Jul 1, 2024

ATM Kripto Global Mendekati Rekor Tertinggi dengan 38.279 Unit Terpasang

Di seluruh dunia, jumlah mesin ATM kripto telah mengalami lonjakan signifikan sebesar 17,8% menjadi 38.279 unit dalam 12 bulan terakhir, mendekati rekor tertinggi sebelumnya yaitu 39.541 unit yang tercatat pada Desember 2022.

Menurut data dari Coin ATM Radar per tahun 2024, telah terpasang 2.564 mesin ATM kripto  baru, menunjukkan tren positif dibandingkan dengan tahun 2023 yang mengalami kehilangan netto sebanyak 2.861 mesin.

Peningkatan ini terjadi setiap bulannya antara Juli 2023 hingga Mei 2024. Meskipun terjadi penurunan instalasi dari Mei ke Juni sebanyak 115 mesin, namun Juni mengalami lonjakan yang signifikan dengan peningkatan bersih sebanyak 377 mesin.

Bitcoin Depot, Coinflip, dan Athena Bitcoin adalah operator ATM kripto terkemuka dengan jumlah mesin masing-masing sebanyak 7.543, 5.057, dan 2.756 unit.

Bitcoin tetap menjadi kripto paling populer yang diperdagangkan melalui mesin ATM ini, meskipun Bitcoin Cash, Ether, dan Litecoin juga memiliki peran yang signifikan.

Lebih dari 82% dari total mesin ATM kripto di dunia terletak di Amerika Serikat, sementara Kanada berada di posisi kedua dengan 7,7%.

Australia telah mengalami lonjakan instalasi yang luar biasa, meningkat hampir 17 kali lipat menjadi 1.107 mesin dalam dua tahun terakhir. Dengan laju instalasi saat ini, Australia berpotensi untuk melampaui jumlah ATM kripto di Eropa yang mencapai 1.584 unit.

Negara-negara lain yang memiliki instalasi ATM kripto signifikan antara lain Spanyol (313), Polandia (279), El Salvador (215), Polandia (211), Jerman (177), dan Hong Kong (169).

Romania, Georgia, Swiss, Austria, dan Selandia Baru juga termasuk dalam daftar negara dengan lebih dari 100 ATM kripto.

Dari 193 negara yang diakui oleh PBB, sebanyak 72 di antaranya memiliki mesin ATM kripto.

Antara Desember 2022 dan Juli 2023, terjadi penurunan signifikan dalam instalasi ATM kripto mencapai titik terendah dalam 18 bulan sebesar 32.764 unit.

 

Data dari Coin ATM Radar menunjukkan bahwa produsen ATM kripto BitAccess berkontribusi pada penurunan tersebut, dengan instalasi netto yang turun 26% dari 9.160 unit pada Agustus 2022 menjadi 6.774 unit pada Januari 2024. Namun, sejak saat itu, BitAccess berhasil meningkatkan instalasi netto sebanyak 1.208 unit.

Tren peningkatan instalasi ATM kripto ini mencerminkan minat yang terus meningkat dalam penggunaan kripto di seluruh dunia, meskipun masih terdapat fluktuasi dalam jumlah instalasi berdasarkan faktor-faktor pasar dan regulasi di masing-masing negara.

 

ATM Kripto Global Mendekati Rekor Tertinggi dengan 38.279 Unit Terpasang
by Dwinala Berryl

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan