Bitcoin Mengincar Celah di Bawah CME Saat Harga Turun 2,5%, Berisiko Mengalami Penurunan Hingga $100.000
Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan pada Selasa (21/10), setelah gagal mempertahankan momentum pemulihan di awal pekan. Berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, pasangan BTC/USDsempat anjlok ke $107.460 di Bitstamp, turun sekitar 2,5% dalam sehari. Tekanan jual ini membuat Bitcoin kembali mendekati celah terbuka (gap) di pasar CME Group Bitcoin Futures, yang kini menjadi sorotan utama para pelaku pasar.
Fenomena “CME Gap” dan Dampaknya pada Harga Bitcoin
Celah atau gap di pasar berjangka biasanya terbentuk ketika harga penutupan pada akhir pekan berbeda jauh dari harga pembukaan pada awal minggu. Hal ini terjadi karena pasar berjangka tutup selama akhir pekan, sementara harga spot Bitcoin tetap bergerak aktif. Akibatnya, terbentuk ruang kosong antara level harga penutupan dan pembukaan — dan pasar sering kali “menutup” gap ini dengan bergerak kembali ke area tersebut.
Analis kripto Daan Crypto Trades menjelaskan bahwa minggu ini Bitcoin membuka perdagangan dengan CME gapkecil di bawah level saat ini. “Harga sempat turun untuk menutup sebagian gap itu, tetapi masih tersisa sedikit ruang,” tulisnya di platform X. Menurutnya, gap besar di sekitar $110.000 yang muncul pada akhir September sudah tertutup minggu lalu, sesaat sebelum Bitcoin menembus rekor tertinggi baru.
Jika gap kali ini sepenuhnya tertutup, harga Bitcoin berpotensi turun hingga $107.390. Pada koreksi besar minggu sebelumnya, kontrak berjangka Bitcoin bahkan sempat menyentuh level $103.750. Daan menekankan bahwa area $107.000 menjadi batas penting bagi para pembeli (bulls) untuk dipertahankan. “Jika harga kembali melemah dan mendekati titik terendah Jumat lalu, itu menunjukkan sinyal kelemahan yang cukup signifikan,” ujarnya.
Ancaman Koreksi Menuju $100.000
Sejumlah trader memperkirakan penurunan masih bisa berlanjut hingga menembus area psikologis $100.000. Trader Roman menilai reli kecil yang terjadi awal minggu belum cukup kuat karena tidak diiringi oleh volume besar. “Saya tidak mempercayai breakout dengan volume rendah. Dukungan belum benar-benar pulih — kita bisa melihat harga turun ke kisaran $100.000 hingga $98.000,” tulisnya.
Sementara itu, investor kripto Ted Pillows dan analis Crypto Tony juga memperkirakan potensi penurunan lanjutan hingga $95.000 jika tekanan jual tidak segera mereda.
Dengan volatilitas yang tetap tinggi dan likuiditas pasar yang menipis, para analis menilai minggu ini akan menjadi momen krusial bagi Bitcoin. Jika level $107.000 berhasil dipertahankan, peluang pemulihan masih terbuka. Namun jika tembus ke bawah, Bitcoin bisa menghadapi koreksi lebih dalam menuju $100.000 bahkan $95.000 dalam waktu dekat.