Hi #NanoSquad
Mau tau ada update market apa aja minggu lalu? Langsung aja cek di bawah ini!
Pasar Kripto
- JP Morgan: Bitcoin dan Ethereum Terus Hadapi ‘Tantangan Signifikan’
- MicroStrategy Beli 660 Bitcoin Lagi?
- John Legend Luncurkan Platform NFT OurSong untuk Seniman
- Kafe di Thailand Jadi Tempat Nongkrong Trader Kripto
- Kevin O’Leary Akui Kepincut Solana dan Polygon
1. JP Morgan: Bitcoin dan Ethereum Terus Hadapi ‘Tantangan Signifikan’
Dalam sebuah catatan untuk investor, analis dari bank investasi yang berbasis di New York City, JP Morgan, mengatakan akan adanya “tantangan signifikan” ke depan untuk dua aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, yaitu Bitcoin dan Ethereum.
Tantangan Bitcoin
Bitcoin diprediksi masih akan 5x lebih fluktuatif daripada emas. Banyak investor mengklaim bahwa Bitcoin berfungsi sebagai bentuk “emas digital”. Sudah seperti logam mulia aja ya~
Tapi…
“Kami pikir tantangan terbesar untuk Bitcoin ke depan adalah volatilitasnya dan siklus boom dan bust yang bisa menghambat adopsi institusional lebih lanjut”.
Untuk… Ethereum
Ethereum akan terus menghadapi persaingan dengan blockchain lainnya.
Para analis mencatat bahwa pesaing Ethereum, seperti Solana, Terra, dan Binance Smart Chain akan meningkat daya tariknya di dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) di mana hal ini menjadi tantangan Ethereum untuk mempertahankan pasarnya.
2. MicroStrategy Beli 660 Bitcoin Lagi?
Michael J. Saylor, CEO MicroStrategy, salah satu perusahaan IT terkemuka di AS, nge-tweet untuk mengumumkan perusahaannya telah membeli 660 Bitcoin atau setara dengan Rp358,6 miliar. Ini membawa jumlah total Bitcoin yang dimilikinya menjadi 125,051 yang bernilai sekitar $3,78 miliar.
“MicroStrategy telah membeli 660 Bitcoin tambahan secara tunai dengan harga rata-rata $37.865 per #bitcoin.” isi cuitan Saylor, Selasa (1/02).
Dilansir dari Yahoo Finance, hal ini merupakan pembelian terbesar kedua MicroStrategy dalam 2 bulan terakhir. Pada Desember 2021 lalu, perusahaan pernah membeli 1.914 Bitcoin seharga $94 juta ketika Bitcoin diperdagangkan sekitar $46.000 per satuannya.
3. John Legend Luncurkan Platform NFT OurSong untuk Seniman
Pemenang Grammy Award, John Legend memperkuat posisinya di antara jajaran selebritas yang berbondong-bondong ke dunia (NFT). Ia meluncurkan platform NFT baru untuk musisi dan penghibur lainnya.
Platform yang disebut OurSong ini, memungkinkan seniman untuk menjual karya mereka atau memberikan pembeli hak istimewa seperti akses ke musik yang belum dirilis dan ruang obrolan pribadi.
“Semua orang sekarang dapat mengubah cerita, musik, fotografi, dan segala jenis seni menjadi kartu perdagangan NFT yang disebut Vibes,” kata platform tersebut.
“Vibes memungkinkan Anda untuk membuka komunitas eksklusif dan mengaksesnya seperti obrolan pribadi tempat Anda dapat bertemu orang lain yang berpikiran sama.” Legend akan bertindak sebagai Chief Impact Officer, yang bertugas menarik artis-artis pendatang baru dan basis penggemar mereka.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Legend mengatakan bahwa meskipun dia menghabiskan sebagian besar energi mentalnya untuk memikirkan musik, dia berharap platform itu akan membantu menghubungkan orang-orang.
4. Kafe di Thailand Jadi Tempat Nongkrong Trader Kripto
Salah satu kafe di Nakhon Ratchasima, Thailand, telah menjadi rumah bagi para trader kripto. Bukan hanya untuk “nongkrong” tapi juga menawarkan konsultasi gratis untuk yang butuh pencerahan tentang investasi kripto. Unik juga ya!
“Sangat menyenangkan bagi saya untuk berada di sini karena saya bisa bertemu orang-orang yang memiliki minat yang sama,” kata Detnarong Satianphut, seorang trader kripto berusia 35 tahun, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (3/2).
Pemerintah Thailand mengatakan akan mulai mengatur penggunaan aset digital itu sebagai pembayaran. Namun, di sisi lain juga memperingatkan potensi risiko terhadap stabilitas keuangan dan sistem ekonomi secara keseluruhan.
Investor selebriti Kevin O’Leary atau yang juga dikenal sebagai “Mr. Wonderful” di serial TV ABC Shark Tank baru-baru ini membagikan pemikirannya tentang Solana dan Polygon. Selama wawancara dengan Anthony Pompliano di The Best Business Show, O’Leary menjelaskan pandangannya bahwa kripto telah berkembang menjadi software daripada bentuk uang alternatif.
5. Kevin O’Leary Akui Kepincut Solana dan Polygon
Investor selebriti Kevin O’Leary atau yang juga dikenal sebagai “Mr. Wonderful” di serial TV ABC Shark Tank baru-baru ini membagikan pemikirannya tentang Solana dan Polygon. Selama wawancara dengan Anthony Pompliano di The Best Business Show, O’Leary menjelaskan pandangannya bahwa kripto telah berkembang menjadi software daripada bentuk uang alternatif
Menurut pengakuannya, O’Leary menggunakan proses serupa untuk memeriksa proyek kripto seperti yang biasa ia lakukan pada perusahaan software tradisional. Ia melihat tim di balik koin dan visi mereka terlebih dahulu lalu mengecek apakah fundamental yang digunakan itu bagus untuk jangka panjang atau tidak.
“Jika saya ingin berinvestasi di Polygon, saya ingin bertemu dengan tim teknik, seperti yang saya lakukan di Dubai. Saya bertemu tim, mendengar visi tentang apa yang mereka lakukan, melihat realitas ekonomi pada hasilnya serta potensinya.” ungkapnya.
Wah, mungkin perlu ditiru nih ~
Pasar Saham
- Wall Street Ditutup Menghijau Usai Melewati Pekan yang Penuh Gejolak
- Google Alphabet Buat Wall Street Melambung
- Cathie Wood Belanja Lagi, Kini Beli Tesla & Robinhood!
- Perilisan Q4 Perusahaan Besar, Minggu Ini Jadi “Blockbuster” Bagi Para Investor
- Meta (FB) Cetak Rekor Q4 Kurang “Happy Ending”
1. Wall Street Ditutup Menghijau Usai Melewati Pekan yang Penuh Gejolak
Wall Street melonjak pada hari Jumat (28/01) dengan mencatatkan hari terbaiknya sejauh ini pada tahun 2022. Setelah mengakhiri minggu yang penuh gejolak dengan ditandai oleh pendapatan perusahaan yang beragam, gejolak geopolitik di Eropa dan rencana Federal Reserve yang semakin agresif. Ketiga indeks saham utama AS memulai hari perdagangan dengan memerah, tetapi berhasil berbalik menghijau seiring berjalannya sesi.
2. Google Alphabet Buat Wall Street Melambung
Wall Street menguat dalam empat hari berturut-turut pada perdagangan Rabu (02/02) dipicu oleh saham induk perusahaan Google atau Alphabet (GOOGL) lantaran catat kinerja laba yang kuat. Saham Alphabet, induk usaha Google (GOOGL) melonjak 7,3% setelah kinerja kuartalannya melampaui harapan analis. Mereka juga melaporkan rencana stock split atau pemecahan nilai nominal saham 20:1.
Kabar menyenangkan juga datang dari saham-saham teknologi lainnya seperti Advanced Micro Devices (AMD), Qualcomm (QCOM), Grup Match (MTCH) dan Microsoft (MSFT).
3. Cathie Wood Belanja Lagi, Kini Beli Tesla & Robinhood!
Cathie Wood, investor dan CEO dari perusahaan Ark Investment mulai belanja lagi nih. Kali ini Wood memborong Tesla & Robinhood.
Saham no #1 di daftar belanjanya:
2,45 juta saham Robinhood (HOOD)
Biaya: Rp446 triliun
Saham no #2 di daftar belanjanya:
33.482 saham Tesla (TSLA)
Biaya: Rp398 miliar
Mau ikut buat borong saham Tesla & Robinhood kaya Cathie Wood? Cus gasih?!
4. Perilisan Q4 Perusahaan Besar, Jadi Minggu “Blockbuster” Bagi Para Investor
Laporan pendapatan Q4 Amazon (AMZN) akan menjadi salah satu yang harus diperhatikan Minggu lalu. Amazon diperkirakan akan melaporkan pendapatan hampir 10% lebih tinggi dari tahun 2020. Menurut Yahoo Finance, Amazon merilis Q4 pada Kamis (03/02). Terbukti, penjualan Amazon tumbuh 9% menjadi $137,4 miliar untuk kuartal keempat, sesuai dengan ekspektasi analis $137,6 miliar.
Sebelumnya, laporan Q4 Google (GOOGL) yang dirilis kemarin, menunjukan kenaikan 23% karena bisnis periklanan menunjukkan pertumbuhan yang kuat. YouTube menunjukkan pertumbuhan iklan 46% dari tahun lalu.
5. Meta (FB) Cetak Rekor Q4 Kurang “Happy Ending”
Bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan Kamis, (3/2). Hal tersebut dipicu saham Facebook Meta (FB) merosot setelah melaporkan hasil kuartalan yang kurang memuaskan.
Saham Meta anjlok sampai 26% selama perpanjangan waktu perdagangan Rabu (2/2) setelah perusahaan melaporkan penghasilan kurang memuaskan. Induk usaha Facebook, Meta juga menyampaikan prediksi kinerja yang melemah dan mengungkapkan pertumbuhan pengguna platform stagnan.
Diperkirakan penyebab utama dari merosotnya saham FB ini karena kehilangan penggunanya yang banyak beralih ke sosial media kompetitor. Juga, dikarenakan adanya batasan privasi baru dari iPhone yang mempengaruhi bisnis periklanan digitalnya.
Pendapatan dari Facebook sebenarnya sedikit melampaui prediksi analis sebanyak $33,67 miliar atau setara dengan Rp484 triliun. Sementara itu, survei Refinitiv hanya memperkirakan hanya $33,4 miliar atau setara dengan Rp480 triliun.
Nah, sekian dulu Nano Buzz Weekly minggu ini. Sampai jumpa Minggu depan!
0 comments