Jul 8, 2024

Bisakah Poodlana menjadi Koin Meme Besar Berikutnya?

Dalam beberapa minggu terakhir, industri kripto sedang mengalami tantangan besar. Bitcoin telah pindah ke bear market, sementara sebagian besar token telah jatuh dua digit dari level tertinggi tahun ini. Terlepas dari tindakan harga ini, terdapat tanda bahwa Poodlana, meme coins dari Solana akan hadir dan menjadi bagian besar berikutnya dalam industri kripto.

Mengapa Aset Kripto Melemah?

Terdapat beberapa alasan mengapa Bitcoin dan altcoins lainnya melemah akhir-akhir ini. Pertama, kami tidak banyak memiliki berita besar dari industri ini sejak April ketika separuh penurunan terjadi. Akibatnya, kekhawatiran bahwa new crypto winter sedang terjadi yang menjelaskan mengapa fear and greed index berubah menjadi fear zone.

Kedua, Securities and Exchange Commission (SEC) belum menyetujui spot Ethereum ETF, yang dianggap sebagai katalis atau percepatan penting dalam industri. Namun, ada tanda-tanda bahwa agensi akan melakukan persetujuan ini dalam beberapa bulan mendatang.

Ketiga, koin ini melonjak di tengah dinamika penawaran dan permintaan. Penawaran Bitcoin telah menurun tajam dalam beberapa bulan terakhir karena peristiwa penurunan setengahnya. Namun, terdapat tanda-tanda bahwa pasokan meningkat dari daerah lain. Seperti Pemerintah Jerman yang terus menyimpan koin di Bursa (exchange) sebelum terjadi likuidasi.

Selain itu, Mt.Gox terus memindahkan koin ke dompet. Secara keseluruhan, Pemerintah Jerman dan Mt. Gox dapat membawa Bitcoin bernilai miliaran dolar ke pasar. Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Justin Sun menawarkan untuk membeli Bitcoin dari Pemerintah Jerman meskipun tidak diketahui apakah akan menerima tawaran tersebut.

Ada alasan lain mengapa hal ini terjadi, secara teknis Bitcoin telah membentuk pola double top yang merupakan tanda bearish populer.

Penjelasan dari Poodlana

Terlepas dari masalah ini, terdapat tanda-tanda bahwa Poodlana, meme coins Solana yang akan mendatang dapat menjadi hal besar berikutnya di Industri Kripto. Poodlana yang berasal dari istilah poodle merupakan jenis anjing Jepang yang populer, bertujuan menjadi alternatif Solana untuk meme coins anjing lainnya seperti Floki, Dogecoin, dan Shiba Inu. 

Para pengembang akan memulai menjual token yang pada 30 hari di tanggal 17 Juli, dan akan diikuti oleh daftar DEX. Tidak seperti penjual token lainnya, penjualan Poodlana akan pindah ke Raydium dan platform Solana DEX lainnya setelah 60 menit penjualan berakhir.

Berikut alasan Poodlana bisa menjadi meme coins besar.

Pertama, terdapat tanda bahwa token dengan tema anjing akan bekerja dengan baik. Baru-baru ini, token yang dikenal dengan Billy telah mengumpulkan kapitalisasi pasar lebih dari $117 juta. Myro, meme coins Solana lainnya telah memiliki lebih dari $109 juta dalam kapitalisasi pasar. Sementara Brett dan Dogifwhat masing-masing dihargai sebesar $1,17 miliar dan $4 miliar.

Poodlana diprediksi akan bergabung dengan mereka karena popularitas poodle terdapat di pasar Asia utama seperti Korea Selatan, Jepang, dan China. Selain itu, para pengembang merencanakan banyak kegiatan untuk meningkatkan nilai. Beberapa strategi yang akan dilakukan antara lain marketing blitz, staking platform, dan airdrops eksklusif untuk pemegang koin. 

Bisakah Poodlana menjadi Koin Meme Besar Berikutnya?
by Ajeng Sri

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan