Jun 29, 2025

Bank Sentral Ceko Pertimbangkan Bitcoin untuk Diversifikasi Cadangan

Default Featured Image

Langkah mengejutkan datang dari Bank Sentral Ceko (ČNB) yang tengah mempertimbangkan Bitcoin sebagai salah satu alat diversifikasi cadangan. Dalam wawancara pada 6 Januari dengan CNN Prima News, Gubernur ČNB, Aleš Michl, mengungkapkan bahwa meskipun langkah ini belum final, Bitcoin dipandang sebagai aset yang “sangat menarik.”

Michl menjelaskan bahwa diversifikasi cadangan merupakan strategi penting bagi ČNB. Hingga saat ini, portofolio bank mencakup saham, obligasi, emas, dan deposito tunai. Namun, diskusi mengenai penambahan Bitcoin ke dalam cadangan resmi telah dimulai di antara tujuh anggota dewan bank sentral tersebut.

### Bitcoin: Diversifikasi yang Tidak Biasa?

Menurut Michl, ČNB hanya mempertimbangkan untuk menambahkan “beberapa” unit Bitcoin, bukan dalam jumlah besar. Dia juga menegaskan bahwa investasi emas yang direncanakan sebesar 100 ton dalam empat tahun ke depan dianggap cukup sebagai upaya diversifikasi utama. Namun, Bitcoin menawarkan daya tarik unik sebagai aset alternatif yang berbeda dari instrumen tradisional.

“Bitcoin adalah sesuatu yang sangat menarik, tetapi kita harus tetap realistis. Tidak ada yang tahu sepenuhnya apakah apa yang kita baca tentang Bitcoin benar, karena kita belum melihat kodenya sendiri,” ujar Michl.

Langkah ini juga selaras dengan kebijakan baru pemerintah Ceko yang lebih ramah terhadap kripto. Pada 6 Desember 2024, undang-undang baru disahkan, memberikan pengecualian pajak untuk pendapatan dari transfer kripto hingga CZK 100.000 (sekitar $4.100). Selain itu, keuntungan dari aset digital yang disimpan lebih dari tiga tahun juga bebas pajak.

### Sejarah Michl dengan Bitcoin

Bukan kali pertama Michl berbicara dengan nada positif tentang Bitcoin. Pada Januari 2022, ia memimpin tim edukasi dari ČNB untuk mengajarkan konsep keuangan di sekolah dasar. Dalam kesempatan itu, siswa bertanya apakah Bitcoin bisa menjadi mata uang masa depan.

Michl menjawab, “Bitcoin adalah konsep menarik, tetapi kita harus mempertimbangkan skenario terburuk sebelum melakukan investasi. Penting untuk memahami prinsip dasarnya dan menghabiskan lebih sedikit waktu di Netflix, lebih banyak waktu belajar.”

Meski begitu, Michl menegaskan bahwa Bitcoin tetaplah spekulatif. Sebagai aset digital tanpa dukungan dari institusi resmi, risiko tetap ada.

### Apa Langkah Berikutnya?

Langkah Bank Sentral Ceko ini mempertegas meningkatnya adopsi kripto di institusi tradisional. Dengan pendekatan yang hati-hati namun terbuka, ČNB menunjukkan bahwa Bitcoin, meski bukan instrumen keuangan konvensional, mulai diakui sebagai bagian dari lanskap ekonomi masa depan. Apakah ini sinyal bahwa era baru Bitcoin sebagai aset cadangan resmi telah dimulai? Hanya waktu yang akan menjawab.

Bank Sentral Ceko Pertimbangkan Bitcoin untuk Diversifikasi Cadangan
by Mohammad Alparidzy


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan