Nvidia Terseret Tekanan Pasar: Koreksi atau Sinyal Bahaya Baru?
Saham Nvidia Corp (NASDAQ: NVDA) merosot tajam 7,1% pekan ini, turun dari rekor tertingginya di US$211,34 pada awal minggu menjadi US$178,91 sebelum sedikit pulih ke US$188,15 di penutupan Jumat.
Koreksi ini langsung memicu pertanyaan besar di kalangan investor: apakah ini hanya “noise pasar” biasa atau awal dari fase koreksi lebih dalam di sektor AI?
Menurut analisis terbaru dari Yahoo Finance, ada tiga katalis utama di balik kejatuhan ini dan semuanya mencerminkan kondisi psikologis pasar AI yang tengah berubah.
Nasdaq dan Sektor Teknologi Terpukul Hebat
Indeks Nasdaq Composite anjlok lebih dari 3% dalam sepekan terakhir, dengan sektor teknologi menjadi korban utama. ETF teknologi XLK turun 4,2%, sementara saham-saham semikonduktor seperti Broadcom (−5,5%) dan AMD (−8,8%) ikut terseret.
Khusus untuk Nvidia, tekanan pasar ini diperparah oleh rotasi aset ke sektor defensif seperti keuangan, kesehatan, dan kebutuhan pokok sinyal klasik dari sentimen “risk-off” di tengah ketidakpastian makroekonomi AS.
Faktor lain yang memperburuk suasana adalah turunnya indeks kepercayaan konsumen AS, ditambah kekhawatiran dampak lanjutan dari penutupan pemerintahan (government shutdown) yang terus berlarut.
“Investor tampak menahan risiko, dan saham AI yang sebelumnya jadi primadona kini ikut jadi korban aksi ambil untung,” tulis laporan tersebut.
Drama OpenAI yang Guncang Sentimen AI Global
Faktor kedua yang mengguncang pasar AI minggu ini datang dari OpenAI perusahaan yang selama ini dianggap sebagai penggerak utama euforia AI global.
Komentar CEO OpenAI Sam Altman dalam sebuah wawancara viral memicu kontroversi besar. Dalam video yang beredar di platform X (Twitter), Altman tampak defensif saat ditanya tentang bagaimana perusahaan yang merugi US$13 miliar bisa membiayai komitmen belanja senilai US$1,4 triliun.
Tak lama kemudian, laporan Wall Street Journal menambah minyak ke api. Dalam wawancara, CFO OpenAI Sarah Friar disebut meminta dukungan pemerintah (government backstop) untuk investasi data center mereka pernyataan yang segera dikoreksi OpenAI sebagai “salah ucap,” namun sudah terlanjur mengikis kepercayaan investor.
Akibatnya, sentimen terhadap sektor AI langsung berubah dari “optimisme tanpa batas” menjadi “kewaspadaan terhadap gelembung”. Saham Nvidia ikut terseret karena hubungannya yang erat dengan ekosistem AI generatif.
Laporan Keuangan AI Justru Menguat
Menariknya, penurunan Nvidia tidak disebabkan oleh kinerja fundamentalnya. Sebaliknya, earnings sektor AI justru menunjukkan kekuatan baru.
Perusahaan seperti AMD melaporkan hasil yang solid, dengan proyeksi pendapatan kuartal berikutnya mencapai US$9,6 miliar, jauh di atas ekspektasi Wall Street (US$9,2 miliar).
AMD bahkan memperkirakan pendapatan “puluhan miliar dolar” dari bisnis data center pada 2027, mengonfirmasi bahwa siklus AI masih dalam fase pertumbuhan cepat.
Sinyal serupa datang dari perusahaan optik dan komponen data center seperti Lumentum, Fabrinet, dan Coherent, yang semuanya melaporkan lonjakan permintaan indikasi bahwa infrastruktur AI global masih terus meluas.
Artinya, kejatuhan saham Nvidia lebih merupakan efek domino dari kepanikan pasar dan sentimen jangka pendek, bukan dari melemahnya fundamental industri.
Pasar AI Masih Panas, Tapi Euforia Mulai Diuji
Meski koreksi tajam minggu ini terasa menakutkan, banyak analis menilai bahwa momentum jangka panjang Nvidia dan sektor AI masih sangat kuat.
Permintaan GPU untuk pelatihan model besar masih tinggi, sementara proyek-proyek AI nasional (sovereign AI) dan ekspansi cloud hyperscaler terus berjalan. Namun, volatilitas seperti minggu ini menjadi pengingat bahwa setiap fase pertumbuhan ekstrem akan diikuti masa penyesuaian psikologis pasar.
“Investor AI kini tidak hanya mengejar narasi pertumbuhan, tapi juga mulai menakar risiko likuiditas dan valuasi ekstrem,” ujar salah satu analis pasar teknologi AS.
Koreksi Nvidia Adalah Tes Keyakinan Investor AI
Penurunan 7% Nvidia minggu ini bukanlah sinyal kehancuran, melainkan tes terhadap keyakinan investor pada narasi besar AI. Dengan laporan keuangan yang kuat dan permintaan chip yang belum menunjukkan tanda melambat, Nvidia masih berada di posisi inti dalam revolusi komputasi global.
Namun, sentimen pasar kini lebih rapuh. Setiap pernyataan kontroversial dari tokoh AI besar seperti Sam Altman bisa memicu gelombang baru aksi jual. Investor yang masih yakin pada “AI supercycle” perlu bersiap menghadapi fase pasar yang lebih dinamis dan emosional.



