Emas melesat ke rekor baru di atas US$ 4.200 per ons, sementara perak juga melonjak signifikan, didorong spekulasi bahwa The Fed akan kembali memotong suku bunga tahun ini dan meningkatnya ketegangan dagang AS-China.
Rekor Baru & Lonjakan Harga
Emas spot mencatat kenaikan tajam hingga 1,8% dan menyentuh puncak US$ 4.218,29 per ons, menandai level tertinggi sepanjang sejarah perdagangan logam mulia tersebut.
Kenaikan serupa juga terjadi pada perak, yang melonjak sekitar 3,2% akibat kelangkaan pasokan di pasar London. Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi AS turun ke titik terendah dalam beberapa bulan terakhir, setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase lagi dalam tahun ini.
Sebagai pembanding, laporan Reuters mencatat bahwa harga emas spot sempat bergerak di level US$ 4.209,49, atau naik 1,6% pada sesi perdagangan berikutnya.
Mengapa Emas & Perak Melejit?
Lonjakan harga emas dan perak saat ini tidak terjadi secara kebetulan. Beberapa faktor fundamental dan geopolitik berperan besar dalam mengangkat nilai kedua logam mulia tersebut.
Pertama, pasar kini semakin memperhitungkan kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Oktober dan Desember 2025, yang melemahkan dolar AS dan meningkatkan daya tarik aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Kedua, sentimen safe-haven kembali menguat setelah ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China memanas, terutama akibat ancaman tarif baru dari Washington yang memicu arus modal masuk ke aset perlindungan.
Ketiga, permintaan fisik emas dan pembelian masif oleh bank sentral dunia turut memperkuat tren kenaikan jangka panjang, mencerminkan meningkatnya keinginan global untuk menjaga nilai cadangan devisa di tengah ketidakpastian ekonomi. Keempat, pasokan perak di pasar London mengalami tekanan berat, yang membuat selisih harga antara pasar London dan Amerika Serikat melebar hingga sekitar US$ 1,09 per ons.
Selain itu, tingginya biaya peminjaman perak mencapai sekitar 17% per tahun untuk tenor satu bulan menambah ketegangan di pasar logam putih tersebut.
Risiko & Penahan Potensial
Meski tren kenaikan tampak kuat, pasar tetap berisiko mengalami koreksi harga akibat aksi ambil untung (profit-taking) atau konsolidasi teknikal setelah reli tajam. Kebijakan The Fed juga masih menjadi faktor ketidakpastian: bila inflasi AS kembali meningkat atau data ekonomi menunjukkan penguatan, rencana pemangkasan suku bunga bisa tertunda atau berkurang intensitasnya.
Selain itu, ketidakpastian geopolitik yang semakin kompleks mulai dari perang dagang, kebijakan proteksionis, hingga kebijakan mineral kritis AS (Section 232) berpotensi menekan harga komoditas tertentu.
Di sisi lain, masalah likuiditas dan pelebaran spread harga antar pasar bisa menciptakan hambatan bagi investor kecil untuk masuk ke pasar logam mulia ini.
Proyeksi & Skenario Harga
Ke depan, banyak analis memperkirakan harga emas dapat menembus US$ 5.000 per ons pada tahun mendatang apabila tren dovish The Fed dan ketidakpastian global terus berlanjut.
Sementara itu, perak juga diprediksi masih memiliki ruang untuk reli tambahan, terutama jika kelangkaan pasokan tetap berlanjut dan permintaan industri seperti dari sektor elektronik dan energi surya terus meningkat.
Investor institusional maupun ritel cenderung akan mempertahankan posisi long, memandang setiap koreksi jangka pendek sebagai peluang untuk membeli kembali di level harga yang lebih rendah.
Catatan Akhir & Panggilan untuk Pembaca
Kenaikan emas ke puncak baru bukanlah kebetulan ini adalah sinyal kuat bahwa pasar global tengah mempertaruhkan arah kebijakan moneter AS, kekhawatiran geopolitik, dan perlunya aset pelindung.
Bagi investor yang ingin memosisikan portofolio di tengah ketidakpastian, emas dan perak kembali menjadi sorotan utama.
Namun, percepatlah pemahaman terhadap risiko serta pergerakan pasar rebound hebat selalu berpotensi diikuti koreksi tajam. Apakah momentum ini akan melanjutkan puncaknya ke US$ 5.000, atau akan menjadi puncak lokal sementara? Waktulah yang akan membuktikan.