Pada akhir Juni 2024, dunia investasi kripto diramaikan dengan kabar terbaru dari Wall Street mengenai pengajuan ETF Solana oleh 21Shares. Dalam perkembangan yang menarik ini, 21Shares mengajukan permohonan kepada Securities and Exchange Commission (SEC) untuk meluncurkan “21Shares Core Solana ETF”. Langkah ini mengikuti pengajuan serupa dari VanEck sehari sebelumnya, menandakan ketertarikan yang semakin besar terhadap Solana di kalangan institusi investasi.
Pengajuan ini menandai aplikasi kedua yang diajukan kepada SEC untuk ETF Solana, menunjukkan Solana (SOL) sebagai aset kripto yang semakin menarik perhatian di tengah perkembangan pasar ETF yang sebelumnya didominasi oleh Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Setelah keberhasilan persetujuan ETF Bitcoin dan pengajuan ETF Ethereum yang akan datang, Solana kini muncul sebagai kandidat berikutnya untuk mengadopsi format ETF, yang dirancang untuk menarik modal institusional.
Namun, beberapa ahli dan pemimpin industri, termasuk CEO Wintermute Evgeny Gaevoy, memprediksi bahwa peluncuran ETF Solana berbasis spot mungkin akan sulit terealisasi hingga tahun depan. Gaevoy juga mencatat bahwa arus modal yang rendah ke dalam ETF Ethereum berbasis spot dapat mengurangi minat investor terhadap produk investasi kripto lainnya.
Dalam pengajuannya, 21Shares tidak memasukkan opsi staking untuk SOL, mengikuti tren umum di kalangan ETF kripto belakangan ini. Ini mencerminkan pendekatan yang diambil oleh penerbit ETF lain yang berfokus pada aspek komoditas dari aset kripto.
Sebagai contoh, VanEck, dalam penelitiannya, mengkategorikan SOL sebagai komoditas digital yang serupa dengan Bitcoin dan Ether, berfungsi sebagai fasilitas biaya transaksi dan mata uang pembayaran untuk layanan komputasi blockchain.
Matthew Sigel, kepala penelitian aset digital VanEck, menjelaskan bahwa tidak ada entitas tunggal yang mengendalikan jaringan SOL, yang semakin memperkuat statusnya sebagai komoditas digital yang terdesentralisasi.
Jaringan Solana mendukung berbagai aplikasi dan layanan, mulai dari keuangan terdesentralisasi (DeFi) hingga NFT, yang menegaskan utilitas dan nilai SOL sebagai komoditas digital.
Menurut dokumen yang diajukan, ETF 21Shares Core Solana akan diperdagangkan di Cboe BZX Exchange, dengan Coinbase bertindak sebagai kustodian untuk aset Solana yang dimiliki oleh dana tersebut.
Aset dalam dana ini akan disimpan dalam dompet terpisah di blockchain Solana dan diasuransikan secara pribadi. Nilai intraday saham akan dihitung setiap 15 detik, sementara nilai harian SOL dalam dana akan ditentukan pada pukul 16:00 ET (21:00 UTC).
Dengan pengalaman sebelumnya dalam meluncurkan ETF kripto, termasuk ETF berjangka Ether dan Bitcoin di AS, 21Shares merupakan pionir dalam teknologi keuangan kripto. Bersama ARK Invest, 21Shares juga menawarkan ETF yang berinvestasi dalam futures BTC dan ETH serta ekuitas publik dari perusahaan yang terlibat dalam industri blockchain dan ekonomi digital.
Harga SOL melonjak dari $139 menjadi $150 setelah berita pengajuan VanEck, dan diperdagangkan sekitar $141 pada pukul 12:00 ET menurut CoinMarketCap. Ini menunjukkan reaksi positif pasar terhadap berita ETF, yang bisa menjadi indikator kuat bahwa minat institusional terhadap Solana semakin meningkat.
Meskipun blockchain Solana sering dikritik karena sering mengalami pemadaman dan pemrosesan yang lambat saat padat, hal ini tampaknya tidak mengurangi minat investor. Sebagai kripto terbesar kelima berdasarkan kapitalisasi pasar, Solana terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan.
Pengajuan ETF Solana oleh 21Shares dan VanEck menunjukkan langkah penting menuju penerimaan institusional yang lebih luas terhadap aset kripto, membuka jalan bagi investasi yang lebih aman dan terstruktur dalam ekosistem kripto.
Dengan perkembangan ini, Solana berpotensi menjadi pemain utama di pasar ETF kripto, menarik lebih banyak modal institusional dan memperkuat posisinya di dunia investasi digital.
0 comments