Bitcoin masih bertahan di atas $107.000, dan itu bukan kebetulan. Dalam beberapa hari terakhir, pasar kripto menunjukkan tanda-tanda yang bagi sebagian analis berani menunjukkan potensi ledakan harga menuju $120.000.
Apa penyebabnya? Sinyal dari para trader pro dan tren makroekonomi global mulai menyatu, memberi alasan kuat bahwa Bitcoin bisa segera bangkit dari tidur panjangnya.
Dari Bearish ke Bullish: Apa yang Terjadi?
Data dari pasar derivatif Bitcoin, khususnya di bursa opsi Deribit, mengungkap pergeseran besar dalam psikologi investor. Di akhir pekan lalu, permintaan opsi jual (put option) melonjak, membuat rasio put-to-call mencapai titik tertinggi dalam lebih dari setahun.
Biasanya, ini adalah tanda pasar sedang panik dan bersiap menghadapi penurunan.
Tapi tunggu dulu. Keadaan itu hanya berlangsung singkat. Senin pagi, rasio put-to-call kembali turun ke level 0,8, menunjukkan minat pada call option alias taruhan naik kembali mendominasi.
Para trader profesional, yang sebelumnya mengantisipasi penurunan harga, mulai membalik arah posisi mereka.
Dalam situasi netral, kontrak futures Bitcoin cenderung memiliki premi 5%–10% terhadap harga spot. Jika permintaan short (jual) meningkat tajam, premi tersebut turun. Sabtu lalu, premi futures sempat menyentuh 3,5%, tapi kembali naik di atas 5% pada Senin.
Sinyal klasik bahwa tekanan jual sedang melemah, dan pasar sedang mencium peluang.
Katalis dari Luar: Trump, Tarif, dan Suku Bunga
Di balik euforia pasar ini, ada faktor eksternal yang tak kalah penting: kebijakan perdagangan dan moneter. Pemerintahan Donald Trump mengumumkan penundaan tarif impor hingga 11 Agustus untuk negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan yang belum mencapai kesepakatan dagang. Semula, tenggat waktu itu ditetapkan pada Rabu lalu.
Perpanjangan ini dipandang sebagai sinyal positif sebuah upaya menghindari perang dagang yang lebih luas.
Tak hanya itu, pasar global juga dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral yang melonggarkan likuiditas, serta kenaikan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Investor mulai mencari alternatif dan Bitcoin, yang dulunya dianggap aset spekulatif, kini mulai dilihat sebagai penyimpan nilai alternatif seperti emas digital.
Bitcoin dan Korelasi dengan Monetary Supply
Salah satu analisis menarik datang dari pengguna X bernama TedPillows, yang menunjukkan bahwa grafik Bitcoin tertinggal dari pertumbuhan pasokan uang global. Jika korelasi historis ini bertahan, maka peluang kenaikan harga BTC menjadi sangat terbuka.
Dengan meningkatnya jumlah uang beredar dan kekhawatiran akan inflasi baru, daya tarik Bitcoin sebagai aset langka menjadi semakin relevan.
“Penundaan tarif bisa jadi sinyal hijau bagi Bitcoin,” kata TedPillows. Dan jika sejarah terulang, maka angka $120.000 bukan sekadar mimpi.
Pasar Belum Sepenuhnya Bullish, Tapi…
Meski indikator derivatif menunjukkan perbaikan, belum ada konsensus penuh bahwa bull run telah dimulai. Namun satu hal yang jelas: ketakutan ekstrem sudah surut. Ini penting.
Dalam psikologi pasar, fase ketidakpastian dan pemulihan sentimen sering menjadi fondasi awal bagi reli besar.
S&P 500 memang turun 0,9% pada hari yang sama Bitcoin bertahan, dan itu memberikan narasi kuat: Bitcoin tidak lagi bergerak mengikuti pasar saham seintensif dulu. Investor mulai memperlakukannya sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian, bukan lagi sebagai aset spekulatif belaka.
Arah Menuju $120.000 Masuk Akal?
Bitcoin belum menembus $110.600, batas atas dari zona konsolidasinya sejak Rabu. Tapi kekuatan untuk bertahan di atas $107.000 di tengah gejolak global dan pergeseran posisi derivatif adalah sinyal teknikal dan psikologis yang tidak boleh diabaikan.
Apakah ini awal dari reli menuju $120.000? Bisa jadi. Tapi seperti biasa dalam dunia kripto, semua tergantung pada bagaimana persepsi pasar berkembang. Jika investor benar-benar mulai melihat Bitcoin sebagai pelindung nilai dan sistem alternatif, maka lonjakan besar bukan hanya mungkin itu logis.
Jadi, pertanyaannya bukan lagi “Apakah Bitcoin bisa naik ke $120.000?”
Melainkan: “Apa yang bisa menghentikannya?”
0 comments