Emas tergelincir tipis seiring naiknya imbal hasil dan rencana tarif otomotif Trump. Investor menanti data PCE untuk petunjuk arah suku bunga The Fed. Apa implikasinya untuk pasar logam mulia?
Penulis: Kiki A. Ramadhan
Kiki A. Ramadhan
Kiki A. Ramadhan adalah Content Writer dengan ketertarikan pada edukasi seputar investasi, Web3, Blockchain, dan inovasi investasi digital. Ia telah menghasilkan banyak artikel mengenai investasi, crypto, NFT, dan Metaverse dengan pendekatan analitis sekaligus mudah dipahami. Melalui tulisannya, Kiki berkomitmen untuk menghadirkan wawasan yang relevan, akurat, dan dapat membantu pembaca memahami peluang serta tantangan di dunia investasi aset digital yang terus berkembang.
Litecoin memimpin reli kripto dengan lonjakan 11% dalam 24 jam terakhir. Apakah ini awal kebangkitan altcoin klasik? Simak analisis dan peluang ETF pertama untuk LTC.
SOL berpotensi reli ke $210 dengan dukungan pola megaphone dan arus modal masuk 5%. Volume dan breakout di atas $180 jadi kunci konfirmasi kenaikan.
Dengan tarif tembaga membayangi dan impor melonjak, harga logam merah naik tajam. Dampaknya mengancam rantai pasok global dan dorong inflasi di sektor energi & teknologi.
The Fed tetap pada suku bunga 4,25–4,50% meski Trump ancam pecat Powell. Harga Bitcoin melonjak, tapi analis peringatkan risiko koreksi jika suku bunga tetap tinggi di 2025.
Harga emas dan Bitcoin melonjak jelang keputusan suku bunga The Fed dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Apa dampaknya bagi pasar dan investor Indonesia?
General Motors dan NVIDIA bekerja sama mengembangkan kendaraan dan pabrik masa depan berbasis AI. Kolaborasi ini menandai lompatan besar dalam industri otomotif global.
Bitcoin menghadapi ujian besar di level $95.000. Jika gagal bertahan, koreksi tajam bisa terjadi. Simak analisis Bitfinex dan proyeksi pasar jelang keputusan The Fed.
Bitcoin dinilai undervalued menurut Fidelity, didukung inflow besar ke ETF BlackRock dan data tenaga kerja AS yang lemah. Apakah ini momentum akumulasi?
