Hermetica baru-baru ini mengumumkan peluncuran dolar Amerika sintetis yang pertama kali didukung oleh Bitcoin, yang menawarkan imbal hasil potensial dalam dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) khusus Bitcoin.
Dolar sintetis yang akan diluncurkan pada bulan Juni ini bernama USDh, dan menjanjikan tingkat imbal hasil hingga 25% bagi para penggunanya, menurut keterangan dari Hermetica.
Dengan menggunakan USDh, para pengguna Bitcoin akan memiliki kesempatan untuk menyimpan serta memperoleh imbal hasil dari dolar AS tanpa perlu bergantung pada sistem perbankan atau terlibat dalam produk yang tidak berhubungan dengan Bitcoin, sebagaimana diungkapkan oleh Jakob Schillinger, pendiri sekaligus CEO dari Hermetica Labs.
Hermetica merupakan protokol DeFi yang berbasis pada Stacks di jaringan Bitcoin dan merupakan bagian dari inisiatif yang lebih besar yang dikenal sebagai Bitcoin DeFi (BTCFi). Inisiatif ini bertujuan untuk mengintegrasikan kapabilitas DeFi ke dalam blockchain pertama di dunia.
Apakah tingkat imbal hasil sebesar 25% dapat dipertahankan dalam jangka panjang?
Peluncuran dolar sintetis yang didukung oleh Bitcoin ini terjadi hanya dua bulan setelah peluncuran USDe oleh Ethena, yang menawarkan imbal hasil sebesar 27,6% kepada pemegangnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan dari protokol semacam ini.
Kekhawatiran serupa mungkin juga berlaku untuk USDh dari Hermetica, mengingat tingkat imbal hasil tahunan (APY) sebesar 25% yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat 20% yang ditawarkan oleh Anchor Protocol di TerraUSD (UST) sebelum keruntuhan penerbit stablecoin algoritmik Terra pada Mei 2022.
Menanggapi hal tersebut, CEO Hermetica, Schillinger, menyatakan bahwa tingkat imbal hasil tersebut berkelanjutan dan berasal dari tarif pendanaan berjangka. Menurut Schillinger, “Tingkat imbal hasil Bitcoin ini berfluktuasi sesuai dengan permintaan pasar terhadap leverage jangka panjang. Data backtest kami dari Januari 2021 hingga Maret 2024 menunjukkan rata-rata APY sebesar 11,71%. Selama pasar bullish pada tahun 2022, imbal hasil tahunannya mencapai 26,11%.”
Schillinger menambahkan bahwa permintaan yang berkelanjutan untuk Bitcoin berjangka akan menjaga keberlanjutan imbal hasil USDh “Imbal hasil tersebut berkelanjutan karena adanya permintaan struktural untuk leverage jangka panjang di pasar berjangka Bitcoin.”
Lebih lanjut, semakin banyak protokol yang mengembangkan lebih banyak utilitas dan kapabilitas DeFi di sekitar Bitcoin, yang merupakan blockchain paling aman di dunia. Schillinger percaya bahwa kehadiran Ordinals merupakan salah satu katalisator penting untuk BTCFi.
0 comments