Feb 5, 2025

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga

Apakah kamu tahu bahwa pola candlestick dapat menjadi kunci memahami pergerakan pasar? Banyak investor menggunakan alat ini untuk mengambil keputusan cerdas dalam investasi.

Candlestick bukan sekadar grafik, alat ini dapat memberi gambaran lengkap tentang harga suatu aset dalam periode tertentu.

Dengan memahami candlestick, kamu dapat memanfaatkan peluang di pasar dengan lebih efektif. Bayangkan kamu dapat membaca tren pasar hanya dari pola sederhana. Kemampuan ini bisa membantu kamu memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko dalam berinvestasi. Jadi, ayo pahami candlestick lebih dalam, mulai dari komponen hingga pola penting yang wajib dipahami setiap investor.

Candlestick

Candlestick adalah representasi visual dari pergerakan harga suatu aset, seperti saham atau kripto, dalam jangka waktu tertentu. Sesuai dengan namanya, grafik ini berbentuk seperti lilin dan terdiri dari elemen-elemen yang menggambarkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah. Dengan menggunakan candlestick, investor dapat menganalisis tren pasar dan membuat prediksi berdasarkan pola yang terbentuk.

Asal-usul candlestick berasal dari Jepang pada abad ke-18, digunakan oleh pedagang beras untuk memetakan fluktuasi harga. Kini, candlestick menjadi alat analisis teknikal yang populer di seluruh dunia, karena mampu memberikan informasi yang mendalam dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.

Komponen Candlestick

Setiap candlestick terdiri dari elemen-elemen berikut yang memberikan gambaran lengkap tentang pergerakan harga dalam periode tertentu:

1. Body (Badan Candlestick)

Body adalah bagian tebal di tengah candlestick yang menunjukkan selisih antara harga pembukaan (open) dan harga penutupan (close). Jika body berwarna hijau (atau putih), ini menandakan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, menunjukkan dominasi bullish.

Jika body berwarna merah (atau hitam), harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, mencerminkan dominasi bearish.

2. Wick/Shadow (Bayangan Candlestick)

Wick atau shadow adalah garis tipis yang terletak di atas dan di bawah body candlestick.

Upper shadow menunjukkan harga tertinggi yang dicapai dalam periode tersebut, sedangkan lower shadow menunjukkan harga terendah. Panjang wick dapat memberikan indikasi volatilitas dan tekanan pasar selama periode tersebut.

3. Open (Harga Pembukaan)

Open adalah harga pertama yang ditransaksikan ketika periode candlestick dimulai.

Jika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan, candlestick biasanya berwarna hijau atau putih. Jika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan, candlestick berwarna merah atau hitam.

4. Close (Harga Penutupan)

Close adalah harga terakhir yang dicapai sebelum candlestick selesai dan periode berikutnya dimulai. Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, itu menandakan pasar bullish.

Sebaliknya, jika harga penutupan lebih rendah, itu menunjukkan pasar bearish.

5. High & Low (Harga Tertinggi & Terendah)

  • High: Harga tertinggi yang dicapai selama periode candlestick, digambarkan oleh ujung atas upper shadow.
  • Low: Harga terendah yang dicapai, digambarkan oleh ujung bawah lower shadow.

Panjang shadow memberikan wawasan tentang kekuatan pasar dan tingkat volatilitas dalam periode tersebut.

Cara Membaca Candlestick

Setiap candlestick pada grafik mencerminkan pergerakan harga selama kerangka waktu tertentu yang dipilih oleh trader, seperti 5 menit, 1 jam, atau 1 hari. Candlestick ini memberikan informasi tentang harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dalam periode tersebut. Berikut adalah cara membaca candlestick secara detail:

  • Harga Pembukaan (Open)

Harga pembukaan ditunjukkan oleh bagian atas atau bawah badan (body) candlestick, tergantung pada arah pergerakan harga, Jika harga naik makan candlestick berwarna hijau atau putih, dan harga pembukaan berada di bagian bawah badan. Jika harga turun, candlestick berwarna merah atau hitam, dan harga pembukaan berada di bagian atas badan.

  • Harga Tertinggi (High)

Harga tertinggi selama periode candlestick ditunjukkan oleh ujung atas bayangan (upper shadow). Jika harga pembukaan atau penutupan adalah harga tertinggi, maka candlestick tidak akan memiliki bayangan atas.

  • Harga Terendah (Low)

Harga terendah dalam periode candlestick ditunjukkan oleh ujung bawah bayangan (lower shadow). Jika harga pembukaan atau penutupan adalah harga terendah, maka tidak ada bayangan bawah.

  • Harga Penutupan (Close)

Harga penutupan adalah harga terakhir yang dicapai selama periode candlestick.

Candlestick hijau atau putih (harga naik) maka harga penutupan berada di bagian atas badan.

Untuk candlestick merah atau hitam (harga turun) maka arga penutupan berada di bagian bawah badan.

Saat candlestick terbentuk, harga pembukaan tetap konstan, tetapi harga tertinggi, terendah, dan penutupan terus berubah mengikuti pergerakan pasar. Warna candlestick juga dapat berubah seiring waktu. Misalnya, candlestick yang awalnya hijau dimana harga saat ini lebih tinggi dari pembukaan dapat berubah menjadi merah jika harga turun di bawah harga pembukaan.

Setelah periode waktu selesai, harga terakhir menjadi harga penutupan, candlestick selesai terbentuk, dan candlestick baru mulai menggambarkan periode berikutnya.

Pola Candlestick

1. Spinning Top

Pola Spinning Top adalah candlestick dengan ciri khas body kecil di tengah dan shadow panjang di atas serta bawah. Pola ini mencerminkan ketidakpastian antara buyer dan seller selama periode tertentu.

Sinyal yang dihasilkan pola ini bisa bullish atau bearish, tergantung pada posisi harga open dan close. Jika muncul saat tren naik (uptrend), ini mengindikasikan tekanan dari seller yang mulai meningkat. Sebaliknya, jika muncul saat tren turun (downtrend), pola ini menunjukkan buyer mulai mendominasi pasar. Namun, akurasi pola ini tergolong rendah hingga menengah.

2. Marubozu

Marubozu adalah candlestick dengan body penuh tanpa shadow, menunjukkan dominasi kuat dari salah satu sisi pasar. Jika Marubozu berwarna hijau, ini menandakan tekanan beli (bullish) yang kuat, sedangkan jika berwarna merah, menunjukkan tekanan jual (bearish) yang dominan. Pola ini sering kali diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan pada periode berikutnya, sehingga memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

3. Doji

Pola Doji memiliki body yang sangat tipis, hampir seperti garis lurus, karena harga open dan close hampir sama. Pola ini mencerminkan konsolidasi atau keseimbangan antara buyer dan seller, di mana tidak ada pihak yang mendominasi pasar. Untuk memastikan arah pergerakan harga, diperlukan konfirmasi dari candlestick berikutnya.

Akurasi pola ini berada pada skala menengah hingga kuat. Doji memiliki beberapa variasi, seperti Long Legged Doji (shadow panjang), Dragonfly Doji (shadow bawah panjang), Gravestone Doji (shadow atas panjang), dan Four Price Doji (tidak ada shadow sama sekali).

4. Hammer

Hammer adalah pola candlestick yang berbentuk seperti palu, dengan shadow bawah yang panjang dan body kecil di atas. Pola ini menunjukkan sinyal bullish reversal, di mana harga berpotensi berbalik dari tren turun ke tren naik. Untuk mengidentifikasi pola Hammer, shadow atas harus kecil atau tidak ada sama sekali. Pola ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi, terutama jika muncul di akhir tren turun.

5. Hanging Man

Hanging Man memiliki bentuk yang mirip dengan Hammer tetapi muncul di puncak tren naik (uptrend). Pola ini memberikan sinyal bearish reversal, menunjukkan bahwa harga berpotensi berbalik ke tren turun. Namun, akurasi pola ini tergolong rendah hingga menengah, sehingga trader perlu menunggu konfirmasi dari candlestick berikutnya sebelum mengambil tindakan.

6. Inverted Hammer

Inverted Hammer adalah versi terbalik dari Hammer, dengan shadow atas yang panjang dan body kecil di bawah. Meskipun pola ini sering memberikan sinyal bullish reversal, akurasinya tergolong rendah karena pola ini terkadang menghasilkan sinyal yang kontradiktif. Inverted Hammer menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan jual, buyer berhasil menutup harga mendekati level open, mengindikasikan potensi pembalikan harga ke atas.

7. Shooting Star

Shooting Star adalah candlestick yang memiliki bentuk seperti bintang jatuh, dengan shadow atas panjang dan body kecil di bawah. Pola ini biasanya muncul di akhir tren naik dan memberikan sinyal bearish reversal. Dengan akurasi yang moderat, pola ini menunjukkan bahwa tekanan jual mulai meningkat, sehingga harga berpotensi untuk turun.

Candlestick adalah alat analisis teknikal yang sangat bermanfaat bagi investor untuk memahami tren pasar. Dengan mempelajari komponen dan pola candlestick, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan strategis.

Jika kamu ingin memulai investasi dengan mudah, kamu dapat menggunakan Nanovest. Hanya dengan Rp5.000, kamu dapat memanfaatkan fitur analisis grafis dan indikator teknikal untuk memahami candlestick secara mendalam.

Semua investasi di Nanovest, baik itu saham AS, emas, atau kripto, aman karena berizin Bappebti dan dilindungi oleh asuransi Sinarmas. Selain itu, fitur Nanososial memungkinkan kamu bertukar informasi dengan komunitas investor lainnya. Jadi, ayo  download Nanovest dan mulai investasimu #AmansamaNano.

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Feb 12, 2025
0 Comments

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!

Meski tampak praktis, menabung di celengan punya beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu yang utama adalah keamanannya yang rendah, sehingga uang lebih berisiko hilang karena pencurian, kebakaran, atau kejadian tak terduga lainnya. Kita semua menyadari banyaknya manfaat menabung untuk masa depan, misalnya membangun kebiasaan hidup hemat. Namun, selain kelebihannya, ada juga kekurangan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika kamu memilih celengan sebagai tempat menyimpan uang. Manfaat Menabung di Celengan Sebelum menjelaskan apa saja kekurangan menabung di celengan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu manfaat menabung di celengan. Yuk simak! Membentuk Kebiasaan untuk Menabung Menabung di celengan memiliki manfaat yang signifikan dalam membentuk kebiasaan menabung sejak dini. Kamu dapat menyisihkan sebagian kecil dari uang jajan atau penghasilan secara teratur dan memasukkannya ke dalam celengan. Selain itu, celengan juga memberikan pengalaman yang menyenangkan, karena kamu dapat melihat dan merasakan sendiri pertumbuhan tabungan melalui berat celengan yang semakin bertambah. Hal ini dapat memicu semangat untuk terus menabung dan mencapai tujuan keuangan. Mengatur Keuangan Pribadi Menabung di celengan juga mengajarkan bahwa mengumpulkan uang membutuhkan usaha. Hal ini membuat kamu lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang, karena kita perlu menyisihkannya untuk ditabung. Hasilnya, pengeluaran menjadi lebih hemat

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!

Perbedaan Berdasarkan Warna dan Tampilan Perbedaan warna antara emas kuning dan emas putih tidak hanya sekadar tampilan. Emas kuning mendapatkan warna khasnya dari campuran dengan tembaga dan perak. Sementara itu, emas putih dihasilkan dari campuran dengan logam putih seperti nikel atau palladium, dan dilapisi dengan rhodium untuk memberikan kilau yang lebih putih. Emas putih dengan warna putih berkilau memberikan tampilan yang lebih modern dan kontemporer, sementara emas kuning dengan warna hangat dan klasik memberikan kesan yang lebih tradisional dan mewah. Proses pembuatan alloy ini membuat kedua jenis emas memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi warna maupun kekuatan. Perbedaan Berdasarkan Komposisi Untuk perbandingannya, emas putih biasanya terdiri dari 75% emas dan 25% logam mulia lain (perak/platinum). Sedangkan untuk emas kuning memiliki komposisi emas murni di atas 75% dan sisanya merupakan tembaga atau seng. Komposisi alloy yang berbeda-beda tidak hanya memberikan warna yang khas pada emas putih dan kuning, tetapi juga emas putih dan emas kuning merupakan dua pilihan populer dalam dunia perhiasan. Meskipun sama-sama terbuat dari emas, keduanya memiliki karakteristik yang unik, baik dari segi tampilan, kualitas, hingga nilai investasinya. Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan emas putih dan emas kuning, sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih perhiasan ataupun dijadikan sebagai aset invest

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!

Ingin memulai perjalanan trading crypto namun masih bingung mulai dari mana? Artikel ini bisa membantu kamu untuk agar untuk memahami konsep dasar trading aset kripto, lho. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai panduan, tips, hingga strategi cara trading crypto bagi pemula yang mudah untuk dipahami. Yuk, kita belajar bareng! Trading Crypto Itu Apa, Sih? Trading crypto adalah aktivitas jual beli aset digital menggunakan teknologi blockchain. Transaksi ini bisa dilakukan di platform crypto exchange, di mana pengguna dapat membeli, menjual, atau menukar berbagai jenis uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Aset kripto menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat semua transaksi. Keamanannya terjamin berkat teknologi kriptografi yang canggih, juga setiap transaksi akan tercatat secara permanen dan transparan. Aset kripto beroperasi pada jaringan yang terdesentralisasi, artinya tidak ada Bank Sentral yang mengendalikannya. Hal ini membuat aset kripto lebih bebas dan tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter suatu negara. Meskipun aset kripto pernah mencapai lebih dari 21.000 macam, saat ini hanya sekitar 9.300 yang masih aktif diperdagangkan dengan lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia. Namun, penting untuk memahami bahwa di Indonesia aset kripto dikategorikan sebagai komoditas, bukan sebagai mata uang yang berlaku umum. Pada tahun 2022, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah memasukkan 154 aset kripto

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!
byAjeng Sri