Bagi investor, tujuan utama berinvestasi adalah mendapatkan cuan. Setelah mencoba pasar saham Indonesia, banyak investor mulai melirik saham perusahaan besar dunia seperti Apple, Microsoft, Google, Meta, hingga Nike. Selain stabil, potensi return jangka panjangnya juga besar.
Sebelum memulai, berikut keuntungan beli saham AS sekaligus risiko yang perlu dipahami agar keputusan investasimu makin matang.
7 Keuntungan Beli Saham Amerika (AS) untuk Investor Indonesia
Saham Amerika dikenal sebagai pusatnya perusahaan global—mulai dari Apple, Microsoft, Google, hingga Amazon. Pasarnya besar, likuid, dan peluang pertumbuhannya termasuk yang terbaik di dunia. Dengan akses yang kini semakin mudah lewat aplikasi seperti Nanovest, investor Indonesia bisa mulai memiliki saham-saham top dunia hanya dengan modal kecil.
1. Bisa Beli Saham Per Lembar & Fractional Shares
Salah satu keunggulan terbesar pasar saham AS adalah kamu bisa membeli saham per lembar, bukan per lot seperti di Indonesia (1 lot = 100 lembar).
Selain itu, kamu juga bisa membeli fractional shares, yaitu membeli saham sesuai nominal uang yang kamu punya.
Contoh:
Kamu hanya punya modal US$50? Kamu tetap bisa beli saham Apple meski harga per lembarnya jauh lebih tinggi. Dividen juga akan diberikan secara proporsional.
✔ Cocok untuk pemula
✔ Modal kecil tetap bisa punya saham global
Baca Juga : Daftar Saham yang Rutin Bagi Dividen 4 Kali Setahun
2. Pilihan Emiten Ribuan & Lebih Beragam
Di BEI, jumlah saham tercatat sekitar 800 emiten.
Di Amerika?
Ada ribuan saham yang tersebar di berbagai bursa besar seperti:
-
NYSE
-
NASDAQ
-
AMEX
Pilihan sektornya juga komplet:
-
teknologi (Apple, Microsoft, Nvidia)
-
consumer goods (Coca-Cola, Nike)
-
restoran (McDonald’s, Starbucks)
-
energi, kesehatan, hingga ETF
Semakin banyak pilihan, semakin fleksibel kamu membangun portofolio.
3. Potensi Pertumbuhan Besar dari Perusahaan Kelas Dunia
Bursa AS adalah rumah bagi perusahaan paling inovatif dan bernilai besar di dunia, seperti:
-
Apple
-
Microsoft
-
Google
-
Meta
-
Tesla
-
Nvidia
Perusahaan-perusahaan ini punya:
✔ brand kuat
✔ fundamental solid
✔ pendapatan stabil
✔ pasar global
✔ inovasi yang berkelanjutan
Inilah alasan saham-saham AS sering menjadi pilihan jangka panjang investor global.
4. Diversifikasi Portofolio & Potensi Rebound Kuat
Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko. Dengan masuk ke pasar AS, kamu tidak hanya menyebar investasi antar-sektor, tapi juga antar-negara. Selain itu, pasar AS terkenal cepat pulih (rebound) setelah krisis.
Contohnya saat krisis 2008, pasar AS anjlok 50%, tetapi berhasil pulih dan menghasilkan return yang lebih besar dalam beberapa tahun setelahnya.
✔ Cocok untuk lindungi portofolio dari risiko ekonomi lokal
✔ Ekosistem pasar matang dan investor global sangat aktif
Baca Juga: 20 Saham Amerika Terbaik dan Cara Memilihnya
5. Hedging Valas Menggunakan Dolar AS
Dengan membeli saham AS, kamu otomatis berinvestasi dalam USD, salah satu mata uang terkuat di dunia.
Artinya:
✔ asetmu bisa naik bukan hanya dari harga saham, tapi juga dari penguatan USD
✔ efektif sebagai hedging terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah
Daya beli USD yang kuat juga membuat nett return (setelah inflasi) lebih stabil.
6. Likuiditas Tinggi & Spread Lebih Ketat
Likuiditas pasar AS sangat tinggi—nilai transaksi harian bisa mengalahkan gabungan pasar negara-negara lain.
Dampaknya:
-
Jual beli lebih cepat
-
Bid–ask spread lebih kecil
-
Harga lebih efisien
-
Risiko kesulitan jual hampir tidak ada
Sebagai gambaran:
Kapitalisasi pasar Apple saja setara dengan seluruh market cap Bursa Efek Indonesia (BEI).
7. Informasi Transparan & Mudah Diakses
Saham-saham AS diamati banyak analis, media finansial, hingga lembaga keuangan global. Informasinya sangat mudah ditemukan:
-
laporan keuangan
-
update kinerja
-
analisis profesional
-
riset pasar
-
rekomendasi analis Wall Street
Transparansi tinggi membuat investor lebih mudah membuat keputusan.
Risiko Beli Saham AS yang Perlu Dipahami
Selain keuntungan, ada risiko yang tetap harus kamu pertimbangkan:
1. Risiko nilai tukar (USD/IDR)
Jika USD melemah, nilai portofolio dalam rupiah bisa menurun.
2. Volatilitas pasar global
Perusahaan teknologi AS kadang mengalami fluktuasi besar saat ada isu global atau suku bunga.
3. Pajak dividen
Dividen saham AS dikenakan pajak WHT 30%. Namun ini hanya berlaku untuk dividen, bukan capital gain.
4. Risiko overexposure teknologi
Pasar AS didominasi saham teknologi. Tanpa diversifikasi, risikonya bisa lebih tinggi.
Kesimpulan
Membeli saham AS memberi banyak keuntungan: akses ke perusahaan besar dunia, fractional shares, diversifikasi global, peluang return tinggi, dan lindung nilai lewat dolar AS. Namun tetap ada risiko nilai tukar, volatilitas, dan pajak yang perlu diperhatikan.
Jika kamu ingin mulai berinvestasi di saham AS dengan modal terjangkau, proses mudah, dan transaksi cepat, Nanovest adalah platform yang cocok untuk pemula maupun investor berpengalaman.
Siap mulai punya saham Apple, Google, atau Microsoft?
Mulai dari Rp 5.000 saja kamu sudah bisa jadi bagian dari perusahaan global.





