Bitcoin kembali mencetak sejarah baru dengan menembus level US$125.700 dan membawa kapitalisasi pasarnya melampaui US$2,5 triliun untuk pertama kalinya. Kenaikan spektakuler ini terjadi di tengah situasi makro yang kompleks shutdown pemerintah AS, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed, serta meningkatnya arus masuk dana institusional ke ETF spot Bitcoin dan Ethereum.
Fenomena ini bukan sekadar reli biasa; pasar menunjukkan tanda kedewasaan baru di mana kenaikan harga tidak lagi digerakkan oleh euforia ritel, melainkan akumulasi strategis oleh pelaku institusi dan investor jangka panjang.
Sementara itu, data on-chain mengungkap penurunan drastis cadangan Bitcoin di bursa ke level terendah sejak 2019, memperkuat narasi kelangkaan pasokan di tengah lonjakan permintaan. Dengan kombinasi faktor makro dan teknikal yang selaras, banyak analis menilai bahwa fase bullish saat ini berpotensi berlanjut menuju target psikologis berikutnya di kisaran US$150.000 dalam beberapa bulan ke depan.