Pasar saham teknologi global tengah memasuki fase jeda setelah reli panjang. Namun, di balik koreksi harga yang terjadi, terdapat peluang emas bagi investor yang jeli. Tiga saham teknologi Nvidia (NVDA), SoundHound AI (SOUN), dan Netflix (NFLX) kini dipandang sebagai kandidat kuat untuk investasi jangka panjang.
Pasar Saham Teknologi: Dari Euforia ke Realita
Dalam dua tahun terakhir, euforia seputar kecerdasan buatan (AI) dan transformasi digital telah mendorong lonjakan besar pada saham-saham teknologi. Indeks Nasdaq Composite sempat menembus level tertingginya, ditopang oleh optimisme terhadap chip AI, layanan streaming, dan solusi teknologi baru.
Namun, sebagaimana hukum pasar bekerja, reli ekstrem selalu diikuti oleh koreksi. Minggu lalu, sejumlah saham unggulan teknologi mulai turun dari level puncaknya. Bagi trader jangka pendek, ini bisa jadi kabar buruk.
Tetapi bagi investor jangka panjang, inilah saat yang ditunggu: membeli aset bagus dengan harga diskon.
Nvidia (NVDA): Raja Chip AI yang Masih Mendominasi
Tidak bisa dipungkiri, Nvidia adalah pusat perhatian di pasar modal global. Sahamnya telah melesat lebih dari 1.400% sejak titik terendah pada 2022, berkat dominasinya di pasar chip AI.
- Pendapatan Q1 2026: US$44 miliar, naik 69% YoY
- Pangsa Pasar: Segmen data center kini menyumbang 89% dari total pendapatan
- Valuasi: P/E ratio 56, jauh lebih murah dibanding AMD yang berada di 94
Permintaan chip AI diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 29% hingga 2030 menurut Grand View Research. Dengan dominasi platform Vera Rubin dan rekam jejak inovasi, Nvidia tampak belum kehilangan daya tariknya meski sempat goyah akibat persaingan AMD dan gebrakan DeepSeek.
Koreksi lebih dari 40% yang sempat dialami Nvidia akibat isu AI training murah terbukti hanya sementara. Investor institusi tetap percaya pada daya tahan fundamental Nvidia.
SoundHound AI (SOUN): Pemain Niche yang Sedang “Take Off”
Nama SoundHound AI mungkin belum sepopuler Nvidia, tetapi pertumbuhannya mencengangkan. Fokus pada voice AI menjadikan perusahaan ini pemimpin di segmen yang terus berkembang, terutama di otomotif dan restoran.
- Pendapatan Terbaru: US$43 juta (rekor tertinggi), naik 217% YoY
- Proyeksi Analis: US$166 juta (2025) → US$215 juta (2026)
- Keunggulan Kompetitif: Solusi AI custom yang menjaga privasi data klien
Dengan pasar voice AI yang kian relevan mulai dari mobil pintar hingga layanan pelanggan SoundHound bisa menjadi kuda hitam dalam revolusi AI.
Investor yang mencari pertumbuhan agresif mungkin akan melirik SOUN sebagai “small cap rocket” di sektor AI.
Netflix (NFLX): Raja Streaming yang Kini Main di Lapangan Baru
Meski bukan pemain chip atau AI, Netflix tetap menjadi raksasa teknologi hiburan. Sahamnya naik lebih dari 70% dalam setahun terakhir, meskipun sempat terkoreksi 10%.
- Pelanggan: 301,63 juta (Q4 2024), naik 15,9% YoY
- Model Bisnis: Strategi dual—kenaikan harga & paket beriklan (70 juta pengguna global)
- Prospek Baru: Ekspansi ke konten olahraga live, pasar bernilai miliaran dolar
Dengan proyeksi pertumbuhan laba rata-rata 23% per tahun dalam 3–5 tahun ke depan, Netflix tampak belum habis. Margin keuntungan yang terus melebar menjadi daya tarik utama bagi investor jangka panjang.
Kehadiran Netflix di pasar olahraga live dapat menjadi “game changer” yang memperkuat posisinya melawan Disney+ dan Amazon Prime Video.
Momentum Beli di Tengah Koreksi
Koreksi harga saham teknologi belakangan ini lebih tepat dilihat sebagai fase sehat ketimbang ancaman. Nvidia menawarkan fundamental kokoh dengan potensi pertumbuhan berkelanjutan, SoundHound AI menghadirkan cerita pertumbuhan eksplosif di segmen niche, sementara Netflix membuktikan diri mampu beradaptasi dan berekspansi ke pasar baru.
Bagi investor jangka panjang, tiga saham ini layak masuk watchlist bahkan portofolio dengan pendekatan beli bertahap (dollar-cost averaging) untuk meminimalkan risiko volatilitas jangka pendek.