Mei 22, 2024

Bitcoin Bersiap Tembus $73K untuk Capai ATH Baru?

Pada 21 Mei lalu, Bitcoin kembali mengalami kenaikan signifikan menyentuh harga $71.926. Kenaikan ini menandakan jika Bitcoin hanya kurang dari 2,5% dari rekor tertingginya sebelumnya. 

Berdasarkan data derivatif, Bitcoin menunjukkan kondisi yang memungkinkan untuk dapat mencetak rekor ATH baru dalam beberapa minggu ke depan.

Harga Bitcoin akhir-akhir ini mengalami lonjakan harian sebesar 4%, yang tampaknya didorong oleh optimisme yang semakin besar terhadap peluang persetujuan exchange-traded fund (ETF) spot Ethereum di AS serta tren pasar umum yang mencari perlindungan terhadap inflasi. 

Tren ini pula berhasil mendorong emas dan indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi baru pada 20 Mei lalu.

Sikap Regulator Pasca Keputusan Senat AS

Pada 20 Mei 2024, Analis senior ETF Bloomberg yaitu Eric Balchunas, meningkatkan peluang persetujuan ETF spot Ethereum sdari 25% menjadi 75% yang dipengaruhi oleh tekanan politik. 

Penyesuaian ini terjadi setelah keputusan penting oleh Senat AS pada 16 Mei yang membatalkan Bulletin 121 dari SEC, yang memberlakukan persyaratan modal ketat pada bank yang menyimpan aset digital pelanggan.

Sebelum pemungutan suara di Senat, Presiden Biden sempat menyatakan kemungkinan menggunakan kekuatan eksekutif untuk memveto resolusi yang akan membalikkan kebijakan SEC tersebut. 

Namun, keputusan Senat yang mendukung adopsi aset kripto mendorong penilaian strategis ulang di Gedung Putih, menurut Perianne Boring, pendiri dan CEO Blockchain Trade Association Digital Chamber.

Ketua SEC, Gary Gensler, sebelumnya menunjukkan keraguan untuk mengklasifikasikan Ethereum sebagai non-sekuritas atau mengisyaratkan kemungkinan menyetujui ETF spot-nya. 

Namun, keadaan berubah drastis pada 20 Mei ketika SEC dilaporkan meminta pembaruan pada pengajuan ETF spot Ethereum dari bursa seperti NYSE dan Nasdaq.

Meskipun ada potensi persaingan dari Ethereum, pengenalan ETF spot-nya kemungkinan besar akan bermanfaat secara luas bagi sektor cryptocurrency, menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif.

Derivatif Bitcoin 

Persetujuan ETF spot Ethereum di AS beberapa waktu lalu membantu mendorong kenaikan harga Bitcoin dengan meningkatkan kepercayaan investor dan likuiditas pasar kripto secara keseluruhan. 

Kenaikan nilai Bitcoin pada 21 Mei juga memicu peningkatan permintaan untuk posisi long BTC melalui futures bulanan. Dalam kondisi pasar normal, derivatif ini membawa premi 5% hingga 10% di atas harga spot untuk mengimbangi periode penyelesaian yang diperpanjang.

Data menunjukkan bahwa premi futures BTC telah naik menjadi 14%, tertinggi dalam lima minggu. 

Hal ini mengindikasikan terjadi sentiment bullish moderat, sangat kontras dengan situasi pada 1 April, ketika premi futures mencapai 25% yang mana angka tersebut menunjukkan level yang biasanya menunjukkan optimisme pasar yang ekstrem.

Selain itu, data pasar derivatif Bitcoin juga menunjukkan masih ada ruang untuk leverage strategis di antara pembeli Bitcoin tanpa takut optimisme berlebihan, yang dapat menyebabkan likuidasi signifikan selama penurunan harga yang tidak terduga. 

Menurut analis kripto populer Game of Trades, momentum bullish dapat mendorong Bitcoin hingga $80.000 mengingat “rata-rata pergerakan kunci” dan “dukungan kanal.”

Dengan demikian, meskipun volatilitas tetap menjadi faktor, data dan sentimen saat ini menunjukkan bahwa Bitcoin siap untuk mencapai rekor ATH baru dalam waktu dekat.

Bitcoin Bersiap Tembus $73K untuk Capai ATH Baru?
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan