Harga Ethereum (ETH) melonjak tajam 43,6% dalam sepekan terakhir, mencapai $2,600 pada 14 Mei 2025.
1. Potensi Dominasi di ETF Alternatif
Ethereum saat ini menjadi satu-satunya aset kripto non-Bitcoin yang tersedia dalam bentuk ETF spot terdaftar di AS.
Meski pangsa pasar Ether ETF masih tertinggal jauh — hanya 8% dibandingkan $121.5 miliar Bitcoin ETF. Analis seperti Adriano Feria menyebut ETH sebagai kandidat kuat untuk diversifikasi institusional karena dukungan regulasi yang relatif stabil.
!2.
Upgrade Pectra Perkuat Skalabilitas Ethereum terus memperkuat skalabilitas jaringannya melalui upgrade Pectra, yang meningkatkan efisiensi transmisi data dan memperluas kemampuan rollup layer-2. !15549ba24b9f94/ETH15549ba24b9f94.webp”>ETH 15 5 4.webp Jika permintaan jaringan terus meningkat, maka ETH bisa kembali ke status deflasi sekaligus menciptakan tekanan beli jangka panjang. Game Changer Keterlibatan Ethereum dalam ekosistem AI menjadi sorotan baru. Ethereum advocate, Eric Conner, mencatat bahwa model AI seperti ChatGPT lebih memilih infrastruktur layer-2 Ethereum untuk mengelola transaksi melalui multisignature contracts. Ini memungkinkan agen otonom melakukan pembayaran, menyelesaikan saldo, hingga menyalurkan dana ke aplikasi DeFi secara efisien. Jika tren ini berkembang pesat, maka aktivitas smart contract di jaringan Ethereum dapat meningkat hingga 10 kali lipat, menciptakan gelombang adopsi baru dan memperkuat fundamental ETH secara signifikan.3. Kecerdasan Buatan Bisa Jadi
Kesimpulan
Meski tantangan masih membayangi, termasuk persaingan dengan altcoin dan keraguan pasar institusi, kombinasi antara dominasi ETF, pembaruan teknis, dan integrasi AI menjadikan Ethereum sebagai aset digital yang patut diperhitungkan.
Dengan katalis yang tepat, harga $5,000 bukan sekadar impian — melainkan target yang bisa dicapai pada 2025.


