Jun 29, 2025

Arm Holdings Masuki Persaingan Chip AI dengan Produk Buatan Sendiri

Default Featured Image

Arm Holdings berencana meluncurkan chip buatannya sendiri tahun ini setelah mendapatkan Meta Platforms (META.O) sebagai salah satu pelanggan pertamanya. Langkah ini menandai perubahan besar dalam model bisnis Arm, yang sebelumnya hanya melisensikan desain chipnya kepada perusahaan lain, menurut laporan Financial Times pada Kamis. Kabar ini membuat harga saham Arm yang terdaftar di AS naik sekitar 5%.

Keputusan ini akan menempatkan Arm dalam persaingan langsung dengan beberapa pelanggan terbesarnya, termasuk Nvidia (NVDA.O), yang selama ini membangun chip mereka sendiri menggunakan arsitektur Arm.

Strategi Arm dalam Mengembangkan Chip AI

Arm selama ini tidak menikmati lonjakan pertumbuhan yang terkait dengan AI seperti yang dialami pembuat chip lainnya. Perusahaan ini menghasilkan uang dari AI secara tidak langsung dengan menaikkan biaya lisensi teknologinya dan mengenakan royalti untuk setiap chip yang dijual perusahaan lain.

CEO Arm, Rene Haas, diperkirakan akan mengungkap chip pertama yang dibuat secara internal pada musim panas tahun ini, menurut FT yang mengutip sumber yang mengetahui rencana perusahaan. Chip tersebut diharapkan menjadi unit pemrosesan pusat (CPU) untuk server di pusat data besar dan dirancang dengan dasar yang dapat disesuaikan untuk klien, termasuk Meta.

Produksi chip ini akan dialihkan ke produsen seperti TSMC (2330.TW), menurut laporan tersebut.

Dukungan SoftBank dan Rencana Akuisisi Ampere

SoftBank (9984.T) dan Meta belum memberikan komentar atas permintaan dari Reuters, sementara Arm menolak berkomentar.

Masayoshi Son, pendiri SoftBank yang merupakan pemilik mayoritas Arm, menempatkan Arm sebagai pusat dari dorongannya untuk memperluas infrastruktur AI. Peluncuran chip buatan Arm dianggap sebagai langkah dalam rencana besarnya untuk masuk ke produksi chip AI, menurut FT.

Selain itu, SoftBank dikabarkan hampir menyelesaikan akuisisi senilai $6,5 miliar terhadap perusahaan desain chip Ampere, yang didukung oleh Oracle (ORCL.N). Kesepakatan ini dianggap penting bagi proyek pembuatan chip Arm sendiri, menurut laporan tersebut.

Arm Holdings Masuki Persaingan Chip AI dengan Produk Buatan Sendiri
by Rian Jakawardana


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan