Jun 29, 2025

Pengakuan SEC Atas Pengajuan 3 Spot ETF XRP Dapat Memicu Reli ke $6

Default Featured Image

Harga XRP Naik 15% Didukung Kabar ETF Spot

Harga XRP mengalami kenaikan lebih dari 15%, dari $2.32 pada 6 Februari menjadi $2.66 saat ini, setelah pasar kripto mengalami tekanan. Sementara banyak altcoin masih berjuang untuk pulih, grafik mingguan XRP menunjukkan tren positif dengan potensi kenaikan lebih lanjut.

SEC Mengakui Pengajuan ETF Spot XRP

Lonjakan harga XRP baru-baru ini berkaitan dengan berita ETF, di mana Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kembali mengakui pengajuan ETF spot XRP yang diajukan oleh CoinShares melalui Nasdaq. Ini menjadi pengajuan ETF spot XRP keempat yang mendapatkan persetujuan awal dari SEC, setelah Grayscale, 21Shares, dan Bitwise. Selain itu, SEC juga telah mengakui pengajuan ETF atas nama WisdomTree dan Canary Capital.

Di Brasil, Komisi Sekuritas (Comissão de Valores Mobiliários) juga telah menyetujui ETF spot XRP pertama di negara tersebut, yang diajukan oleh Hashdex Nasdaq XRP Index Fund. Namun, ETF ini belum tersedia untuk diperdagangkan, dengan Hashdex menyatakan bahwa informasi lebih lanjut akan diumumkan dalam waktu dekat.

Minat Pedagang terhadap XRP Futures Masih Rendah

Meskipun ada berita positif, minat dari pedagang XRP futures masih belum kembali ke level sebelumnya. Sebelumnya, dilaporkan bahwa open interest (OI) XRP turun lebih dari 78% dalam satu minggu setelah harga XRP mengalami penurunan sebesar 26% pada awal Februari.

Walaupun harga telah meningkat hampir 20% sejak koreksi besar, open interest futures hanya naik sekitar $600 juta, setelah sebelumnya mengalami penurunan hampir $4 miliar dalam nilai notional. Hal ini menunjukkan bahwa volume perdagangan masih tergolong rendah, yang dapat membuat pergerakan harga lebih rentan terhadap manipulasi dan volatilitas.

Prediksi XRP Bisa Mencapai $6

Seorang komentator kripto anonim, Polly, memperkirakan bahwa pelaku pasar sedang menyiapkan XRP untuk mencapai harga tertinggi baru, karena pemulihannya lebih baik dibandingkan altcoin lainnya.

Polly memperkirakan bahwa gugatan hukum antara SEC dan Ripple akan selesai sebelum akhir Februari, yang bisa memicu lonjakan harga besar atau “god candle,” mendorong XRP mencapai $6 dalam waktu 10 hari. Namun, prediksi ini masih bersifat spekulatif karena belum ada konfirmasi resmi dari SEC maupun Ripple terkait penyelesaian kasus ini.

Sementara itu, analis pasar Dom menyoroti bahwa rentang resistensi utama XRP berada di antara $2.50 hingga $2.80. Menurutnya, Volume Weighted Average Price (VWAP) XRP masih menjadi penghalang kuat di sekitar $2.80.

Saat ini, tantangan utama XRP adalah menembus harga $2.80 dan mempertahankan posisi di atas level tersebut sebelum dapat mencoba mencapai harga tertinggi sebelumnya di $3.40 atau bahkan lebih tinggi.

Pengakuan SEC Atas Pengajuan 3 Spot ETF XRP Dapat Memicu Reli ke $6
by Albert Agung


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan