Jul 4, 2024

Analis Memprediksi Harga Solana Turun di Bawah $100

Akhir-akhir ini Solana melampaui level hingga $155 dalam 24 jam terakhir, yang mendatangkan kegembiraan secara signifikan. Akan tetapi, situasi ini tidak bertahan lama. Menurut Alan Santana, salah satu pakar pasar terkemuka mengatakan ada kemungkinan penurunan di Solana yang berpotensi jatuh di bawah level kritikal $100.

Analisis Solana Coins

Berdasarkan unggahan yang diterbitkan oleh Santana pada 3 Juli, pembentukan ‘ABC’ yang diketahui menunjukkan adanya koreksi pada Solana yang dikenal dengan konsep yang memperlihatkan pergerakan harga dalam kisaran tertentu dan biasanya membentuk zigzag. 

Pada bagian A yang merupakan proses awal menunjukkan kenaikkan yang juga diikuti oleh penurunan. Selanjutnya pada bagian B yang merupakan tahap kedua menunjukkan pemulihan yang lebih lemah dan jauh dari puncak sebelumnya. Selanjutnya bagian C yang menunjukkan paling rendah dari beberapa periode yang memperlihatkan penurunan yang begitu dalam. Berdasarkan grafik ini, Santana menyatakan bahwa terdapat kemungkinan harga Solana jatuh di bawah $100. 

Prediksi harga yang dibuat oleh Analis nampak bersamaan dengan tren pasar saat ini yang menunjukkan bahwa Solana dapat melakukan penjualan di kisaran $80 dan $100. Santana pun mengatakan bahwa pergerakan harga secara spesifik untuk SOL bisa mencapai antara 40% dan 50% dan menambahkan penjelasan berikut:

“Puncak gelombang B untuk gelombang sub-ABC berada di bawah dan Solana menuju ke arah $80. Ini merupakan harga yang sama dengan Solana yang diperjualbelikan pada Januari 2024. Agar adil, mari membuat rentang Solana saat ini menuju ke kisaran harga $80 dan $100. 

Berapa Harga Solana Saat Ini?

Bitcoin memulai hari pertama di minggu ini dengan prospek positif, tetapi hal ini tidak berlangsung lama. Terjadi penurunan harga yang ketara dari level di atas $63.000 dan kini berada di $6.200.

Penurunan harga di BTC memicu penurunan harga di Solana. Setelah mengalami penurunan sebesar 4,25%, harga SOL menjadi $141.70. Perlu diperhatikan pula bahwa Solana Rose naik dari $10 pada 2023 menjadi lebih tinggi dari $200 pada bulan Maret 2024. Hal ini menempatkannya di puncak daftar cryptocurrencies bervolume tinggi dan terbaik di pasar. Selain itu, modal pasar SOL pun turun menjadi $65 miliar setelah mengalami penurunan.

Meskipun sedang turun, volume perdagangan 24 jam naik menjadi $2,7 miliar setelah mengalami kenaikan sebesar 55%, yang dapat diartikan bahwa investor dapat menjual secara cepat untuk meminimalisir kerugian. 

 

Analis Memprediksi Harga Solana Turun di Bawah $100
by Rendy Andriyanto

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan