Jun 27, 2025

6 Inovasi AI yang Mengubah Industri Kesehatan Secara Global

Default Featured Image

Era kecerdasan buatan (AI) semakin nyata, dan dampaknya terasa di berbagai sektor, termasuk kesehatan. Sam Altman, CEO OpenAI, bahkan menyebut periode ini sebagai “Intelligence Age” dalam esainya pada 23 September lalu, yang menuai berbagai tanggapan, baik positif maupun skeptis.

Namun, terlepas dari kritik terhadap ambisi AI yang dianggap terlalu tinggi, kenyataannya AI sudah mulai memberikan pengaruh signifikan, terutama di bidang kesehatan.

Saat ini, berbagai aplikasi AI digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, mulai dari mempercepat penemuan obat hingga memberikan solusi komunikasi bagi individu dengan gangguan bicara. Berikut adalah enam inovasi AI yang kini tengah mendobrak industri kesehatan.

1. Ultrasonografi Lebih Akurat dengan GE Verisound AI

Salah satu tantangan dalam ultrasonografi adalah keakuratan gambar yang sering kali bergantung pada keahlian operator. GE Verisound AI hadir untuk memecahkan masalah ini. Dengan menggunakan perangkat lunak AI miliknya, GE mempermudah pengambilan gambar ultrasonografi berkualitas tinggi bahkan oleh tenaga medis non-ahli.

Salah satu fitur unggulan, Caption AI, memberikan panduan visual real-time kepada pengguna mengenai pergerakan probe ultrasonografi. Fitur ini juga dilengkapi dengan quality meter untuk memastikan gambar yang dihasilkan memiliki resolusi optimal.

Setelah gambar diperoleh, fitur AutoEF yang menggunakan algoritma berbasis AI akan menghitung berbagai parameter penting kesehatan jantung, termasuk left ventricular ejection fraction yang menentukan seberapa banyak darah yang dipompa dari bilik jantung utama setiap detak.

Dengan adanya AI seperti GE Verisound, deteksi penyakit jantung bisa dilakukan lebih dini dan dengan hasil yang lebih akurat, sehingga bisa membantu pasien mendapatkan penanganan yang lebih tepat waktu.

2. Penemuan Obat Baru Lebih Cepat dengan Atomwise

Penemuan obat adalah proses yang kompleks dan mahal, namun perusahaan AI berbasis di San Francisco, Atomwise, berhasil menghadirkan solusi inovatif melalui teknologi AI. Dengan platform AtomNet, perusahaan ini menggunakan jaringan saraf konvolusional yang serupa dengan teknologi pada mobil otonom untuk memprediksi efektivitas calon obat sebelum masuk ke tahap uji klinis.

AtomNet menganalisis data afinitas eksperimen dan struktur protein untuk memprediksi cara molekul kecil akan berikatan dengan protein, sehingga mempercepat identifikasi obat yang efektif dan aman.

Dalam studi pada April 2024, Atomwise berhasil menemukan kandidat obat baru untuk 235 dari 318 target melalui kolaborasi dengan lebih dari 250 laboratorium akademik di 30 negara.

Pendekatan ini berpotensi mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan obat baru, memberikan harapan bagi percepatan pengobatan berbagai penyakit.

3. Revolusi Radiologi Behold.ai dan Enlitic

Radiologi adalah salah satu bidang medis yang paling diuntungkan oleh AI. Perusahaan seperti Behold.ai dan Enlitic menghadirkan teknologi analisis gambar medis berbasis deep learning yang mempercepat diagnosis dan meningkatkan akurasi.

Behold.ai, dengan algoritma “red dot”-nya, telah mengembangkan perangkat lunak yang mampu menganalisis rontgen dada dalam hitungan detik dengan akurasi hingga 90%. Algoritma ini dilatih menggunakan lebih dari 30.000 gambar medis untuk mendeteksi kelainan, sehingga dapat mengurangi beban kerja radiologis dan mempercepat waktu diagnosis.

Dalam studi kasus dengan National Health Service (NHS) Inggris pada Mei 2023, teknologi ini berhasil mengurangi beban kerja radiologis hingga 29% dan memangkas waktu tunggu diagnosis sebesar 71%.

Enlitic juga menjadi pelopor dengan menggunakan deep learning untuk menginterpretasikan gambar medis 10.000 kali lebih cepat dari rata-rata radiologis. Studi pada Oktober 2019 menunjukkan bahwa solusi AI dari Enlitic mampu mendeteksi nodul paru-paru yang bersifat ganas hingga 18 bulan sebelum biopsi dilakukan.

4. Dukungan Bicara dengan Voiceitt

AI tidak hanya mendukung pengobatan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup individu dengan gangguan bicara. Voiceitt mengembangkan teknologi pengenalan suara berbasis AI untuk memahami dan menerjemahkan ucapan yang tidak lazim, memberikan peluang komunikasi yang lebih inklusif.

Voiceitt memungkinkan pengguna dengan gangguan bicara untuk mengontrol perangkat pintar melalui suara, berkomunikasi secara efektif, dan berpartisipasi dalam pertemuan virtual dengan integrasi ke platform seperti Webex, Microsoft Teams, dan Zoom.

Teknologi ini tidak hanya mendukung kehidupan pribadi, tetapi juga meningkatkan peluang keterlibatan di lingkungan profesional bagi mereka yang memiliki keterbatasan bicara.

5. Pengambilan Keputusan Klinis Lebih Cerdas dengan Merative

Merative, yang sebelumnya dikenal sebagai IBM Watson Health, memanfaatkan AI untuk mendukung pengambilan keputusan klinis. Dengan menggabungkan analitik prediktif dan natural language processing (NLP), Merative membantu para klinisi untuk membuat pilihan yang lebih tepat berdasarkan riwayat kesehatan pasien.

Teknologi ini dapat dipakai untuk mempersonalisasi resep obat, mengoptimalkan manajemen sumber daya, dan meningkatkan efisiensi operasional di rumah sakit. Dengan informasi yang lebih mendalam dan akurat, para dokter dapat merumuskan rencana perawatan yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi pasien.

6. Otomatisasi Layanan Kesehatan oleh WELL Health Technologies

WELL Health Technologies, operator klinik rawat jalan terbesar di Kanada, menggunakan AI untuk mengotomatisasi berbagai tugas administratif, seperti penjadwalan janji temu, analisis data, dan tindak lanjut pasien.

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mempercepat proses diagnostik, triage, dan pemantauan kesehatan jarak jauh.

Pada Juli 2024, WELL meluncurkan AI-powered co-pilot khusus untuk kardiologis, yang dirancang untuk meningkatkan manajemen penyakit kardiovaskular. Dengan bantuan AI, perusahaan ini berupaya menghadirkan layanan kesehatan yang lebih responsif dan proaktif.

Menuju Masa Depan Kesehatan yang Lebih Inklusif dan Efisien

Dari pencitraan medis hingga penemuan obat, AI jelas telah menjadi ujung tombak dalam mendorong inovasi di sektor kesehatan. Meskipun perjalanan masih panjang dan tantangan tetap ada, aplikasi AI yang ada saat ini telah membuka peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan aksesibilitas layanan kesehatan.

Dengan perkembangan pesat teknologi AI, sektor kesehatan di masa depan akan menjadi lebih inklusif, efisien, dan mampu merespons berbagai tantangan kesehatan global dengan solusi yang lebih cerdas dan tepat waktu.

6 Inovasi AI yang Mengubah Industri Kesehatan Secara Global
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan