Bagi kamu yang ingin mulai berinvestasi crypto, penting untuk memahami dulu bagaimana perkembangan harga crypto dari tahun ke tahun. Informasi ini bisa kamu gunakan untuk menganalisis potensi mata uang yang akan kamu pilih serta memprediksi berapa keuntungan yang akan kamu dapatkan jika mulai berinvestasi dari sekarang.
Artikel ini akan membahas perkembangan harga crypto Bitcoin mulai dari tahun 2009 sampai 2021. Per awal Desember 2021, harga Bitcoin sudah mencapai US$56 ribu atau Rp807 juta per keping! Padahal, 10 tahun lalu (tahun 2011), harganya masih US$1!
Penasaran bagaimana perkembangan harga crypto Bitcoin dari tahun ke tahun? Yuk simak ulasannya berikut ini!
Awal mula Bitcoin diluncurkan, tahun 2009
Konsep awal Bitcoin pada dipublikasi oleh seseorang bernama samaran Satoshi Nakamoto pada Oktober 2008 melalui tulisannya yang berjudul “Bitcoin: Peer to Peer E-cash Paper. Tulisan tersebut menjelaskan tentang ide mata uang baru dengan sistem yang terdesentralisasi yang validasinya tanpa melalui pihak ketiga. Sampai saat ini, tidak ada yang tahu identitas asli dari Satoshi Nakamoto.
Mata uang Bitcoin baru diluncurkan ke masyarakat pada awal 2009. Saat itu, harga Bitcoin masih US$0 karena memang belum banyak orang yang tertarik untuk membelinya. Saat itu kamu bisa mendapatkan Bitcoin dengan dua cara, yaitu menambangnya atau janjian dengan orang lain untuk bertransaksi dengan BTC.
Bitcoin mulai dikenal masyarakat pada tahun 2010-2012
Satu tahun setelahnya, yaitu tahun 2010, Bitcoin mulai dikenal masyarakat sehingga para investor memperdagangkan Bitcoin dengan harga di bawah satu sen. Harga BTC setelah itu bergerak secara fluktuatif, hingga mencapai angka US$1 pada April 2011.
Harga crypto Bitcoin bertumbuh dengan baik di awal 2011, yaitu naik sebesar 3.200 persen selama dua bulan, dari April 2011 ke Juni 2011 menjadi US$32. Sayang, harganya kembali turun ke angka US$2 pada November 2011. Harga Bitcoin kemudian melambat. Namun, terjadi lonjakan harga kembali pada bulan Mei hingga Agustus, yaitu dari US$4,8 menjadi US$13,2.
Mengalami dua kali gelembung harga di tahun 2013-2016
Pada akhir tahun 2012 hingga awal tahun 2013, harga Bitcoin mengalami gelembung harga (bubble price) hingga mencapai US$220 di awal April. Sebagai catatan, gelembung harga adalah kenaikan harga secara drastis, tapi tidak diiringi dengan kenaikan value-nya, sehingga cenderung akan meledak dan turun kembali secara drastis. Gelembung itu tidak bertahan lama, ia pun pecah di minggu kedua bulan April 2013 menjadi US$70.
BTC kembali mengalami bubble price pada akhir tahun. Pada awal Desember, harganya melambung mencapai US$1.156. Namun situasi ini hanya bertahan selama tiga hari, karena harganya kembali turun menjadi US$760, dan terus turun hingga awal tahun 2015 menjadi US$315.
Harga crypto Bitcoin naik drastis di 2017-2019
Pada Desember 2017, harga bitcoin meningkat pesat ke angka US%20.089. Sayangnya, beberapa ahli berpendapat bahwa harga tersebut adalah hasil manipulasi harga oleh bandar yang membeli BTC dengan volume sangat pesat. Lonjakan harga tersebut
Lonjakan harga tersebut membuat BTC jadi aset kripto yang menarik perhatian. Padahal, ada banyak koin alternatif lain seperti Ether, Solana, Cardano, hingga Dogecoin.
Pada tahun 2018, harga BTC kembali turun ke angka US$13.657 di awal tahun dan US$3.742 di akhir tahun. Namun, harganya sedikit terkoreksi di tahun 2019, yaitu US$3.843 di awal tahun menjadi US$7.193 akhir tahun.
Puncak harga Bitcoin di tahun 2020-2021
Saat dunia dihantam oleh pandemi, banyak orang yang kembali masuk ke pasar Bitcoin. Pasalnya, memang sudah ada beberapa perusahaan yang menerima pembayaran dengan Bitcoin. Hal ini tentunya berpengaruh pada harga crypto tersebut.
Pada Desember 2020 sampai Januari 2021 harga BTC naik sebesar 224 persen, dan mencapai harga tertinggi di Maret 2021, yaitu US$60.000. Harganya terus naik hingga mencapai puncak yaitu US$64,804 pada April 2021.
Per awal Desember 2021, harga Bitcoin berada di angka US$57.157 atau setara dengan Rp820,4 juta!
Fluktuasi harga Bitcoin
Berdasarkan ulasan tadi, kita jadi paham bahwa harga Bitcoin cenderung fluktuatif. Wajar saja, sistem kerja BTC adalah pasar bebas dan tidak dikontrol oleh pemerintah maupun bank. Sehingga, harganya bisa melonjak drastis dan menurun secara drastis pula.
Namun, mari melihat hal ini sebagai peluang. Kalau kita lihat secara jangka panjang, harga BTC sebenarnya cenderung naik. Ia tumbuh dari hanya seharga US$1 hingga US$57.157 dalam waktu 12 tahun! Apabila saat itu kamu membeli BTC, tentunya kamu sudah menjadi seorang miliarder saat ini.
Tapi tentu untuk mencapai hal tersebut kita tidak bisa asal beli. Diperlukan analisis dari berbagai aspek untuk bisa memprediksi harga kripto ke depannya, seperti minat investor, regulasi pemerintah, hingga sejarah harganya.
Bagaimana cara mempelajari investasi kripto? Tentu saja dengan memulainya terlebih dahulu. Tenang, kamu tidak perlu modal banyak, bisa mulai investasi dari modal Rp5 ribu aja lewat aplikasi Nanovest. Tidak hanya Bitcoin, kamu juga bisa temukan 120 lebih jenis mata uang kripto lainnya di aplikasi ini.
0 comments