Pasar saham Wall Street kembali menunjukkan pergeseran sentimen pada Selasa (20/8), dengan saham teknologi berkapitalisasi besar mengalami tekanan jual yang lebih dalam.
Nasdaq Composite terjun -314 poin atau -1,46%, menjadi indeks dengan pelemahan paling tajam dibandingkan indeks utama lainnya.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average justru berhasil mencatatkan kenaikan tipis +10 poin atau +0,02%. S&P 500 terkoreksi -37 poin (-0,59%) dan indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 melemah -0,78%.
Saham Teknologi Jadi Sorotan
Aksi jual terbesar terjadi di sektor teknologi, melanjutkan tren pelemahan yang sudah muncul sejak awal pekan. Salah satu sorotan adalah saham Palantir Technologies (PLTR) yang ambles -9,3% dalam sehari, sekaligus mencatatkan penurunan akumulatif -16,5% selama lima sesi terakhir.
Investor menilai valuasi saham teknologi masih terlalu tinggi di tengah ketidakpastian arah kebijakan moneter The Fed.
Sebaliknya, kabar positif datang dari Home Depot (HD) yang merilis proyeksi kinerja penuh tahun 2025 dengan nada optimistis. Saham ritel bahan bangunan raksasa itu melonjak +3% dalam perdagangan reguler, menandakan kepercayaan pasar terhadap sektor konsumsi rumah tangga masih terjaga.
Laba Toll Brothers Melewati Ekspektasi, Tapi Pesanan Turun
Di luar sektor teknologi, laporan keuangan Toll Brothers (TOL) menjadi sorotan pasca penutupan bursa. Perusahaan properti mewah ini mencatat laba per saham (EPS) sebesar $3,73, mengalahkan konsensus analis $3,59.
Pendapatan mencapai $2,88 miliar, juga lebih tinggi dari perkiraan $2,85 miliar.
Meski margin kotor stabil di level 27,5%, jumlah pesanan rumah baru justru turun -4% dibanding proyeksi flat. Harga rata-rata rumah yang terjual mencapai $974.000, sedikit di bawah ekspektasi analis.
Saham TOL pun terkoreksi -2% di perdagangan setelah jam bursa, meskipun sudah naik sekitar +30% sejak Mei lalu.
Agenda Pasar: Ritel & FOMC Minutes
Fokus pasar beralih pada serangkaian laporan keuangan dari sektor ritel yang akan dirilis Rabu pagi waktu AS. Perusahaan besar seperti Target (TGT), The TJX Stores (TJX), Lowe’s (LOW), dan Estee Lauder (EL) akan mengumumkan kinerjanya.
Berdasarkan perkiraan, Target diprediksi mengalami penurunan laba -18,7% YoY, sementara TJX dan Lowe’s diproyeksi masih mencatatkan pertumbuhan +5% dan +3,2%. Di sisi lain, Estee Lauder diperkirakan melaporkan penurunan laba hingga -87,5% YoY.
Selain laporan keuangan, investor juga menunggu publikasi risalah rapat FOMC terbaru pada pukul 2 siang waktu setempat. The Fed sebelumnya mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25–4,50% untuk kelima kalinya secara beruntun.
Namun, risalah kali ini menarik perhatian karena adanya perbedaan pandangan: dua pejabat Fed, Chris Waller dan Michelle Bowman, justru mengusulkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Perpecahan ini menjadi yang pertama dalam lebih dari 30 tahun terakhir.
Analisis & Implikasi
Tekanan jual pada saham teknologi menandakan investor mulai berhati-hati terhadap valuasi tinggi di sektor tersebut, terutama setelah reli panjang sepanjang paruh pertama tahun ini.
Di sisi lain, kinerja positif Home Depot serta laporan keuangan Toll Brothers menunjukkan bahwa permintaan konsumen dan sektor properti masih cukup resilient, meski ada tekanan dari sisi pesanan.
Pasar akan sangat mencermati hasil laporan keuangan ritel dan rilis risalah FOMC. Jika data mengindikasikan pelemahan konsumsi sekaligus sinyal perbedaan sikap internal Fed, volatilitas di pasar saham kemungkinan akan meningkat dalam jangka pendek.