Jun 30, 2025

Metaplanet Terbitkan Obligasi $21 Juta untuk Tambah Bitcoin Strategi Agresif Berlanjut

Default Featured Image

Sementara sebagian besar perusahaan masih berdiskusi di ruang rapat soal “diversifikasi aset digital,” perusahaan investasi asal Jepang Metaplanet langsung bertindak.

Tak puas dengan pembelian 555 BTC sepekan lalu, Metaplanet kembali mengumumkan aksi agresif: menerbitkan obligasi senilai $21,25 juta dan seluruhnya akan digunakan untuk membeli Bitcoin.

Bagi sebagian pengamat, ini terdengar seperti strategi ekstrem. Tapi untuk Metaplanet, ini bagian dari visi jangka panjang yang ingin menempatkan mereka sebagai raksasa penyimpan Bitcoin korporat di Asia dan dunia.

0% Kupon, 100% Fokus ke BTC

Melalui pernyataan resmi pada 9 Mei, Metaplanet akan menerbitkan “Obligasi Biasa Tanpa Kupon (0%)” senilai 3,3 miliar yen (sekitar $21,25 juta). Dana ini secara eksplisit dialokasikan untuk satu hal saja: membeli lebih banyak Bitcoin.

Obligasi ini tidak menawarkan bunga artinya investor tak akan menerima imbal hasil periodik, namun akan mendapat pembayaran penuh saat jatuh tempo. Model ini mirip dengan zero-coupon bonds pada umumnya: dijual dengan diskon besar, dibayar penuh saat jatuh tempo.

Langkah ini menunjukkan keyakinan Metaplanet terhadap apresiasi nilai BTC di masa depan.

Dominasi BTC Dari Tokyo ke Wall Street

Metaplanet tak hanya bermain di satu medan. Pada 1 Mei, mereka mengumumkan rencana mendirikan anak perusahaan di Florida, Metaplanet Treasury, dengan target penggalangan dana hingga $250 juta masih dalam misi yang sama: memperluas kepemilikan Bitcoin dan menjangkau pasar modal AS.

Langkah ini memperkuat posisi Metaplanet sebagai:

* Pemegang Bitcoin korporat terbesar di Asia, menurut BitcoinTreasuries.NET.
 
* Peringkat ke-11 global dalam daftar perusahaan publik pemilik BTC.

Dengan total 5.555 BTC yang sudah dikantongi bernilai sekitar $481,5 juta dengan harga rata-rata $86.672 per BTC Metaplanet kini mengikuti jejak perusahaan seperti MicroStrategy dan bertransformasi dari entitas investasi konvensional menjadi perusahaan treasury Bitcoin.

Euforia Pasar Saham Melejit 1.600%

Tak hanya BTC yang naik, saham Metaplanet dengan kode 3350T di Bursa Tokyo pun ikut terbang. Dalam setahun terakhir, harga sahamnya melonjak lebih dari 1.600% dan kini diperdagangkan di kisaran 511 yen ($3,50).

Pasar tampaknya mulai menyadari bahwa Metaplanet bukan sekadar ikut-ikutan tren, tetapi memiliki blueprint jangka panjang yang konsisten memanfaatkan Bitcoin sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian moneter global.

Gelombang Korporat Metaplanet Bukan Satu-satunya

Fenomena ini bukan berdiri sendiri. Beberapa perusahaan besar lain mulai mengadopsi strategi serupa:

* Strive Asset Management secara resmi mengumumkan transisi menjadi Bitcoin treasury company.
 
* GameStop (GME) menyelesaikan penawaran obligasi konversi senilai $1,5 miliar, sebagian akan digunakan untuk membeli BTC.

Langkah Metaplanet memperlihatkan bahwa strategi Bitcoin-on-balance-sheet kini bukan hanya milik MicroStrategy dan Tesla. Perusahaan menengah dengan ketahanan finansial dan visi digital mulai memasuki permainan dengan strategi agresif.

Bull Market yang Dipimpin Perusahaan?

Sementara investor ritel masih berdebat antara HODL dan profit taking, Metaplanet tampaknya sudah menentukan sikap: akumulasi tanpa kompromi. Dengan menggandeng investor institusi melalui obligasi dan ekspansi ke pasar AS, perusahaan ini meletakkan fondasi untuk menjadi “Bitcoin whale” di era korporasi kripto.

Apakah ini momen di mana pasar bull selanjutnya dipimpin bukan oleh trader, tetapi oleh dewan direksi?

Metaplanet Terbitkan Obligasi $21 Juta untuk Tambah Bitcoin Strategi Agresif Berlanjut
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan