Impairment Loss
Apa Itu Impairment Loss?
Kerugian penurunan nilai (impairment loss) terjadi ketika nilai pasar wajar suatu aset menurun secara signifikan dan permanen, sehingga nilainya lebih rendah dari nilai tercatatnya dalam laporan keuangan. Kondisi ini mencerminkan bahwa aset tersebut tidak lagi mampu memberikan manfaat ekonomi seperti yang diharapkan.
Penurunan nilai ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
- Perubahan drastis dalam kondisi market;
- Regulasi baru yang membatasi penggunaan aset;
- Inovasi teknologi yang membuat aset menjadi usang (obsolete); dan
- Kinerja keuangan unit usaha terkait yang menurun tajam.
Menurut standar akuntansi GAAP (Generally Accepted Accounting Principles), jika nilai tercatat bersih suatu aset—yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi melebihi estimasi arus kas masa depan dari aset tersebut, maka selisihnya harus diakui sebagai impairment loss dan dilaporkan di laporan laba rugi.
Impairment sering terjadi pada aset tetap seperti properti, mesin, atau goodwill, terutama jika aset tersebut dijual sebelum waktunya, atau dihentikan penggunaannya karena tak lagi relevan dalam operasional jangka panjang
Berbeda dengan write-down, impairment biasanya lebih mencerminkan penurunan nilai jangka panjang dan dapat memberikan manfaat penghematan pajak karena nilai buku aset menjadi lebih rendah.
Pemegang saham juga bisa merasakan konsekuensi dari impairment, terutama bila aset yang mengalami penurunan nilai tergolong signifikan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan nilai ekuitas dan meningkatkan rasio utang terhadap ekuitas (debt–to–equity ratio), yang kemudian dapat memengaruhi persepsi investor dan kreditur terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
Perhitungan Impairment Loss
Proses evaluasi kerugian penurunan nilai (impairment) aset dilakukan melalui sejumlah tahapan berikut:
- Identifikasi penyebab penurunan nilai
Faktor penyebab bisa mencakup perubahan kondisi market, regulasi baru, perputaran tenaga kerja, atau penurunan fungsi aset karena usia. Bahkan jika aset masih berfungsi dengan baik, teknologi baru bisa menurunkan nilai market wajarnya. - Penentuan nilai pasar wajar (fair market value)
Penurunan nilai hanya dapat diakui jika nilai market wajar dapat diperkirakan secara andal. Nilai ini menggambarkan harga jual aset di market atau proyeksi arus kas masa depan yang bisa dihasilkan — juga disebut sebagai recoverable amount. - Perbandingan dengan nilai tercatat (carrying value)
Nilai pasar wajar dibandingkan dengan nilai tercatat dalam laporan keuangan. Nilai tercatat tidak perlu dihitung ulang karena sudah tercatat sebelumnya. - Penentuan impairment
Jika nilai tercatat melebihi nilai pasar wajar (atau nilai yang dapat dipulihkan), aset dianggap mengalami penurunan nilai. Jika aset akan dijual, biaya pelepasan harus dihitung dan diperhitungkan dalam penilaian akhir.
Kerugian penurunan nilai dicatat melalui pendekatan model biaya atau model revaluasi, tergantung pada apakah penyesuaian nilai dilakukan terhadap nilai pasar wajar terbaru.
Investasi dengan Aman di Nanovest!
Nanovest bisa menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik, dan sudah mendapatkan izin dari Bappebti. Mulai dari Rp5.000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 600+ saham AS dan global yang populer, aset kripto, dan emas. #AmanSamaNano
Bosan berinvestasi sendirian? Bergabunglah dengan ratusan investor lainnya di Nano Social! Dapatkan dukungan, inspirasi, dan wawasan dari komunitas investor yang solid.
Unduh aplikasinya sekarang dan mulai perjalanan investasi kamu bersama Nanovest!