Okt 17, 2022

Ethereum Merge: Era Baru Koin Kripto yang Ramah Lingkungan

Pertengahan September lalu, dunia cryptocurrency atau mata uang kripto ramai oleh terobosan terbaru dari Ethereum—blockchain terbesar kedua di dunia setelah Bitcoin. Alasannya, tepat dini hari tanggal 15, blockchain ini merilis versi kedua database mereka: Ethereum Merge. Kalau kamu penasaran soal dobrakan ini, yuk simak informasi lengkapnya dalam artikel ini!

Apa itu Ethereum Merge?

Sejak awal kemunculannya, blockchain Ethereum beroperasi dengan model proof-of-work, yang melibatkan nodes—komputer-komputer dalam sebuah jaringan besar—untuk mendukung proses penambangan (mining) koin-koin baru. Oleh Ethereum, model database ini diberi nama Mainnet. 

Lima tahun kemudian, Ethereum meluncurkan model proof-of-stake yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan untuk mengimbangi model Mainnet; yang lama-kelamaan tidak efisien energi. Model database ini diberi nama Beacon Chain oleh Ethereum. 

Mengutip laman resmi Ethereum, Beacon Chain awalnya tidak bisa memproses semua transaksi yang ada di dalam Mainnet, melainkan sekadar melakukan persetujuan pada validator aktif dan saldo akun mereka. Setelah pengujian ekstensif selama hampir 2 tahun, Beacon Chain akhirnya bisa dijadikan model dasar penambangan blockchain Ethereum. 

Artinya, model proof-of-stake Beacon Chain menggantikan model proof-of-work Mainnet. Nah, proses penggabungan kedua model inilah yang dinamakan The Merge atau Ethereum Merge.

Dampak The Merge terhadap ekosistem cryptocurrency

Setelah memahami arti dari Ethereum Merge, kamu mungkin bertanya-tanya apa, sih, dampak terobosan ini buat ekosistem cryptocurrency? Apakah peningkatan sistem ini akan memengaruhi langsung para investor maupun calon investor koin kripto? Inilah jawabannya:

Mempercepat koneksi dan menurunkan biaya transaksi

Melansir CNBC Make It, terobosan ini mungkin saja membuat konektivitas penambangan Ether—koin milik blockchain Ethereum—menjadi lebih cepat sekaligus lebih murah. Meski manfaat ini mungkin belum bisa dirasakan dalam waktu dekat, Ethereum Merge layak dinilai sebagai gagasan yang amat baik. Soalnya, jika ingin dianalogikan, The Merge ini hampir sama seperti peralihan dari koneksi internet dial-up ke serat optik beberapa tahun lalu. 

Meningkatkan harga koin Ether

Dampak positif lain dari penggabungan dua model database Ethereum adalah peningkatan nilai koin Ether di kemudian hari. Masih menurut CNBC Make It, hal ini memungkinkan karena kecepatan, biaya, serta ekosistem penambangan Ether sudah jauh lebih baik setelah Ethereum Merge diimplementasikan. Alhasil, jumlah investor blockchain Ethereum akan meningkat dan pasokan Ether akan turun. Simpulan atas pergerakan ketersediaan komoditas dan keinginan pasar ini berasal dari teknik analisa dan prediksi harga crypto.

Menghemat energi

Sebagai informasi, emisi karbon atas penambangan blockchain Ether itu setara dengan emisi karbon negara Singapura. Tak cuma itu, total konsumsi energi untuk penambangan koin Ether juga sebanding dengan negara Belanda. Nggak heran, kan, kenapa Ethereum akhirnya mengubah model pengoperasiannya?

Nah, seperti yang sudah disebutkan di atas, model Beacon Chain yang dipakai oleh blockchain Ethereum sekarang bisa menurunkan jejak karbon Ethereum sampai 99%. Jadi, dampak lain dari penggabungan ini tentu saja penghematan energi blockchain Ethereum dalam jangka panjangnya. Poin ini juga bertujuan untuk menarik minat investor-investor yang peduli tentang lingkungan.

Nah, itulah dia ulasan lengkap tentang Ethereum Merge serta dampaknya buat ekosistem cryptocurrency. Selain ketiga manfaat di atas, penggabungan dua model database Ethereum ini juga berpotensi untuk meningkatkan keamanan transaksi kamu dalam blockchain Ethereum.

Nah, kalau kamu tertarik untuk mengoleksi koin Ether, kamu bisa pakai Nanovest, lho! Cukup bermodalkan aplikasi Nanovest yang bisa di-download di Play Store atau App Store, kemudian register akun dan top up saldo kamu. Selanjutnya, kamu tinggal melakukan transaksi pembelian ETH atau koin Ether melalui aplikasi Nanovest. Mudah, kan? Yuk, tunggu apa lagi?

 

Referensi:

https://money.com/what-is-the-ethereum-merge/ 

https://ethereum.org/en/upgrades/merge/

https://www.cnbc.com/2022/09/14/how-ethereum-merge-will-affect-crypto-investors.html 

Ethereum Merge: Era Baru Koin Kripto yang Ramah Lingkungan
by Nona dari Nanovest

0 comments


Artikel lainnya

Feb 12, 2025
0 Comments

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!

Meski tampak praktis, menabung di celengan punya beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu yang utama adalah keamanannya yang rendah, sehingga uang lebih berisiko hilang karena pencurian, kebakaran, atau kejadian tak terduga lainnya. Kita semua menyadari banyaknya manfaat menabung untuk masa depan, misalnya membangun kebiasaan hidup hemat. Namun, selain kelebihannya, ada juga kekurangan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika kamu memilih celengan sebagai tempat menyimpan uang. Manfaat Menabung di Celengan Sebelum menjelaskan apa saja kekurangan menabung di celengan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu manfaat menabung di celengan. Yuk simak! Membentuk Kebiasaan untuk Menabung Menabung di celengan memiliki manfaat yang signifikan dalam membentuk kebiasaan menabung sejak dini. Kamu dapat menyisihkan sebagian kecil dari uang jajan atau penghasilan secara teratur dan memasukkannya ke dalam celengan. Selain itu, celengan juga memberikan pengalaman yang menyenangkan, karena kamu dapat melihat dan merasakan sendiri pertumbuhan tabungan melalui berat celengan yang semakin bertambah. Hal ini dapat memicu semangat untuk terus menabung dan mencapai tujuan keuangan. Mengatur Keuangan Pribadi Menabung di celengan juga mengajarkan bahwa mengumpulkan uang membutuhkan usaha. Hal ini membuat kamu lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang, karena kita perlu menyisihkannya untuk ditabung. Hasilnya, pengeluaran menjadi lebih hemat

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!

Perbedaan Berdasarkan Warna dan Tampilan Perbedaan warna antara emas kuning dan emas putih tidak hanya sekadar tampilan. Emas kuning mendapatkan warna khasnya dari campuran dengan tembaga dan perak. Sementara itu, emas putih dihasilkan dari campuran dengan logam putih seperti nikel atau palladium, dan dilapisi dengan rhodium untuk memberikan kilau yang lebih putih. Emas putih dengan warna putih berkilau memberikan tampilan yang lebih modern dan kontemporer, sementara emas kuning dengan warna hangat dan klasik memberikan kesan yang lebih tradisional dan mewah. Proses pembuatan alloy ini membuat kedua jenis emas memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi warna maupun kekuatan. Perbedaan Berdasarkan Komposisi Untuk perbandingannya, emas putih biasanya terdiri dari 75% emas dan 25% logam mulia lain (perak/platinum). Sedangkan untuk emas kuning memiliki komposisi emas murni di atas 75% dan sisanya merupakan tembaga atau seng. Komposisi alloy yang berbeda-beda tidak hanya memberikan warna yang khas pada emas putih dan kuning, tetapi juga emas putih dan emas kuning merupakan dua pilihan populer dalam dunia perhiasan. Meskipun sama-sama terbuat dari emas, keduanya memiliki karakteristik yang unik, baik dari segi tampilan, kualitas, hingga nilai investasinya. Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan emas putih dan emas kuning, sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih perhiasan ataupun dijadikan sebagai aset invest

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!

Ingin memulai perjalanan trading crypto namun masih bingung mulai dari mana? Artikel ini bisa membantu kamu untuk agar untuk memahami konsep dasar trading aset kripto, lho. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai panduan, tips, hingga strategi cara trading crypto bagi pemula yang mudah untuk dipahami. Yuk, kita belajar bareng! Trading Crypto Itu Apa, Sih? Trading crypto adalah aktivitas jual beli aset digital menggunakan teknologi blockchain. Transaksi ini bisa dilakukan di platform crypto exchange, di mana pengguna dapat membeli, menjual, atau menukar berbagai jenis uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Aset kripto menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat semua transaksi. Keamanannya terjamin berkat teknologi kriptografi yang canggih, juga setiap transaksi akan tercatat secara permanen dan transparan. Aset kripto beroperasi pada jaringan yang terdesentralisasi, artinya tidak ada Bank Sentral yang mengendalikannya. Hal ini membuat aset kripto lebih bebas dan tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter suatu negara. Meskipun aset kripto pernah mencapai lebih dari 21.000 macam, saat ini hanya sekitar 9.300 yang masih aktif diperdagangkan dengan lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia. Namun, penting untuk memahami bahwa di Indonesia aset kripto dikategorikan sebagai komoditas, bukan sebagai mata uang yang berlaku umum. Pada tahun 2022, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah memasukkan 154 aset kripto

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!
byAjeng Sri
Feb 5, 2025
0 Comments

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga

Apakah kamu tahu bahwa pola candlestick dapat menjadi kunci memahami pergerakan pasar? Banyak investor menggunakan alat ini untuk mengambil keputusan cerdas dalam investasi. Candlestick bukan sekadar grafik, alat ini dapat memberi gambaran lengkap tentang harga suatu aset dalam periode tertentu. Dengan memahami candlestick, kamu dapat memanfaatkan peluang di pasar dengan lebih efektif. Bayangkan kamu dapat membaca tren pasar hanya dari pola sederhana. Kemampuan ini bisa membantu kamu memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko dalam berinvestasi. Jadi, ayo pahami candlestick lebih dalam, mulai dari komponen hingga pola penting yang wajib dipahami setiap investor. Candlestick Candlestick adalah representasi visual dari pergerakan harga suatu aset, seperti saham atau kripto, dalam jangka waktu tertentu. Sesuai dengan namanya, grafik ini berbentuk seperti lilin dan terdiri dari elemen-elemen yang menggambarkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah. Dengan menggunakan candlestick, investor dapat menganalisis tren pasar dan membuat prediksi berdasarkan pola yang terbentuk. Asal-usul candlestick berasal dari Jepang pada abad ke-18, digunakan oleh pedagang beras untuk memetakan fluktuasi harga. Kini, candlestick menjadi alat analisis teknikal yang populer di seluruh dunia, karena mampu memberikan informasi yang mendalam dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Komponen Candlestick Setiap candlestick terdiri dari elemen-elemen b

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga
byMohammad Alparidzy