nilai Bitcoin datang dari persetujuan 11 spot ETF oleh Securities and Exchange Commission (SEC) pada bulan Januari. Langkah ini membuka pintu bagi investor institusional yang sebelumnya enggan untuk terlibat dalam pasar kripto. Optimisme pasar terhadap Bitcoin semakin menguat seiring ekspektasi akan acara “halving” yang akan datang di bulan April.

Di sisi lain, emas juga menunjukkan performa yang menjanjikan dengan mencapai level tertinggi baru dalam beberapa bulan terakhir. Harga emas saat ini mencapai $2.159 per Troy ounce. Peningkatan harga emas dipicu oleh aksi pembelian besar-besaran oleh bank sentral dari beberapa negara, seperti China, Turki, dan India. 

Bank-bank sentral ini tampaknya menggunakan emas sebagai instrumen untuk memperkuat cadangan mereka dan melindungi nilai aset dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran inflasi yang meningkat.

Para analis percaya bahwa baik Bitcoin maupun emas menawarkan peluang yang menarik bagi investor dalam kondisi ekonomi global yang tidak biasa saat ini. Meskipun keduanya memiliki karakteristik dan tujuan investasi yang berbeda.

Bitcoin dan emas menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat dalam jangka panjang. Bitcoin menjanjikan pertumbuhan yang cepat dan merupakan alat diversifikasi yang menarik bagi portofolio investor, sementara emas tetap menjadi aset safe haven yang diinginkan ketika ketidakpastian pasar meningkat.

Dengan kenaikan nilai yang mengesankan dari Bitcoin dan emas, pasar keuangan saat ini memasuki fase yang menarik bagi para investor. Penting bagi investor untuk mengamati pergerakan pasar dengan cermat dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka. Memanfaatkan potensi pertumbuhan yang ditawarkan oleh keduanya, investor dapat mengoptimalkan hasil investasi mereka dalam jangka panjang.

Bitcoin dan Emas: Lonjakan Nilai yang Mengesankan di Pasar Keuangan
by Rendy Andriyanto

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan