Jun 30, 2025

Bitcoin Terkoreksi, Analis Prediksi Turun ke $86,000

Default Featured Image

Tiga mata uang kripto terbesar — Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Dogecoin (DOGE) — mengalami penurunan tajam pada Minggu malam waktu AS, di tengah kehati-hatian investor menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang dimulai Selasa pekan ini.

Bitcoin sempat mencapai level tertinggi $96,000 di awal hari, namun kemudian mengalami tekanan jual yang signifikan hingga turun di bawah support penting $94,765. 

Ethereum juga melemah dan kembali ke bawah ambang $1,800, sementara volume trading melonjak lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir.

Menurut data market, dominasi Bitcoin terhadap total kapitalisasi kripto menyentuh level tertinggi tahunan sebesar 63.9%, sementara Ethereum menyusut ke 7.4%. 

Aksi ambil untung ini menghapus lebih dari $180 juta posisi long, dengan Open Interest Bitcoin turun 3% menjadi $62.19 miliar. 

Mayoritas posisi terbuka di Binance pun menunjukkan sentimen bearish, dengan lebih dari 50% trader mengambil posisi short.

### Market Bersiap Hadapi The Fed, Sentimen Berubah “Netral”

Indeks Crypto Fear and Greed mencatat perubahan suasana market ke zona “Netral”, mencerminkan kegelisahan investor terhadap arah suku bunga AS

Data CME FedWatch menunjukkan bahwa pelaku pasar telah memprediksi dengan probabilitas 97% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga di kisaran 4.25%–4.50% pada pengumuman mendatang.

Proyeksi Analis: Bitcoin Bisa Terkoreksi ke $86,000?

Analis kripto Ali Martinez memperingatkan potensi koreksi harga Bitcoin berdasarkan sinyal jual dari indikator TD Sequential

Jika BTC gagal mempertahankan level support $94,765, maka koreksi ke $90,000 atau bahkan $86,000 berpotensi terjadi. 

Ia mencatat bahwa pola pergerakan harga saat ini menyerupai parabolic slope—kondisi yang kerap diikuti oleh penurunan tajam setelah lonjakan vertikal.

Sementara itu, Analis Michaël van de Poppe menyoroti bahwa valuasi Ethereum saat ini telah menyentuh titik terendah sejak Agustus 2022, bahkan mendekati level saat COVID-19 pada Maret 2020. 

Ia justru menganggap kondisi ini sebagai peluang akumulasi, mengingat harga ETH dalam 12 bulan setelah fase-fase tersebut cenderung melonjak signifikan.

### Altcoin Tertopang Flare dan Core

Meski market utama terguncang, beberapa altcoin mencatat penguatan. 

Flare (FLR) naik 7.93% ke $0,0204, diikuti oleh Core (CORE) yang menguat 6.49% ke $0,7281, dan Solayer (LAYER) yang naik 5.14% ke $3,21, menurut data per pukul 9:30 malam ET.

Tekanan Juga Terasa di

 Stock Exchange AS

Futures Stock Exchange AS ikut melemah di sesi malam: Dow Jones turun 249 poin (-0.61%), S&P 500 terkoreksi 0.64%, dan Nasdaq 100 juga kehilangan 0.64%. 

Koreksi ini terjadi meski S&P 500 sempat bangkit dan menutup kerugian sejak kebijakan tarif besar-besaran diluncurkan oleh Presiden Donald Trump pada “Liberation Day.”

Market Outlook:
Dengan volatilitas tinggi menjelang keputusan The Fed dan indikasi teknikal yang mulai melemah, investor kripto kini memasuki minggu krusial. BTC di bawah $94,000 dapat membuka ruang koreksi yang lebih dalam, sementara trader altcoin mencari peluang di tengah rotasi kapital.

Bitcoin Terkoreksi, Analis Prediksi Turun ke $86,000
by Ajeng Sri


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan